Part 40

233 42 0
                                    

Hari ini, minggu pukul 5 pagi. Juna sengaja bangun pagi-pagi sekali untumemulai olahraga agar berat badannya turun. Ia juga mengajak Tyan ikut bersamanya.

Mereka menikmati lari pagi di taman kota yang segar.

"Aku sangat senang lari pagi disini. Suasananya tenang dan udaranya masih sejuk." Kata Juna begitu mereka beristirahat.

"Ayo kita lakukan setiap minggu."

Mereka hanyut dalam keheningan. Memandang orang-orang yang mulai ramai berlalu lalang menikmati pagi.

"Aku merasa sangat beruntung bertemu kalian." Kata Tyan.

"Kenapa?"

"Aku merasa diriku kembali hidup. Aku bahagia menemukan keluarga baru dengan kalian."

"Jika kau butuh sesuatu, katakanlah. Kita harus bahagia bersama-sama."

*
Malam semakin larut, setelah makan malam mereka selalu belajar bersama di ruang tengah. Zayn sibuk menjawan soal-soal yang ada di sebuah buku persiapan UNAS yang tebal, Yoogi hanya membolak balik buku dan hanya membaca sedikit, Joe dan Tyan justru menggambar banyak hal di bukunya sambil tertawa cekikikan berdua.

Juna membantu Kiki mengerjakan PR sambil sesekali mengerjakan tugas sekolahnya sendiri.

"Aku lelah, aku akan ke kamar dulu." Kata Yoogi. Dia menutup bukunya lalu pergi ke kamar.

"Dia kelelahan, sudah 3 hari ini dia kurang tidur." Kata Joe.

"Kakak tidak mau tidur juga? Aku juga ngantuk." Kata Tyan.

"Ayo. Aku juga ada sesuatu yang ingin aku ceritakan."

"Apa itu?"

"Ayo ke kemar dulu, aku punya cerita lucu di kelasku tadi."

Joe dan Tyan pergi ke kamar.

"Kalian tidak pergi juga?" Tanya Zayn.

"Aku masih belum selesai, kiki juga punya banyak sekali PR."

"Aku juga belum selesai, tapi aku juga lelah. Aku akan melanjutkan ini lagi besok. Hff.. semakin hari, pesanan kue semakin banyak. Aku gampang capek sekarang." Kata Zayn. Ia juga pergi.

"Kak Juna.."

"Ya?"

"Hmm.. kak Juna boleh tidur juga. Aku akan coba ngerjain PR ku sendiri."

"Tidak.. Tugas sekolahku juga belum selesai. Kita akan kerjakan semua ini sampai selesai."

"Maaf.. gara-gara aku, tugas kak Juna gak selesai-selesai. Dari tadi kakak lebih banyak ngajarin aku."

"Gak apa-apa. Aku sudah janji ke kamu, kalau aku bakal bantuin kamu ngerjain PR dan ngajarin kamu materi yang kamu gak ngerti."

Kiki tersenyum.

"Mulai sekarang, kak Juna akan aku jadikan panutan. Aku akan jadi orang yang pintar seperti kak Juna."

"Jangan terlalu meniruku. Kau juga punya kakak yang lain disini. Kau harus ambil hal-hal yang baik dari kami. Kau harus janji itu."

"H'm, aku janji. Aku akan jadi anak yang baik dan ambil hal-hal baik dari kalian."

Juna mengacak-acak rambut Kiki.

"Kau memang adik kami yang baik dan pintar. Teruslah seperti ini."

Kiki mengangguk.

"Kalau suatu saat ada sesuatu yang mengganggumu atau saat kau punya masalah, katakan kepadaku atau salah satu dari kami. Mengerti?

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang