Aku dan Yi gege hendak berangkat ke istana langit. Kedua orang tuaku dan Er jiejie mengantarkan kami sampai gerbang alam bunga. Mereka tiada henti-hentinya memintaku untuk berhati-hati selalu dan meminta kakakku untuk menjagaku selalu. Aku memeluk mereka satu per satu dan meminta jangan khwatir dan akan segera kembali lalu kami berdua pergi.
Kami berdua sampai diistana langit, aku hendak langsung menuju paviliun awan dan kakakku juga ikut. Sesampai disana, aku segera bertemu Yi Mei lalu pergi bersamanya. Sedangkan kakakku menuju kamar Yu Han. Chun Yi duduk dan Yu Han menuangkan teh padanya.
Yu Han memberitahu bahwa dia akan segera pergi ke laut timur untuk menyelesaikan masalah disana lalu meminta Chun Yi lebih baik membawa Chun Hua kembali kealam bunga selama dia tidak ada diistana.
"Kusarankan kau untuk menghabiskan waktu lebih banyak atau katakan apapun yang ingin kau katakan dengan Chun Hua sebelum kau berangkat" kata Chun Yi
"Kenapa kau begituserius? Aku hanya pergi sekitar sebulan paling lama jadi tidak perlu seseriusitu" jawab Yu Han
Tepat saat itu aku masuk dan kakakku bangun untuk segera pergi karena masih ada urusan yang harus diurus olehnya.
"Apa tejadi sesuatu dirumahmu?" Tanya Yu Han curiga.
Aku menggelengkan kepala mengatakan tidak terjadi apa-apa dirumah. Yu Han merasa aneh dengan sikap Chun Yi yang begitu serius kemudian mengabaikannya.
Aku menyiapkan arak tao hua pada Yu Han, memberitahunya bahwa aku sendiri yang membuatnya. Yu Han mulai mencoba dan tersenyum tidak menyangka arak buatanku tidak begitu buruk. Kemudian aku mulai menyombongkan diri bahwa diseluruh alam takutnya hanya aku yang bisa membuat arak taou hua seenak ini. Mendengar hal itu Yu Han tersenyum dan memukul ringan keningku dengan jari tengahnya.
Aku melihat banyak dokumen dimejanya, terlihat selama aku pulang dia hanya sibuk dengan urusan resmi. Yu Han kemudian memberitahuku bahwa konflik antara laut timur dengan suku duyung sedikit memanas jadi Tian Zun memintanya secara resmi datang mengunjungi laut timur untuk menyelesaikannya permasalahan.
"Kapan kau akan berangkat dan kembali?" Tanyaku.
"Dua hari lagi dan kepulangan kembali mungkin sekitar sebulan." Jawab Yu Han tanpa merasa aneh atau curiga.
Seketika kudiam, berpikir aku hanya punya dua hari bersamanya jika harus menunggu sebulan lagi takutnya kondisiku tidak memungkinkan untuk bertemu dengannya.
Yu Han melihatku yang melamun berusaha memanggilku tapi tidak ada reaksi kemudian dia memegang tanganku dan kusegera menatapnya.
"Selama dua hari ini aku ingin kita menghabiskan waktu bersama karena setelah kau pergi mungkin akan sangat lama bagi kita bertemu lagi" kataku sambil tersenyum.
Kujelaskan bahwa kedua orang tuaku tidak ingin aku kembali ke paviliun awan, mereka ingin aku menghabiskan waktu bersama mereka tapi aku menolak dan kakakku susah payah membujuk mereka sampai akhirnya mereka mengizinkanku kembali ke paviliun ini hanya saja dengan syarat aku harus tinggal lebih lama dialam bunga. Setelah mendengar itu Yu Han pun mengerti kenapa Chun Yi tadi bersikap seperti itu.
Berpikir aku hanya punya dua hari bersama Yu Han, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini dengan berpikir sedih atau khawatir. Karena itu, setiap waktu aku selalu bersama dengannya. Meskipun dia sibuk dengan laporannya aku akan disampingnya, entah menyiapkan tinta atau teh atau membaca buku yang sesekali melihatnya.
Yu Han menyelesaikan laporan terakhirnya dan menutupnya. Lalu tersenyum melihatku yang tertidur dimeja dengan wajah menghadap kearahnya. Dia mendekat dan melihatku yang tertidur lalu menggendongku kekamar. Membaringkanku diranjang dan menarik selimut.
Saat itu aku terbangun dan pandanganku menjadi kabur. Aku bangun dan melihat sekitar tapi semua terlihat kabur. Aku mulai merasa takut, mengingat waktuku bersama Yu Han hanya sebentar jika tidak bisa melihatnya aku tidak tahu harus bagaimana. Aku menutup kedua mata lalu membuka kembali, saat melihat Yu Han aku segera memeluknya dan menangis. Yu Han berusaha menenangkan dan memelukku erat tanpa mengatakan apa-apa.
Aku memberitahunya bahwa tadi aku bersikap seperti itu karena bermimpi buruk. Yu Han kemudian menanyakan mimpi buruk seperti apa yang sampai membuatku menangis dan ketakutan seperti itu.
"Aku bermimpi tidak bisa bertemu denganmu lagi. melihat diriku sendiri tewas dan kau menangis bahkan menyalahkan dirimu sendiri" kataku menatapnya.
Aku memberitahunya jika suatu saat hal seperti itu terjadi, jangan pernah bersedih dalam waktu lama sambil menyalahkan diri sendiri danmeminta Yu Han berjanji.
Yu Han menggenggam kedua tanganku mengatakan bahwa itu mimpi dan tidak akan pernah membiarkanku tewas dan meminta berhenti berbicara omong kosong lalu mencium keningku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAO HUA (END)
FantasySeorang peri bernama Chun Hua dari alam bunga untuk pertama kali mengunjungi istana langit bertemu dengan seorang dewa yang berpangkat tinggi bernama Yu Han. Setelah berbagi waktu dan kebersamaan mereka akhirnya saling menyukai. Tepat saat terjadi...