Chapter 105

41 9 7
                                    

Tak berapa lama, Yu Han mulai membuka matanya perlahan dan segera bangun memegang kepalanya yang sakit dan menanyakan keberadaan Chun Hua. Chun Yi memberitahu bahwa Chun Hua dikurung dalam paviliun awan ungu oleh Tian Zun demi menyelamatkan nyawa mereka semua.

Yu Han segera bangun hendak bertemu dengan Tian Zun tapi putra mahkota menghentikan Yu Han.

"Yu Han, siapkah kau dengan resiko jika menemui Tian Zun sekarang demi membela seorang peri?"

"Aku siap menanggung semua resiko daripada menyesal nanti." Jawab Yu Han dengan penuh keyakinan.

Mereka berempat menghadap Tian Zun dan memberi hormat. Tian Zun tahu kedatangan mereka dan meminta mereka untuk tidak membicarakan lebih mengenai masalah ini.

"Berhentilah membuat masalah. Bahkan aku belum memutuskan hukuman apa yang harus kau terima atas tindakanmu."

"Aku siap dengan semua hukuman tapi izinkan aku menyelamatkannya" kata Yu Han sambil bersujud dihadapan Tian Zun untuk melepaskan Chun Hua.

"Sepenting itukah nyawanya dibandingkan nyawamu!!! Pernahkah kau menyesal telah mempelajari sihir hitam itu?" 

Tian Zun kemudian melanjutkan bahwa dia sangat kecewa dengan Yu Han, hanya karena perasaan pribadi sudah membuat akalnya hilang.

Yu Han segera menjelaskan bahwa semua hal buruk yang terjadi pada Chun Hua semua terjadi karena dirinya. 

"Tidak pernah sekalipun aku menyesali perbuatanku." Kata Yu Han.

Mendengar hal itu Tian Zun segera bangun dari kursinya dan mengeluarkan kekuatannya menyerang Yu Han. Yu Han segera memuntahkan darah dari mulutnya.

Chun Yi segera memeriksa keadaannya dan meminta Yu Han berhenti memohon mengingat ini juga keinginan Chun Hua. Hong Ye dan Xi Chou berusaha menenangkan amarah Tian Zun lalu Tian Zun meminta mereka semua pergi. Yu Han bangun dan masih memohon pada Tian Zun, saat itu Tian Zun meminta anak buahnya untuk membawa Yu Han kekediamannya lalu mengurungnya. Yu Han menutup matanya dan air mata menetes diwajahnya. 

"Aku akan membawanya pergi. Siapapun yang menghentikanku akan menjadi musuh." Kata Yu Han dengan menatap Tian Zun.

Tian Zun segera meminta para pengawal menangkap Yu Han dan dalam sekejap mata semua pengawal kehilangan nyawa mereka lalu Yu Han segera pergi ke paviliun awan ungu dan membunuh semua pengawal yang berjaga.

Yu Han melihatku terbaring lemah segera menghampiri dan membaringkanku dipangkuannya. Aku membuka mata perlahan, melihat Yu Han dihadapanku mulai membuat air mataku mengalir keluar. Aku tidak yakin apakah ini mimpi atau nyata, kuangkatkan tangan menyentuh wajahnya. Saat tahu ini nyata aku segera bangun lalu memeluknya.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau bisa disini? Pergilah sebelum Tian Zun tahu." Kataku sambil melihat matanya yang berubah.

Yu Han kemudian mengatakan akan membawaku pergi dari sini. Aku menggelengkan kepala tidak setuju dan memintanya berhenti membicarakan hal itu.

Aku berusaha berdiri dan melihat semua pengawal yang mati. Terkejut dengan hal itu, aku menutup mulutku.

"Apa kau yang membunuh mereka?"

Yu Han mengatakan bahwa dia akan membunuh semua orang yang berusaha menghalanginya membawaku pergi dari sini.

Aku mendekati Yu Han mengatakan untuk kesekian kali bahwa aku tidak ingin pergi, aku tidak ingin hidup seperti yang direncanakan Yu Han sebelumnya dan tidak ingin melihatnya menjadi seperti ini karena aku. 

"Lalu aku hanya bisa memaksamu"

Dia segera menarik tanganku dan aku berusaha melepaskan dan menghentikan tindakannya. Saat ini aku bisa merasakan Yu Han berbeda dari yang kukenal sebelumnya. Mulai dari sikap, tatapan, tindakan serta pikirannya tampak tidak seperti Yu Han yang kukenal. Kemudian Putra mahkota masuk dengan para prajuritnya mengelilingi kami berdua.

Putra mahkota meminta Yu Han menyerah dan melepaskan Chun Hua lalu ikut dengannya menemui Tian Zun. Yu Han melepaskan tanganku lalu terlihat aura hitam keluar dari tubuhnya bahkan tanda merah keluar dikeningnya. Putra mahkota yang melihat hal itu berusaha dan meminta Yu Han untuk tenang dan mengendalikan dirinya sendiri lalu memberikan aba-aba pada prajuritnya untuk bersiap.

Yu Han yang merasakan adanya pergerakan tanpa berpikir segera membunuh mereka dalam sekejap. Saat itulah Yu Han kehilangan kendali tubuhnya dan membunuh setiap orang yang menyerang.

TAO HUA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang