Chapter 102

37 9 13
                                    

Aku hanya berdiri mematung mendengar semua pembicaraan Yu Han dan putra mahkota. Membayangkan kakakku saat ini berada dipaviliun awan ungu untuk menerima hukuman bahkan Yu Han akan segera menerima hukuman yang mengancam nyawanya. 

Paviliun awan ungu bisa dikatakan tempat diistana langit untuk menghukum para dewa yang berbuat salah. Tempat ini dikenal memiliki berbagai macam hukuman yang kejam dan hanya mereka yang berbuat kejahatan serius akan dibawa kesana.

Membayangkan semua orang terdekatku terluka karenaku membuatku tidak bisa tinggal diam. Paling tidak aku harus melakukan sesuatu untuk meringankan hukuman mereka mengingat hidup mereka jauh lebih berharga daripada hidupku yang akan segera berakhir. 

Tepat saat itu aku menghampiri putra mahkota yang sudah dari awal tahu aku bersembunyi mendengar pembicaraannya dengan Yu Han.

Aku memberi hormat pada putra mahkota, tampak dia mengenalku mengingat kami pernah bertemu beberapa kali saat dialam manusia dulu. Tanpa basa-basi kukatakan padanya bahwa aku bisa bersaksi dan membantu meringankan sedikit hukuman Yu Han serta yang lainnya.

Mendengar hal itu putra mahkota tampak tertarik juga penasaran lalu aku meyakinkan bahwa perkataanku bisa menjadi jaminan lalu meminta putra mahkota mengizinkanku untuk bertemu Tian Zun menggantikan Yu Han.

Putra mahkota kemudian menyetujui perkataanku dengan mudah. Kemudian aku meminta putra mahkota memberikan waktu hingga malam dan aku akan memberikan signal setelah semua siap. Putra Mahkota mengerti kemudian pergi meninggalkanku yang menangis, ketakutan dan tak berdaya.

Setelah menenangkan diri aku kembali pulang mengingat masalah ini sangat serius karena menyangkut keselamatan orang-orang terdekatku jadi kuyakinkan diri untuk tidak bersedih atau memikirkan hal lain selain nyawa dan keselamatan Yu Han dan yang lainnya.

Sesampai dirumah aku segera mencari Yu Han tapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya dan aku terduduk memikirkan rencana untuk menghentikan Yu Han dari menghapus ingatanku sambil menunggunya kembali. Sedangkan Yu Han berada diair terjun berusaha menenangkan diri dari kekuatan jahat. Kekuatan jahat dalam tubuhnya menjadi semakin kuat untuk dikendalikan karena hal buruk yang dialami Yu Han sekarang. Butuh beberapa waktu baginya menekan kekuatan jahat itu dan pelan-pelan aura hitam menghilang dari tubuhnya. Yu Han membuka matanya lalu meneteskan air mata dalam pandangan kosong.

Hari sudah malam saat aku melihat Yu Han kembali. Aku menarik napas dan menggenggam erat kedua tanganku sedangkan Yu Han berhenti sejenak saat melihatku lalu menghampiriku. Aku segera memeluknya, menangis karena khawatir lalu Yu Han melepaskan pelukanku dan menghapus air mata diwajahku lalu tersenyum dengan mata yang penuh kesedihan. Kemudian aku membawa Yu Han masuk untuk mencicipi kue yang kubuat.

Yu Han terkejut saat melihat kue diatas meja, kue yang kusiapkan adalah kue bulan. Yu Han hanya menatap kue bulan lalu aku mengatakan bahwa aku ingat dulu Yu Han meminta untuk makan kue bulan bersama setiap tahun lalu aku mulai menangis.

"Maafkan aku yang tidak bisa melakukannya bersama. Karena itu aku membuatnya sekarang dan menjadikan hari ini sebagai harinya" 

Kuambilkan kue dan memberikan pada Yu Han lalu kuambil untuk diriku sendiri dan memakannya bersama.

"Apa yang kau masukkan dalam kue? Rumput phoenix?" Tanyanya dengan lemas.

