Part 38

251 41 0
                                    

Kepada : siapapun yang membaca surat ini

Halo, saya adalah orang tua dari anak ini. Maaf, Anak laki-laki ini adalah anak saya, namanya Kiki. Panggil saja seperti itu. Dia anak yang baik dan penurut.

Untuk siapapun yang membaca surat ini, dengan berat hati, tolong rawat anak ini...

Saya tidak punya apapun lagi, biarkan dia hidup dan tumbuh dengan layak. Dia sudah mengalami banyak hal buruk dan saya tidak ingin membiarkannya terus berlanjut.

Saya akan sangat berterimakasih kepada anda yang bersedia merawatnya dengan penuh kasih sayang..

Katakan padanya, aku sangat mencintainya..

Ttd,

Orangtua Kiki.

Nenek memandangnya sekali lagi wajah polos Kiki yang lusuh karena debu jalanan.

Nenek memberi senyuman dan mengelus pipinya.

"Apa kau lapar?"

Kiki mengangguk.

"Nenek punya banyak makanan untukmu, apa kau mau ikut?"

Kiki bingung, di tidak mengenal nenek, dia memandang Juna, seakan meminta pendapat.

"Ikutlah dengan kami. Jangan takut. Hmm? Kalau kau masih takut, berjalanlah di belakangku, aku akan menggenggam tanganmu. Oke?"

Kiki mengangguk setuju.

Halaman rumah itu bersih dan terasa sejuk. Mata bulat Kiki tidak berhenti memandang kagum halaman yang luas itu.

"Kita sudah sampai. Dengar, mulai sekarang, kau tinggal bersama kami, Hmm? Kau akan jadi adik kecil kami."

"Huh??" Kiki masih belum mengerti apa yang di maksud Juna.

Mereka masuk.

Di ruang tamu, mereka semua sudah menunggu Nenek dan Juna pulang. Zayn yang bermain dengan laptop nya, Yoogi mendengarkan musik dari ponselnya, Joe dan Tyan yang sibuk bermain dengan Tantan. Pandangan mereka semua seketika beralih kepada Kiki.

"Aku dan mereka semua, adalah kakakmu." Kata Juna.

"Jadi, jangan takut." Lanjut Juna.

"Wah.. rumah ini sudah bersih, apa kalian semua baru saja selesai bersih-bersih rumah?"

"Kami sudah melipat baju, mencuci piring, ngepel, bahkan mengurus semua halaman." Kata Joe

"Aku juga baru saja selesai masak makan malam, Yoogi membantuku setelah mengurus halaman rumah." Sambung Zayn.

"Yaaah.... Aku memang sudah membantu banyak hal untuk kalian." Ujar Yoogi dengan nada malas.

"Hyaa !! Kau hanya menyiram tanaman dan memungut daun, itu bukan pekerjaan yang melelahkan !! Kenapa kau bertingkah seolah-olah kau yang mengerjakan semua pekerjaan dirumah ini? Yaaah.. kau ini benar-benar..." Kata Zayn mengomel.

"Jika kakak tau, aku sangat benci air dan kakak selalu membuatku bermain-main dengan air."

"Memangnya kau kucing? Ha?? Kenapa kau benci air? Ooh yaa.. aku bahkan sering memergokimu mandi hanya sekali dalam sehari. Apa kulitmu akan menghitam kalau kau mandi seperti orang normal?? Ha??"

Dan semua tertawa terbahak-bahak, kecuali Yoogi yang hanya menyeringai dan Kiki yang tersenyum melihat tingkah Zayn.

Ekspresi dan gerak-gerik Zayn terlihat sangat lucu bahkan ketika mengomel dan marah-marah.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang