Joe baru pulang dari pertunjukan menjadi dancer bersama kelompok dancernya untuk salah satu musisi.
"Tadi ada yang terlalu ke kiri, jadi tengah terlihat renggang." Kata Dae-G
"H'm. Lantainya juga cukup licin. Aku hampir terpleset tadi." Kata Joe
"Tapi syukur gak ada yang kepleset. Apalagi gerakan kita banyak lompatan."
"H'm. Ada jadwal lain gak habis ini?"
"Kayaknya ada, tapi aku belum lihat tanggalnya."
"Nanti kabari ya? Seenggaknya kita udah siap koreo dasar."
"Oke."
"Aku lewat sana. Aku pergi dulu."
"H'm. Hati-hati."
Dae-Gi berpisah jalan dengan Joe.
Joe berjalan melewati ruko-ruko dan cafe-cafe yang masih ramai di kunjungi.
Langkah Joe terhenti di salah satu meja pelanggan cafe yang tak jauh darinya.
Seorang gadis bersama seorang pria paruh baya yang terlihat lebih tua lengkap dengan jas rapi. Mereka terlihat bahagia. Ya, dia adalah Luna. Ia memakai gaun yang sedikit terbuka dan berdandan cantik.
"Apa dia ayahnya? Atau pamannya? Mungkin ayahnya. Luna bilang orangtuanya sering keluar kota bukan?" Gumam Joe, mencoba berpikir positif.
Tapi perkiraannya berbeda dari apa yang ia lihat. Pria itu memegang tangan Luna dengan mesra.
"Kenapa.. ah.. gak mungkin. Kenapa aku berpikir hal yang gak-gak? Apa.. sebaiknya aku menyapa mereka?"
Joe mendekati Luna dengan senyum ramah.
"Luna?"
Luna yang sedang berpegangan tangan, terkejut dan sontak melepaskan.
"Uh? K-kak Joe?"
"H'm."
"Kak Joe ngapain disini?"
"Aku baru pulang dari perform dan kebetulan lewat. Aku liat kamu dan.."no
"Uh? Hmm.. ayo bicara disana."
Luna menarik Joe pergi sedikit menjauh dari meja nya. Ekspresi wajahnya sedikit khawatir.
"Tadi siapa?" Tanya Joe
"Tadi? Hmm.. itu.."
"Kayaknya bukan papa kamu. Apa dia paman kamu? Tapi kamu gak pernah cerita kalo punya keluarga lain. Aku liat dia deket banget sama kamu."
"Eh.. itu.. dia.. dia temennya papaku. Temen lama nya papa. Eh.. dan dia.. kebetulan ketemu aku disini."
"Emang kamu tadi disini sama siapa?"
"Uh? Aku? Em.. sama temen. Tapi dia pulang duluan."
"Oh.."
"Ayo kencan." Kata Luna tiba-tiba.
"Uh?
"Kak Joe sering ngajak aku kencan, tapi aku nya sering sibuk."
"Oh.. iya.."
"Kalo gitu ayo kencan sekarang."
"S-sekarang?"
"H'm."
"T-tapi orang tadi?"
"Kak Joe tunggu sini. Aku bakal pamit ke dia dulu." Kata Luna. Dia pergi dan terlihat berpamitan.
Joe masih menyimpan pikiran buruk terhadap pria itu karena dia terlihat tidak ingin di tinggal oleh Luna. Luna terlihat berusaha membujuk dan mengatakan sesuatu kepada pria itu hingga akhirnya ia bisa pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN
Fanfiction~Kisah kami terlalu menyakitkan, haruskan kami menceritakannya kepadamu?~ Ya, kami hanya bertujuh. Hidup sebagai saudara. Nenek telah menyatukan kami sebagai keluarga. Setelah nenek pergi, kami harus menghadapi semua masalah bersama-sama. Akan kah...