Part 78

192 28 2
                                    

Joe membawa Jey ke sanggar tari nya sepulang sekolah.

"Ah.. Joe. Kau datang? Wah.. siapa yang kau bawa kemari?" Kata Dae-G. Leader di sanggar tari itu.

"Ahh ya. Ini adikku. Dia ingin belajar menari disini. Apa boleh?"

"Apa dia benar-benar pemula?"

"Ah.. gak juga. Dia penari tradisional saat kecil. Dia juga penari kontemporer. Beberapa bulan terakhir aku bahkan sempat mengajari nya tari modern."

"Apa dia belajar dengan cepat?"

"Lumayan."

"Hmm.. oke. Dia boleh gabung sama kita, tapi ada syaratnya."

"Syarat? Apa?"

"Mulai sekarang, kau harus jadi mentor gadis itu. Aaaarrgghh... Kau tidak tau bagaimana stress nya aku mengajarinya. Beberapa kali aku hampir saja ingin membentaknya. Kesabaranku udah di ujung tanduk."

"K..kenapa? Kenapa harus aku?"

"Yaa.. setidaknya kau masih lebih sabar dariku. Sebagai gantinya, aku yang akan mengajari adikmu. Setuju?"

Joe memandang gadis baru yang duduk kelelahan di ujung ruangan.

"Baiklah."

"Okeey !! Bawa adikmu kepadaku setelah istirahat 15 menit."

Joe menarik tangan Jey menghampiri gadis itu.

"Kenapa? Apa aku gak boleh masuk?" Tanya Jey kebingungan.

"Dengar, setelah ini kau akan di ajari leader ku, Dae-G. lihat ! Disana, yang pakai kaos merah. Kau akan di latih olehnya. Dan aku, akan mengajari gadis disana."

"Wooaaah... Kak Joe jadi mentor?"

"Ya, mulai hari ini."

Mereka berdua mendatangi gadis itu.

"Uh.. permisi?"

Gadis itu bergegas berdiri.

"Em.. kita udah latihan bareng selama dua bulan, tapi belum sempat kenalan." Kata Joe.

"Ah.. iya.."

"Aku Joe," kata Joe, mengulurkan tangan.

"Luna." Kata Gadis itu, menyambut tangan Joe.

"Eh.. mulai sekarang, aku akan jadi mentor mu." Kata Joe dengan ramah.

"Benarkah? Hmm.. makasih ya.. hmm.. maaf kalau aku mungkin gak akan memberi perubahan besar saat latihan."

"Ah.. gak masalah. Kau hanya butuh lebiu mencintai tarian dan sedikit bekerja keras."

"Benarkah?"

"H'm. Lihat, ini adikku. Dia penari tradisional dan kontemporer sebelumnya. Karena dia mencintai tarian, sekarang dia justru ingin belajar tari modern."

Luna dan Jey saling memberi sapa.

"Boleh aku kenalan sama adik kak Joe?"

"Ah.. tentu saja."

Joe memberi isyarat kepada Jey.

"Jey." Kata Jey memperkenalkan namanya.

"Luna."

"Kayaknya kalian seumuran." Kata Joe

"Benarkah? Aku baru masuk SMA."

"ah.. iya sama. Aku juga. Berarti kita seumuran."

"Kalian duduklah dulu disini, aku akan bicara dengan Dae-G lagi."

Jey dan Luna mengangguk. Joe pergi.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang