Sekarang sudah tujuh hari Yu Han tertidur dan aku masih menjaganya seperti biasa. Kuberitahu Yu Han bahwa putra mahkota sudah bangun begitu juga Xi Chou dan yang lainnya sudah membaik.
"Berapa lama lagi kau akan tidur? Aku merindukanmu, rindu suaramu, tatapanmu saat menatapku, senyummu saat melihatku. Yu Han, sekarang aku merasa sangat takut. Takut tidak bisa bersamamu dan menghabiskan banyak waktu bersamamu. Belakangan ini aku sering bermimpi buruk karena itu aku membutuhkanmu saat ini" kataku sambil menggenggam erat tangannya.
Air mataku mengalir dan menetes dipipi Yu Han lalu aku berbaring didadanya untuk mendengar detak jantungnya agar membuatku merasa lebih baik namun air mataku tidak bisa berhenti mengalir.
Kemudian angin berhembus masuk, aku menghampiri jendela yang terbuka lalu melihat bulan purnama yang indah. Teringat saat-saat indah yang kuhabiskan saat malam festival lentera. Saat Yu Han memberikan tusuk konde lalu memakainya padaku lalu aku mengangkat tangan dan menyentuh tusuk konde dirambutku yang tidak pernah sekalipun kulepaskan.
Pagi sudah tiba, ketika bangun aku segera melihat Yu Han. Namun, masih sama seperti kemarin-kemarin, dia tampak tertidur dengan damai. Tak lama Ru Ling masuk dan memintaku istirahat dikamar. Tapi aku menolak dan memintanya tidak perlu khawatir karena aku baik-baik saja. Lalu Ru Ling pergi untuk membawa makanan padaku dan aku mengangguk. Tak lama kakakku datang, dan kami berdua minum teh bersama.
"Istirahatlah, aku akan menjaganya disini jadi jangan khawatir." Katanya padaku dengan tatapan khawatir.
Aku menatap kakakku bermaksud ingin menceritakan mimpi yang menggangguku belakangan ini. Tapi kutarik kembali niatku, takut jika mimpi itu benar lalu aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mennyusahkan orang lain. Jadi kuputuskan untuk mencari tahu sendiri saat ini.
Mungkin buku-buku diperpustakaan akan memberiku jawaban. Lalu aku meminta kakakku menjaga Yu Han kemudian pergi ke perpustakaan.
Kukumpulkan semua buku yang berkaitan dengan sihir hitam lalu mulai mencari satu per satu. Tanpa sadar hari sudah malam dan kusegera kembali kekamar Yu Han. Kakakku sudah pergi dan hanya ada Xi Chou, kuberitahu dia dapat kembali istirahat sekarang dan Xi Chou pergi yang sebelumnya menanyakan keadaanku dan memastikan semua baik-baik saja.
Sepanjang malam selain menjaga Yu Han aku juga sibuk membaca buku mengenai sihir hitam. Tanpa sadar hari sudah cerah kembali dan Yu Han masih tertidur. Tak lama Yi Mei masuk dan menyajikan teh, aku memintanya untuk menjaga Yu Han sebentar dan segera kembali. Aku pergi keperpustakaan dan meletakkan buku yang sudah kubaca kemudian mengambil yang lainnya dan membawanya kekamar Yu Han.
Selama beberapa hari ini kuhabiskan waktu dengan mencari tahu lewat buku sambil menjaga Yu Han. Tapi tidak ada hasil apapun.
Kurapikan semua buku dan meletakkan diatas meja, tepat saat itu aku merasa ada cairan hangat mengalir dari hidungku, kuhusapkan dengan tangan dan melihat darah mengalir keluar.
Segera kubersihkan noda darah pada wajah dan kusembunyikan tanganku setelah melihat Yi Me masuk. Aku memintanya menjaga Yu Han sebentar lalu kubawa buku-buku keluar kamar dan segera pergi keperpustakaan. Kulihat kembali bekas darah ditangan dan tanpa sadar air mata mulai mengalir keluar.
Saat malam tiba, aku kembali menjaga Yu Han. Menggenggam erat tangannya dan menatap wajahnya yang membuatku ingat masa-masa saat pertama kali bertemu, saat aku pertama kali tinggal dipaviliun ini, saat aku dihukum karena hanya menghafal 200an peraturan dari 3000 lebih peraturan langit.
Aku tersenyum dan tertawa jika mengingat hal itu. Saat dimana aku memohon untuk mengganti hukuman dengan menyapu, mengepel, bahkan membersihkan seluruh paviliun daripada tidak diizinkan makan. Kuhabiskan sepanjang malam dengan mengingat masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAO HUA (END)
FantasySeorang peri bernama Chun Hua dari alam bunga untuk pertama kali mengunjungi istana langit bertemu dengan seorang dewa yang berpangkat tinggi bernama Yu Han. Setelah berbagi waktu dan kebersamaan mereka akhirnya saling menyukai. Tepat saat terjadi...