Kuletakkan kue yang kupegang kepiring lalu membenarkan perkataan Yu Han bahwa aku memasukkan rumput phoenix dalam kue. Aku mengatakan padanya bahwa aku tidak punya cara lain selain melakukan ini padanya.

"Aku tahu semua rencana yang hendak kau lakukan padaku bahkan tahu kau belajar sihir hitam untuk membangunkanku"

Yu Han terkejut mendengar hal itu dan berusaha menggenggam tanganku dengan tubuhnya yang semakin lemah karena efek dari rumput phoenix.

"Apa yang kau rencanakan?" Tanyanya.

Aku menangis menatapnya dan Yu Han menggelengkan kepalanya tampak tahu isi pikiranku.

"Kau dan kakakku membuat keputusan egois padaku lalu sekarang aku akan membuat keputusan egois pada kalian"

Yu Han menangis mendengar hal itu dan mencoba mendekatiku dengan susah payahnya karena tubuhnya terasa semakin berat. Dia menyentuh wajahku dengan air mata menetes diwajahnya tapi aku melepaskan tangannya dari wajahku lalu berdiri memberitahu betapa aku kecewa, sakit hati dan marah saat tahu rencananya untuk menghapus ingatan dan mengurungku disini bahkan mempelajari sihir hitam.

"Apa benar semua itu demi kebaikanku? BUKANN!!! Itu bukan demi kebaikanku Yu Han." Kataku sambil menahan tangis

"Aku tahu yang kulakukan egois, salah dan kau tidak menyukainya tapi aku tidak pernah menyesal melakukannya dan akan tetap melakukannya"

"Maka jangan salahkan aku membuat keputusan ini." Kataku sambil tertawa karena sedih.

"Aku akan meminta Tian Zun mengampuni nyawamu dan ini hukumanku untukmu." Ujarku lagi.

Yu Han menggelengkan kepalanya, tampak dia tidak bisa bicara lagi dan tubuhnya sudah sangat lemah. Saat itu Yu Han menyemburkan darah dari mulutnya, aku segera menghampirinya kemudian membaringkannya dipangkuanku dan meminta untuk berhenti memaksakan tubuhnya. Yu Han mulai menyentuh wajahku dengan tubuhnya yang lemah dengan air matanya yang mengalir keluar.

Tatapannya seperti memberitahuku untuk jangan menemui Tian Zun dan jangan melakukan apa-apa. 

"Semua masalah terjadi karenaku jadi biarkan aku mengakhirinya." Kataku sambil menyentuh wajahnya.

"Jaga dirimu... aku mencintaimu." Ujarku lagi sambil mencium keningnya.

Yu Han hanya menangis lalu pelan-pelan tangan yang menyentuh wajahku jatuh dan Yu Han kehilangan kesadaran. Saat itu aku tenggelam dalam tangisan dan memeluknya denga erat. Kemudian bersiap untuk menghadapi masalah yang sangat serius dan aku mengirimkan signal pada putra mahkota.

Tak lama putra mahkota tiba, melihat Yu Han yang tak sadarkan diri membuatnya bertanya apa yang sudah kulakukan. Aku memberitahu bahwa aku menggunakan rumput phoenix untuk melemahkan kekuatan serta tubuhnya dan membuatnya tertidur dengan begitu dia tidak bisa mencoba menghentikanku. Kemudian kujelaskan kalau rumput phoenix tidak beracun dan tidak menyakiti tubuh hanya bersifat melemahkan juga rumput ini hanya berefek bagi klan burung.

Putra mahkota mengatakan bahwa dia tahu hal mengenai rumput phoenix dan tidak menyalahkanku untuk melakukan itu ada Yu Han. 

"Semua hal yang dilakukannya apa berkaitan denganmu?"Tanyanya.

Aku membenarkan lalu meminta putra mahkota untuk membantu meyakinkan Tian Zun mengampuni nyawa Yu Han dan juga ketiga sahabatnya dan putra mahkota memberikan janjinya padaku lalu kami pergi ke istana langit.

TAO HUA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang