Part 31

252 43 0
                                    

Hari minggu adalah hari yang paling menyenangkan untuk Tyan. Dia bisa sepuasnya bermain dengan kucing kesayangannya, Tytan. Bunda membantu Tyan mengajari bagaimana merawat kucing dengan benar. Tyan sudah banyak belajar dari bundanya.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Bunda dan Tyan sudah selesai sarapan, ayah nya belum pulang dari 2 hari yang lalu, mereka mulai membiarkan dan tidak mencari ayahnya. Itu adalah hal yang sia-sia, percuma saja. Toh jika di cari dan ketemu pun, ayahnya tidak akan mau pulang jika ia tidak ingin.

Dok dok dok !!

Seseorang menggedor pintu dengan sangat keras.

Tanpa bicara, bunda langsung berdiri dan membuka pintu. Ia sudah tau siapa yang datang.

Dan benar, ayah Tyan sudah berdiri di sana dalam keadaan mabuk berat, masih memegang sebotol alkohol di tangannya,  seorang wanita membopongnya.

"Lama sekali buka pintunya." Gerutu ayah Tyan.

"Kau siapa?" Tanya bunda kepada wanita itu.

"Bukan siapa-siapa. Hanya teman. Dia datang ke kos ku kemarin, dan membawa banyak alkohol."

"Dari mana ia dapat uang?"

"Katanya ia menang judi, dan kami berpesta. Tenang saja, ada banyak orang. Kami tidak berdua."

"Sama saja. Pergilah, terimakasih sudah mengantar suamiku. Aku akan mengurusnya."

Wanita itu pergi. Bunda membopong suaminya ke kursi.

"Hei, bawakan aku minumnya lagi."

"Disini nggak ada alkohol, adanya cuma air putih."

"Kalau begitu carikan !!"

"Nggak ! Kau sudah banyak minum !"

"Kurang. Aku butuh minum lagi. Cepat !! Bawakan aku alkohol. "

"Hentikan kebiasaan mabuk mu itu. Kau bahkan sudah berani berjudi sekarang !!"

Brakk !!

Ayah Tyan menggrebak meja dengan sangat keras. Ia terlihat sangat marah.

"Kau !! Semakin hari semakin membangkang !! Dasar istri nggak berguna !!"

"Apa peduli mu?? Kau jarang pulang, setiap pulang selalu mabuk, setiap hari kau hanya marah-marah, merampas uang hasil keringatku, kau bahkan berani berjudi sekarang !! Apalagi yang bisa aku contoh dari orang seperti mu !!"

Plaakk !!

Ayah Tyan menampar wajah Bunda dengan sangat keras.

"Ayah !! Hentikan!!" Teriak Tyan. Ia mencoba melindungi bundanya.

"Minggir kau !! Kau dan ibumu sama saja. Kau bahkan lebih menyebalkan daripada ayahmu !!"

Ayah Tyan melempar tubuh kecil Tyan sampai membentur meja, Tyan kesakitan.

"Jangan sakiti anakku !!!"

Bunda memukul suaminya dengan sekuat tenaganya.

"Kau boleh memukulku, tapi jangan menyentuh anakku !! Dasar iblis !! Kau bahkan nggak layak di sebut manusia !! Pergi !!"

Tanpa berkata apapun lagi, ayah Tyan meraih botol alkoholnya dan memukulkannya ke kepala Bunda.

PYAARR !!

darah mulai mengalir dari kepala bunda. Perlahan bunda berhenti memukul suaminya. Kepalanya mari rasa, ia meneteskan air mata.

"Kau.. " rintihnya.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang