part 93

155 17 4
                                    

Yoongi berada dalam studio produksi rekaman bersama staff crew yang lain.

"Kita dengarkan lagi lagu yang kau tulis."
Kata staff lain.

Yoongi memutar lagu yang di maksud.

"Biasanya, lagu yang di sentuh sama tangan Yoogi akan sukses dan trending. Siapapun musisinya."

"Tolong jangan begitu." Kata Yoogi malu-malu.

"Bagaimana kau bisa berbakat seperti itu?"

"Kalau di bilang berbakat, itu berlebihan. Kalian semua lebih senior daripada aku."

"Gak kok, kau memang hebat. Mungkin itu sebabnya pak Setiawan sangat menyayangimu."

"Aku hanya belajar lebih peka. Telingaku harus peka terhadap nada."

"Kau akan berhasil. Namamu akan semakin terkenal lagi karna selalu di kreditkan di lagu."

"Harusnya kalian tidak perlu seperti itu. Lagipula aku masih co-writer. Aku juga banyak belajar dari senior."

"Kebalik. Aku yang belajar banyak darimu. Kau bahkan lebih aktif dariku dalam membuat lagu ini."

"Tapi omong-omong, lagunya jadi keluar sekarang kan?"

"H'm. Satu jam lagi. Boygroup nya masih melakukan countdown."

"Aku.. punya cerita lucu saat menulis lagu ini."

"Apa itu? Ceritakanlah."

Dua bulan sebelumnya..

Yoogi yang mengenang pertengkarannya dengan Juna masalah musik.

Saat itu mereka sedang berada di ruang ganti tiba-tiba berkata
"menurutku lagu-lagu yang kau buat terlalu kasar liriknya"

" Memangnya apa yang salah bilang aku itu tapi kata-katanya terlalu kasar"

"aku sudah mengenal Sisi itu lebih baik jadi kau tidak perlu khawatir."

"tidak tidak tidak hanya itu kita juga harus menurunkan nadanya.  nada yang kau tulis terlalu tinggi."

"Kenapa kau sekarang menceramahiku? Aku Lebih Tahu dari darimu."

" Kakak pikir aku gak berpengalaman gitu? aku juga seorang penulis lagu."

" tapi kamu nggak sehebat aku aku lebih punya banyak pengalaman daripada kamu."

" Andai saja kakak tidak lebih tua dariku Mungkin aku akan terus berdebat denganmu tapi aku menghormatimu sekarang."

"Apa? Kau bilang apa?" Tanya Yoongi dengan nada kesal.  Dia melempar kaos yang ia pegang kearah Juna.

"Apa aku harus bicara lebih keras?" Tanya Juna kembali.  Ia juga berbalik melempar kearah Yoogi dengan kesal.

Pada akhirnya mereka saling melempar baju dan membuat ruang ganti menjadi berantakan. baju di sana saling berserakan karena mereka ulah berdua.

Jey yang kebetulan melewati ruang ganti terduam melihat pertebatan antara juna dengan Yoogi.

Joe yang juga baru pulang bertanya kepada Jey.

"apa yang terjadi? Kenapa kau berdiri disana?"

Tapi Jey hanya menunjuk ke arah dalam ruang ganti. Disana mereka masih saling berdebat.

"Apa ini?" Kata Joe. Dia tidak percaya seisi ruang benar-benar kacau.

Jey menelpon Zayn agar menyuruhnya segera pulang.

"Apa mereka masih berdebat?" Tanya Zayn begitu sampai rumah.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang