Zayn, Yoogi, Juna dan Joe sedang makan bersama di kantin.
"Yoogi, apa kau sibuk nanti?" Tanya Zayn.
"Kenapa?"
"Aku akan belanja beberapa bahan cafe dan untuk dirumah. Aku bakal belanja banyak, aku butuh seseorang untuk menemaniku nanti."
"Aku sibuk, lagu yang aku tulis di jadwal akan rilis bulan depan, tapi masih banyak yang harus di koreksi."
"Bagaimana dengan mu Joe?"
"Aku? Aku harus latihan untuk jadi back dancer 2 minggu lagi. Bayaran yang di tawarkan lumayan."
"Ah.. Hyaa ! Juna, apa kau juga sibuk?"
"Emm.. aku ada waktu sedikit sebelum ke bimbel. Hari ini gak ada kelas tambahan, aku akan menemanimu belanja."
"Bagus. Kau harus pergi bersamaku. Yoogi, nanti tolong jemput Kiki juga."
Yoogi mengangguk.
"Kau seriusan mau loncat kelas?" Tanya Joe ke Juna.
"H'm. Mangkanya aku ikut kelas tambahan. Kalau aku lolos, aku bakal langsung naik ke kelas 3." Kata Juna.
"Katamu kau juga ikut kelas TOEFL?" Tanya Yoogi.
Juna mengangguk.
"Itu penting untuk masuk universitas. Aku akan dapat sertifikat."
"Woaah.. sebenarnya memori otakmu berapa Gigabyte? Kau bisa menampung semua mata pelajaran dalam satu organ otak. Wooaah Aku bahkan sulit ingat apa yang aku pelajari kemarin. Bagaimana kau melakukannya?" Kata Zayn mengoceh.
"Entahlah, aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan."
Joe yang duduk di depan Yoogi, menangkap basah gadis sepatu putih, dia memandang Yoogi sedari tadi dan duduk tak jauh di belakang Yoogi.
"Kak Yoogi."
"Hm." Jawab Yoogi acuh tak acuh.
"Ada siswi di belakang kakak, dari tadi ngliatin kakak terus."
Yoogi menoleh kebelakang. Sontak, gadis itu gelagapan dan menunduk.
Ah.. gadis itu.
"Abaikan saja."
"Anggap saja dia penggemarmu, Yoogi. Kita sudah punya banyak penggemar di sekolah ini."
"Jangan bicara omong kosong." Kaya Yoogi sambil menghela nafas panjang.
*
Yoogi dan beberapa staff termasuk CEO agensi, mendengarkan hasil rekaman lagu."Bagaimana menurutmu, Yoogi?" Tanya. Pimpinan.
"Aku sudah menulis beberapa catatan koreksiku. Di bagian pertengahan bridge, akan lebih baik nadanya sedikit diturunkan. bagian chorus awal, dia terlalu cepat, dan mungkin kita harus mencoba memberi efek suara di dalam lagu ini. Sisanya menurutku lumayan."
"Kita akan coba rekaman lagi dan mengoreksi nya kembali."
"Kau masih SMA, tapi kau bisa sedetail itu. Aku saja menurutku sudah bagus." Kata salah satu staff.
"Lagu ini aku tulis dengan sempurna, maka hasilnya juga harus sempurna."
"Bagaimana kau menilai enak tidaknya lagu itu di nyanyikan?"
"Sederhana, cukup jadilah pendengar yang seakan baru mengetahui lagu itu."
*
Juna dan Zayn telah berbelanja, mereka membawa banyak sekali bahan makanan dan stok untuk cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN
Fanfiction~Kisah kami terlalu menyakitkan, haruskan kami menceritakannya kepadamu?~ Ya, kami hanya bertujuh. Hidup sebagai saudara. Nenek telah menyatukan kami sebagai keluarga. Setelah nenek pergi, kami harus menghadapi semua masalah bersama-sama. Akan kah...