Semakin hari kekacauan yang terjadi semakin besar, suku iblis menjadi semakin dan semakin berani membunuh bahkan dialam manusia dengan melepas singa emas yang membuat kebakaran besar dan menewaskan banyak manusia.
Suku langit pun tidak bisa mengatasi semua kekacauan dan meminta sekutu dengan kerajaan laut timur dan kerajaan lainnya untuk membantu. Sedangkan Yu Han dan putra mahkota ditugaskan oleh Tian Zun untuk menjaga wilayah perbatasan antara suku langit dan iblis.
Mereka pergi dengan membawa 100.000 pasukan menjaga perbatasan dan memantau pergerakan suku iblis. Sedangkan Yu Han dan putera mahkota membuat strategi perang dengan beberapa jenderal lainnya.
Raja Iblis berada diistananya tampak sedang berdiskusi mengenai perang yang akan terjadi dengan tatapan mata yang penuh ambisi dan suaru yang tegas untuk membangkitkan amarah dan semangat para prajuritnya kemudian bersorak-sorai bersama.
Pada saat itu, seseorang berjalan masuk mendekati raja iblis dengan membawa sesuatu ditangannya yang membuat raja iblis senang dan matanya yang semakin berambisi dari sebelumnya.
Orang itu bersujud dan memberikan barang tersebut. Raja iblis membuka kotak dan melihat lonceng langit kemudian mengambilnya dan mengangkat lonceng langit keatas kemudian tertawa dengan keras yang diiringi dengan para prajurit lainnya.
Raja iblis menyuruh orang tersebut bangun dan memegang bahunya menandakan bahwa dia sudah bekerja dengan baik dan tidak mengecewakannya. Kemudian orang tersebut membuka penutup wajahnya dan dia adalah Xi Xiao.
Xi Xiao ternyata adalah mata-mata raja iblis yang sengaja ditanamkan untuk memata-matai istana langit. Kebetulan hari itu dia bertemu dengan Yu Han dan dijadikanlah Yu Han sebagai pintu masuknya ke istana langit.
Xi Xiao meminta untuk membebaskan keluarganya mengingat dia sudah melakukan tugasnya dengan baik. Raja iblis pun membawa Xi Xiao bertemu keluarganya yang terkurung dan terluka parah. Xi Xiao menangis melihat mereka dan meminta untuk dibebaskan. Tapi raja iblis malah menendang Xi Xiao dan mengatakan bahwa tugasnya belum selesai.
Yang dia inginkan adalah mengalahkan suku langit dan karena itu Xi Xiao harus ikut dengannya dalam perang. Xi Xiao melihat keluarganya yang terkurung dengan air mata berlinang dan meyakinkan mereka semua bahwa dia akan membebaskan mereka semua. Kemudian dia pergi dan menghapus air matanya.
Perang pun akan segera terjadi. Kini kedua suku sudah berada pada posisinya dan menunggu aba-aba. Suasana yang mencekam disertai awan gelap dan petir saat itu.
Tanpa berlama-lama perang pun dimulai. Ribuan anak panah di lepaskan sebagai pembukaan perang. Kemudian para prajurit dari kedua sisi mulai bergerak maju dan pertempuran pun terjadi.
Suara-suara pedang, rasa sakit, mayat dan udara yang berbau amis darah mulai tercium. Pertarungan yang tiada henti selama beberapa hari terus terjadi. Raja iblis masih tidak menyerah dan kini berhadapan dengan Yu Han.
Mereka pun memulai pertarungan sengit. Mengeluarkan semua kekuatan dan kemampuan mereka. Tanpa sadar, Yu Han merasakan sakit dan menyentuh perutnya yang terluka karena tusukan pedang. Kemudian pedang ditarik keluar, saat itu Yu Han melihat kebelakang dan melihat Xi Xiao.
Yu Han hanya menatapnya tidak menyangka dan Xi Xiao membuang pedangnya sambil melihat Yu Han yang terluka.
Mata dan tangannya gemetaran karena rasa bersalah pada Yu Han. Seolah-olah tatapannya menjelaskan bahwa dia terpaksa melakukan itu.
Melihat Yu Han yang lengah membuat raja iblis memiliki kesempatan untuk membunuh Yu Han.
Saat itu putra mahkota melihat dan menghadang tubuhnya menjaga adiknya. Putra mahkota berusaha menyadarkan adiknya bahwa perang masih belum selesai.
Yu Han tersadar dan mereka mulai bertempur kembali. Saat itu, Xi Xiao berusaha kabur tapi berhasil dihentikan sedangkan raja iblis sudah berhasil dikalahkan dan meminta dia untuk mengakui kekalahannya. Namun, dia hanya tertawa dengan kejam dan mengeluarkan lonceng langit sebagai ancaman.
Tak lama, utusan Tian Zun datang dan membacakan titah kerajaan yang mengatakan akan mengampuni nyawa suku iblis yang masih hidup dan jaminan atas perkataannya dengan memberikan lonceng langit pada raja iblis. Setelah utusan selesai membaca, raja iblis tertawa dengan kekalahannya dan berusaha bangun lalu menyampaikan rasa terima kasih atas keputusan agung yang dibuat oleh Tian Zun.
Raja iblis pergi dengan tatapan yang sangat marah dan menggenggam erat tangannya untuk menahan amarah atas kekalahan yang terjadi.
Disaat itu, keluarga Xi Xiao dibawa menghadap Yu Han dan menghampiri Xi Xiao yang terdiam. Dia menatap Yu Han dengan rasa bersalah dan memohon untuk melepaskan nyawa keluarganya dan hanya mengambil nyawanya saja.
Yu Han menghadapkan wajahnya dihadapan Xi Xiao dan mengatakan selama ini dia menganggapnya sebagai sahabat tapi yang didapat hanya pengkhianatan yang hampir membunuh semua orang.
Lalu pantaskah aku mengampuni nyawa anggota keluargamu. Kemudian menusuk jantung Xi Xiao tanpa berkedip dan menarik keluar pedang. Xi Xiao pun terbaring lemah dan menggenggam baju Yu Han, dengan suara yang lemah Xi Xiao memberi sumpah kutukan bahwa Yu Han akan merasakan sakitnya kehilangan orang yang sangat dicintainya sama seperti dirinya.
Xi Xiao menatap Yu Han dengan meneteskan air mata, perlahan menghembuskan napas terakhir dan tubuhnya perlahan menghilang bagai abu yang terbang tertiup angin.
Yu Han bangun menghampiri keluarganya, mengangkat dan melibaskan pedangnya bukan untuk membunuh tapi untuk melepaskan ikatan tali.
Yu Han membalikkan badan pergi dengan tatapan kosong dan air mata, dari awal dia memang tidak bermaksud membunuh keluarga Xi Xiao melainkan menyelamatkan mereka dengan cara membunuh Xi Xiao. Jika masalah ditangani oleh Tian Zun, maka semua orang akan terbunuh bahkan mereka yang tidak terlibat sekalipun. Sedangkan alasan dia berbohong hanyalah untuk menyakiti hati Xi Xiao disaat kematiannya sebagai bentuk hukuman pribadi darinya.
Flashback End
KAMU SEDANG MEMBACA
TAO HUA (END)
FantasySeorang peri bernama Chun Hua dari alam bunga untuk pertama kali mengunjungi istana langit bertemu dengan seorang dewa yang berpangkat tinggi bernama Yu Han. Setelah berbagi waktu dan kebersamaan mereka akhirnya saling menyukai. Tepat saat terjadi...