Chapter 13

69 23 7
                                    

Pagi tiba, seperti biasa aku melakukan tugasku seperti biasa saat siang aku bersama dengan Yu Han diruangnya. Dia memberikan gulungan-gulungan bambu dimana berisikan gerakan-gerakan bela diri beserta penjelasannya, menyuruhku membaca dan memahaminya kemudian mempraktekkan setiap gerakan setiap hari.

Hari demi hari kuhabiskan waktu dengan latihan bela diri dihalaman belakang paviliun. Setiap gerakan diperhatikan olehnya dan akan membantuku, jika melakukan kesalahan maka jam latihan akan diperpanjang dan malamnya aku akan meditasi untuk memperkuat ilmu sihir.

Aku tidak merasa bosan dengan aktivitas ini karena selalu bersama dengannya. Meskipun terkadang dia terlihat dingin dan tegas bahkan sedikit ketat dalam mengajarku tapi kutahu itu untuk kebaikanku. 

Saat aku terluka dia akan menyembuhkan secara diam-diam atau saat aku ketiduran dia akan menyelimutiku. Dia orang yang tidak suka menunjukkan perhatiannya, mungkin karena itu orang beranggapan dia adalah orang yang dingin karena mereka hanya melihat luar dan tidak memahaminya dengan baik.

Yu Han menyelesaikan meditasinya dan membuka mata, melihatku yang duduk di sampingnya tertidur dengan posisi meditasi bahkan menggerakkan kepala kekiri kekanan depan dan seterusnya seperti itu membuatnya tersenyum dan menggelengkan kepala.

Dia mendekatiku yang sedang tidur dan membawaku kembali ke kamar tidurku. 

Pada saat itu Yi Mei dan Ru Ling melihatnya dan mereka saling bertatapan dan bingung melihat sikap dewa api yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.

Yu Han membaringkanku pelan-pelan dan menarik selimut, saat dia hendak pergi aku memegang erat pakaiannya, dia menghentikan langkahnya dan melihat diriku yang tertidur pulas. Saat itulah dia melihat sekeliling kamarku dan melihat alat dan bahan rajutan diatas meja.

Dia keluarkan sapu tangan yang kuhadiahkan padanya dan melihat kembali barang yang ada di atas meja dan melihat kertas-kertas yang penuh dengan corat-coret burung phoenix. 

Yu Han seperti merasakan usahaku selama membuat sapu tangan itu dan dia mulai mendekatiku dan mencium keningku dengan tulus kemudian pergi.

TAO HUA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang