Chapter 54

37 10 10
                                    

Yu Han membuka matanya perlahan, dia menyadari bahwa sekarang berada dikamarnya sendiri lalu melihatku yang tertidur disampingnya dengan tangan saling bergenggaman. Tak lama, aku mulai bangun dan mengangkat kepalaku dari ranjang lalu melihat Yu Han yang sudah bangun. Sontak aku hendak berdiri untuk memanggil kakakku kemari melihat kondisinya sekarang tapi Yu Han menahanku bangun dan memelukku.

Dia meminta maaf sudah membuatku khawatir dan mengucapkan terima kasih sudah menjaganya. Aku memeluk kembali Yu Han dan mengatakan bahwa dia sudah bekerja keras lalu kulepaskan pelukannya dan memberitahu bahwa aku akan membawa kakakku kemari. Lalu aku bangun dan hendak pergi. 

Saat itu pintu terbuka dan kakakku masuk, aku segera membawa kakakku menemui Yu Han. Dia melihat kondisi Yu Han dan tampak dari reaksinya bahwa Yu Han sudah membaik.

Yu Han tersenyum dan kakakku menepuk bahunya dengan senyum lega terpancar diwajahnya. Kakakku kemudian memberikan sebotol obat padaku dan meminta untuk memberikan obat itu tepat waktu pada Yu Han. 

Yu Han menanyakan kondisi putra mahkota serta para pasukan langit Chun Yi menjelaskan untuk tidak khawatir, karena kondisi mereka sudah membaik. Mendengar hal itu Yu Han pun lega.

Lalu bertanya bagaimana kondisi istana sekarang dan Tian Zun. Chun Yi kemudian duduk, lalu memberitahu kondisi istana sedikit kacau karena kabar mengenai perang sudah tersebar sedangkan Tian Zun sudah berada diaula istana sejak hari pertempuran sampai sekarang bersama para dewa dan pasukan gunung kunlun untuk membahas masalah suku iblis tanpa istirahat. Tak lama, Hong Ye dan Xi Chou masuk.

Yu Han yang melihat Xi Chou langsung bertanya mengenai keadaannya dan Xi Chou langsung memberitahu bahwa dia baik-baik saja. Yu Han pun mengangguk mengerti dan merasa lega. Yu Han bangun dari ranjangnya dan aku segera membantunya berdiri dan membawanya duduk dekat meja. Terlihat sepertinya mereka berempat akan membahas mengenai suku iblis lalu kuputuskan untuk meninggalkan mereka berempat dan menyiapkan makanan lalu aku pamit keluar.

Yu Han mulai membahas raja iblis, bahwa kekuatannya sekarang berkali-kali lipat lebih kuat dari 50.000 tahun lalu. Bahkan bukan hanya kekuatan tapi juga kecepatannya jauh lebih cepat. Jika dia menggunakan naga hitam maka aku rasa sangat sulit bagi suku langit melawannya. 

Xi Chou mulai menjelaskan bahwa kekuatan raja iblis yang sekarang hanya bersifat sementara. Jika tidak, untuk apa dia secara mati-matian ingin mendapatkan naga hitam. Xi Chou kembali mengingatkan, saat pertempuran kemarin raja iblis memuntahkan darah setelah mengeluarkan kekuatan besar dan kondisi tubuhnya mengalami komplikasi yang membuat dirinya lemah.

Hal itu menunjukkan tubuhnya belum sembuh dari luka masa lalu dan itu juga berarti kekuatannya sekarang bersifat sementara yang hanya ingin digunakan untuk membuka pintu danau dan mengambil naga hitam. Karena itu raja iblis menggunakan cara alternatif untuk menambah kekuatannya dengan memakan jiwa-jiwa manusia. Lalu, pada saat perang nanti raja iblis akan menggunakan kekuatan naga hitam untuk melawan langit. 

Tapi perlu diingat, naga hitam hanya mematuhi tuannya yaitu raja iblis pertama. Selain tuannya sendiri naga hitam akan bersikap buas. Jika raja iblis memaksa naga hitam masuk ketubuhnya maka akan sangat sulit bagi raja iblis mengendalikannya. Hal inilah yang akan menjadi keuntungan bagi kita.

"Bergerak disaat raja iblis mengalami komplikasi" kata Yu Han 

Xi Chou pun membenarkan lalu melanjutkan bahwa tidak peduli berapa besar kekuatan yang akan dikeluarkan raja iblis nanti. Suku langit harus memiliki seseorang yang bisa menahan kekuatannya hingga akhir dan jika melihat peluang harus membunuh raja iblis beserta naga dalam tubuhnya dengan pedang raja iblis.

Yu Han mengangguk mengerti dan meminta Xi Chou ikut dengannya nanti mengunjungi paviliun putra mahkota untuk membahas rencana ini lebih lanjut serta membuat rencana cadangan lainnya. 

Hong Ye pun memuji dan merasa sedikit lega setelah mendengar penjelasan Xi Chou lalu mereka semua bersulang bersama.

Setelah itu, aku masuk memberitahu mereka bahwa makanan sudah siap dan mereka harus makan setelah berdiskusi cukup lama terutama yang sedang sakit. Kemudian Yi Mei dan Ru Ling masuk untuk meletakkan makanan dimeja lalu aku pamit pergi. Yu Han menahan tanganku dan meminta duduk disampingnya makan bersama. Hal itu membuat yang melihat hanya bisa terdiam.

Lalu aku merasa raut wajah mereka terlihat lebih baik setelah berdiskusi dan aku yakin mereka sudah menemukan rencana yang bagus. Kemudian kami semua mulai makan bersama sambil mengobrol ringan.

Hal seperti ini sungguh menyenangkan untuk dilakukan. Berharap kekacauan cepat berlalu seperti angin malam yang berhembus.

TAO HUA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang