Saat hari sudah cerah, aku membuka jendela membiarkan cahaya matahari masuk dan menghirup udara segar. Saat itu aku merasa sakit pada bagian dada, pada saat Yi Mei masuk aku memintanya berjaga lalu keluar dengan menahan sakit menuju kamarku.
Setiba dikamar aku segera menutup pintu dan semua jendela. Terasa sangat sakit dan sesak pada bagian dada serta darah mengalir keluar dari hidung. Kemudian tampak cahaya merah keluar dari dadaku lalu kulihat bunga merah menjatuhkan satu mahkota bunganya dihadapanku kemudian bunga itu masuk kembali pada tubuhku.
Aku merasa tubuhku lemah seperti kehilangan separuh kekuatan lalu kulihat ukiran bunga pada bagian dadaku sekarang hanya tinggal empat mahkota. Aku hanya terduduk dan air mata mulai mengalir keluar.
Menangis dan menutup mulutku agar tidak membuat suara. Saat itu, kakakku memanggil dari luar kamar, dia ingin memeriksa kondisiku karena Yi Mei memberitahunya bahwa wajahku terlihat pucat pagi ini.
Mendengar suara kakakku membuatku semakin menangis dan kuberusaha sekuat mungkin untuk tidak mengeluarkan suara. Sesaat kakakku masih menunggu didepan dan tak lama dia pun pergi. Setelah beberapa saat mengurung diri dalam kamar, aku hanya terdiam duduk memeluk kedua kakiku dengan pandangan kosong.
Setelah menenangkan diri, aku kembali kekamar Yu Han. Ada kakakku dan Xi Chou disana. Kakakku menghampiri dan menanyakan kondisiku. Kupaksakan tersenyum seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan memberitahunya aku baik-baik saja.
"Saat Yu Han sudah bangun nanti, aku ingin pulang bertemu ayah,ibu dan jiejie. Belakangan ini entah kenapa aku sangat merindukan mereka." Kataku sambil menatap kakakku.
"Sekarang adikku sudah tumbuh dewasa." Kakakku tersenyum sambil mengelus kepalaku lalu menganggukkan kepala.
Mendengar hal itu membuatku meneteskan air mata tapi kusegera pergi menghampiri Yu Han agar kakakku tidak melihatku menangis.
Aku duduk disamping Yu Han menggenggam tangannya dengan erat bahkan saat malam tiba aku masih menggenggam tangannya dengan membaringkan kepalaku disamping tempat tidurnya. Saat itu aku merasa ada yang menyentuh kepalaku, mataku mulai berkaca-kaca kemudian memberanikan diri untuk melihat.
Hal yang selama ini kutunggu akhirnya tiba, Yu Han sudah bangun dari tidurnya dan air mataku mulai mengalir keluar.
"Kau bangun... kau sudah bangun... kau sungguh sudah bangun" kukatakan dengan wajah penuh senyuman dan air mata.
Lalu dia memelukku dengan erat dan mengelus kepalaku untuk menenangkan. Yu Han meminta maaf sudah membuatku khawatir lalu memberitahuku yang masih menangis dalam pelukannya bahwa dia akan menghabiskan banyak waktu bersamaku mulai sekarang.
Tapi aku hanya menangis dan menangis karena ada hal yang tidak bisa kukatakan padanya. Mengingat apa yang akan terjadi padaku nanti membuatku sangat takut dan tak berdaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAO HUA (END)
FantasySeorang peri bernama Chun Hua dari alam bunga untuk pertama kali mengunjungi istana langit bertemu dengan seorang dewa yang berpangkat tinggi bernama Yu Han. Setelah berbagi waktu dan kebersamaan mereka akhirnya saling menyukai. Tepat saat terjadi...