Matahari sudah terbit dan suara kicauan burung terdengar jelas. Aku sejak semalam tidak bisa tidur karena banyaknya hal dalam kepalaku. Tapi aku sudah memutuskan tidak akan pernah terkurung sesuai keinginan Yu Han dan kakakku. Kemudian mendengar suara ketukan pintu.
Kubukaan dan melihat Yu Han mengulurkan sisir padaku, melihat hal itu hanya membuatku tertawa lalu membawanya kedepan cermin dikamarku dan merapikan rambutnya. Lalu Yu Han mengeluarkan sesuatu dari bajunya dan menunjukkan padaku.
Aku tertawa saat melihatnya tidak menyangka dia masih menyimpan sapu tangan buatanku dengan bordiran phoenix yang jelek itu. Yu Han menggenggam kedua tanganku mengatakan bahwa dia selalu membawanya dan menyimpan didadanya.
Yu Han juga mengucapkan terima kasih sudah memberikan benih bunga persik abadi padanya lalu meletakkan tanganku didadanya.
"Aku akan menjaga benih ini seperti nyawaku." Katanyadan tanpa sadar air mataku mulai menetes dan Yu Han berdiri mencium keningkulalu memelukku
Aku didapur sedang mencoba membuat kue alam manusia sedangkan Yu Han didalam bermain catur. Yu Han mulai merasa kekuatan jahat berulah lagi dalam tubuhnya dan kali ini lebih kuat dari sebelumnya. Lalu keluar memberitahuku akan meditasi, aku tahu bahwa dia berusaha bersikap senormal mungkin padaku karena itu aku berpura-pura sibuk dengan kegiatanku dan memintanya segera kembali lalu dia pergi. Tak lama, aku mengikutinya karena khawatir.
Aku bisa melihat kali ini aura hitam yang keluar dari tubuhnya semakin kuat dari biasanya. Yu Han mulai meditasi tapi kali ini lebih lama dari biasanya dan aku hanya duduk menunggu dari jauh. Saat dia selesai, aku segera bangun untuk kembali dan tepat saat itu putra mahkota datang menemuinya.
"Apa yang kau lakukan disini? Apa ini tempat kau meditasi selama 200 tahun?" Tanya putra mahkota dengan tatapan serius.
"Bagaimana yang mulia bisa tahu tempat ini?" Kata Yu Han.
"Apa ini meditasi yang kau lakukan selama 200 tahun? Tepatnya apa yang kau lakukan!!!" Teriaknya sambil mengeluarkan buku sihir hitam yang dipelajari Yu Han.
Putra mahkota sangat marah, dia tidak tahu apa yang dipikirkan Yu Han sampai mempelajari sihir hitam terlarang lalu mengatakan bahwa tidak mungkin Yu Han tidak tahu dampak yang harus ditanggung oleh tubuhnya dan hukuman yang harus ditanggung jika Tian Zun dan suku langit tahu.
"Apa kau tidak tahu kalau nyawamu bisa hilang jika Tian Zun tahu? Nyawamu akan dihancurkan Yu Han!!!" Teriaknya lagi.
Yu Han memberitahu putra mahkota bahwa dia tahu tapi dia melakukan hal itu karena ada alasan yang tidak bisa diungkapkan dan meminta putra mahkota tidak melibatkan orang-orang terdekatnya karena mereka tidak tahu apa-apa tentang hal ini. Putra mahkota memberitahu bahwa Chun Yi, Hong Ye dan Xi Chou semua sudah ditangkap dan dibawa dalam paviliun awan ungu dan menerima cambukan petir masing-masing sebanyak delapan kali.
Mendengar hal itu Yu Han segera bersujud memohon untuk melepaskan mereka yang tidak bersalah. Mengingat satu kali cambukan petir melukai kekuatan internal cukup parah jika harus menerima delapan kali sama saja menguras semua kekuatan internal yang dapat menghilangkan nyawa.
"Lalu katakan untuk apa kau mempelajarinya sihir hitam itu?"
Yu Han tidak bisa mengatakan yang sebenarnya karena tidak ingin Chun Hua terlibat. Yu Han hanya mengatakan bahwa dia tidak menggunakan untuk hal jahat dan bisa menjamin hal itu. Putra mahkota tidak percaya dengan sikap adiknya yang keras kepala.
"Jika kau terus bungkam seperti ini maka aku tidak bisa membantumu. Paling tidak biarkan aku tahu alasanmu melakukannya Yu Han" katanya.
Putra mahkota menatap Yu Han berharap dia bisa memberitahunya tapi putra mahkota tahu dari sorotan mata Yu Han, dia sudah memutuskan untuk menanggung semuanya sendiri. Menyadari hal itu putra mahkota terdiam kemudian menarik napas panjang.
"Ikutlah denganku untuk menerima sidangmu."
"Masih ada hal yang harus kulakukan. Bisakah yang mulia memberiku waktu sampai malam ini? Aku pasti akan menerima sidangku." Kata Yu Han memohon.
Putra makhota terlihat sedih melihat adiknya yang seperti ini sekarang lalu hanya bisa menyetujui permintaan Yu Han. Yu Han lalu meminta bantuan agar putra mahkota bisa membantu ketiga sahabatnya mendapat pengampunan Tian Zun.
Putra mahkota memberitahu Yu Han bahwa saat ini dia harusnya mengkhawatirkan dirinya sendiri bukan orang lain tapi bagi Yu Han ketiga sahabatnya jauh lebih penting. Putra mahkota menggelengkan kepalanya tidak percaya bahwa akan ada hari Yu Han bertindak bodoh hingga membawa dirinya sendiri dalam posisi ini.
"Apa kau tahu bagaimana hal ini bisa diketahui? Apa kau pikir istana laut timur tidak akan tahu jika ada sesuatu yang hilang?"
Putra mahkota mulai menjelaskan bahwa seminggu yang lalu raja laut timur mendapat laporan bahwa ada buku yang hilang yaitu buku yang tidak boleh jatuh ketangan yang salah. Raja laut timur berusaha mencari tahu tapi berakhir sia-sia lalu dia meminta bantuan Tian Zun. Tian Zun kemudian mengirimku ke laut timur untuk mencari tahu dan mendapat hasil mengejutkan bahwa orang yang telah membawa kabur buku itu adalah kau. Karena itu aku tidak melapor pada Tian Zun sebelum yakin dan menanyakan kepada ketiga sahabatmu tapi mereka semua bungkam tanpa mengatakan apapun. Jadi aku hanya melapor pada Tian Zun dan Tian Zun memberikan hukuman delapan cambuk petir pada mereka bertiga.
"Aku tahu sikapku egois, aku menggunakan ketiga sahabatmu agar buka mulut hanya untuk menyelamatkan nyawamu karena aku tahu kau tidak akan menggunakan sihir hitam itu untuk berbuat jahat"
Putra mahkota mengatakan bahwa Yu Han punya sahabat yang sangat setia bahkan mereka tidak memberitahu keberadaan Yu Han. Putra mahkota menjelaskan bahwa dia berhasil menemukan Yu Han hanya karena mencari aura dewa milik Yu Han kemudian meminta Yu Han jangan khawatir karena Tian Zun tidak akan membunuh mereka bertiga dan mengingatkan Yu Han untuk memikirkan cara saat bertemu Tian Zun agar nyawanya paling tidak bisa diampuni.
Putra mahkota kemudian meminta Yu Han untuk kembali ke langit sesuai dengan janji mereka. Yu Han pun mengerti dan akan menepati janji kemudian pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAO HUA (END)
FantasySeorang peri bernama Chun Hua dari alam bunga untuk pertama kali mengunjungi istana langit bertemu dengan seorang dewa yang berpangkat tinggi bernama Yu Han. Setelah berbagi waktu dan kebersamaan mereka akhirnya saling menyukai. Tepat saat terjadi...