Selesailah aku menyisir dan merapikan rambutnya. Yu Han bangun dan bahkan memintaku untuk merapikan pakaiannya. Kurapikan bagian kerah, lengan kiri dan kanannya dan kemudian bagian baju bawahnya. Selesai sudah dan ku hendak pergi untuk menyiapkan teh.
Tiba-tiba aku tersentak kaget dan menghentikan langkah. Aku merasa kehangatan dan kelembutan pada tangan kananku, aku menoleh dan melihat Yu Han menggenggam tanganku.
Aku tidak tahu apa yang terjadi dan tidak tahu harus merespon seperti apa jadi aku hanya diam menatap tanganku yang tergenggam erat yang diikuti detak jantungku yang mungkin terdengar olehnya.
Aku menatapnya setelah mendengar bisikannya.
"Mulai sekarang kau bertanggung jawab dalam merapikanrambut dan pakaianku." kemudian mendekatkan wajahnya untuk menunggu responku.Aku hanya bisa menganggukkan kepala dengan diam
Aku pun pamit keluar untuk menyiapkan teh, baru dalam beberapa langkah menuju pintu keluar aku membalikkan badan, melangkah maju mendekati Yu Han dan mencium pipinya.
Melihat reaksinya yang sedikit terkejut bahkan aku sendiri terkejut dengan sikapku, akhirnya kuputuskan berlari keluar ruangan dan tersenyum malu. Sedangkan Yu Han tersenyum melihat kearah pintu keluar dan dia mengangkat dan melihat tangan kanannya yang tadi menggenggam tanganku dan melihat kearah pintu lagi.
Setiba didapur, aku menenangkan diriku sejenak dan kemudian menutup wajahku dengan tangan sendiri.
"Apa kau sudah gila!!! Chun Hua ohh Chun Hua apa kau sudah hilang akal sehat, dari mana pikiran kotormu datang. Bagaimana aku akan menemuinya sekarang."
Saat ini aku merasa akan gila dengan sikapku, berusaha menenangkan diri dan mengatur napas. Tapi, ingatan itu muncul lagi dan lagi seperti sedang mengejekku tapi disatu sisi lain aku sebenarnya suka hal itu. Aku menggeleng-gelengkan kepala dengan keras dan menampar wajahku sendiri agar sadar.
Untuk terakhir kalinya aku mengatur napas dan masuk ke ruangan, saat masuk kulihat kakakku sedang berbicara dengannya. Aku menghampiri mereka dan meletakkan perlengkapan teh dan menyeduhkan teh untuk mereka.
Suasana menjadi sunyi, mereka berdua tidak bicara apapun dan aku menjadi gugup, detak jantungku makin dan semakin cepat. Kurasa dalam keadaan sunyi seperti ini mereka pasti mendengarnya.
Saat hendak menuangkan teh kecangkir kakakku, tiba-tiba dia...
"Apa kalian mendengar sesuatu? Aku rasa ada suara aneh disini."
Aku tertawa canggung mendengarnya dan mengatakan tidak mendengar suara apapun dan sudah waktunya untuk pergi sekarang.
Kutarik paksa kakakku untuk segera bangun jika tidak segera pergi aku rasa aku bisa kehabisan napas disini. Akhirnya kami berdua berpamitan pada Yu Han dan pergi.
"Huuhhhh..." Yu Han mendesah dan mengeluskan dadanya kemudian melanjutkan kembali minum tehnya dan tersenyum sambil menggeleng-geleng ringan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAO HUA (END)
FantezieSeorang peri bernama Chun Hua dari alam bunga untuk pertama kali mengunjungi istana langit bertemu dengan seorang dewa yang berpangkat tinggi bernama Yu Han. Setelah berbagi waktu dan kebersamaan mereka akhirnya saling menyukai. Tepat saat terjadi...