Part 23

205 37 0
                                    

Malam itu terdengar suara kunci pintu, membuka kamar Joe. Disana Raya berdiri sambil memeluk boneka beruangnya.

"Raya?"

Joe sangat terkejut melihat Raya yang membuka kunci kamarnya. Ia menghampiri Raya.

"Tatak... Aya mau tidul dicini."

"Kenapa? Mama mana?"

"Mama tidul. Tadi Mama malah-malah. Aya tatut."

Joe tersenyum melihat wajah melas adik tiri nya itu.

"Hmm.. kau mau tidur dengan kakak malam ini?"

"Em." Jawab Raya dengan anggukan.

"Oke, boleh. Raya mau di buatin susu hangat?"

"Em."

"Tunggu sini ya, kakak akan buatkan dulu. "

Joe keluar kamar, ia menutup pintu. Di depan pintu kamarnya sangat berantakan. Banyak tumpan minuman dan pecahan botol kaca.

"Kalau Raya lewat lagi, nanti pecahan kaca nya akan mengenai kakinya. Aku harua bersihkan ini dulu."

Joe bergegas mengambil wadah untuk membuang pecahan itu. Lalu membesihkan tumpahan air nya dengan cepat. Lalu kembali ke dapur untuk membuatkan Raya minuman.

Setelah minum susu hangat buatan Joe, Raya tertidur sambil memeluk bonekanya. Joe masih tidak bisa tidur. Dia memandang sekeliling kamarnya dalam diam.

Keeseokan hari nya..

Pagi-pagi sekali seseorang mengetuk pintu rumah Joe. Dia juga memencet bel agar terdengar dari dalam rumah.

"Aduuh, siapa sih pagi-pagi gini ketok-ketok pintu? Ganggu orang tidur aja. Pake pusing segala lagi nih kepala." Gerutu Mama begitu terbangun.

"Kayaknya ini gara-gara mabuk semalam. Arrgh.. pusing banget."

Dengan langkah gontai, Mama keluar kamar dan membuka pintu.

Alangkah terkejutnya dia begitu tau siapa yang berdiri di depan pintu rumahnya.

"Sayang? Loh? Katanya kamu nggak bisa libur? Kok sekarang pagi-pagi udah pulang?" Kata Mama.

Mereka duduk di sofa, Mama merasa pusing tapi bertindak seolah tidak terjadi apa-apa.

"Iya, aku kangen sama kalian. Jadi aku bereskan kerjaan lebih awal dan ngatur jadwal meeting setelah cuti."

"Cuti? Kamu cuti berapa hari mas?".

"Cuma 2 hari aja. Hari ini sama besok. Aku nggak bisa nunda kerjaan terlalu lama. Semalam aku langsung berpikir untuk pulang malam, jadi nyampek sini bisa pagi. Aku bisa bareng kalian lebih lama."

"Ooh gitu.."

"Kamu kenapa? Kok pucet banget. Kamu sakit?"

"Ah iya mas. Aku kecapekan. Aku harus ngurus rumah, belum lagi anak-anak, juga harus belanja buat masak."

"Kenapa kamu gak bilang? Aku kan bisa nyariin pembantu buat kamu."

"Gak apa-apa, Mas. Aku bisa ngelakuin semua sendiri kok."

"Kamu bener-bener istriku yang hebat. Ooiya, anak-anak mana? Apa masih tidur?"

"Kayak nya iya mas."

"Aku akan liat mereka dulu. Aku kangen sama Joe."

Appa Joe langsung berdiri dan bergegas ke kamar Joe. Mama masih diam dan memgingat apa yang terjadi semalam.

"Astaga !! Bukankah aku semalam mabuk? Aku bahkan melempar botol minumannya. Pintunya? Aku kan ngurung Joe dalam kamar. Astaga !! Ini gawat !!"

Mama baru menyadari kejadian semalam. Dia langsung berlari mengejar suaminya yang sudah berada di depan pintu kamar Joe.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang