Waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Semua sudah tertidur pulas. Mereka saling bertukar tempat tidur, dan salah satu harus tidur berdua. Tyan dan Kiki harus membagi satu ranjang untuk berdua karena salah satu dipakai untuk Jey.
"Uuhh...." Rintih Jey. Kepalanya terasa sangat berat.
Tyan yang langsung tersadae mendengar itu langsung terbangun dan menyalakan lampu tidur agar tidak mengganggu yang lain.
Tyan menghampiri ranjang Jey. Memandangnya dengan mata lebar dan senyum khas nya. Tak lupa ia pakai topi kesayangannya secara terbalik.
Jey perlahan membuka matanya. Tentu saja, wajah pertama yang ia lihat adalah Tyan.
"Kau siapa?" Tanya Jey.
"Tyan. Kau?"
"Jey.."
"J? Namamu hanya huruf J?"
Jey tersenyum.
"Apa kamu lapar? Kata dokter kamu demam dan kelaparan. Kalau kau mau, aku akan membuatkanmu mie instan. Karena kami gak punya roti dan aku gak berani ambil kue nya kak Zayn."
"Aku... "
Kruyukruyukkruyuk~
Jey ingin bilang dia tidak lapar, tapi perutnya sudah 'berdemo' lebih dulu.
"Aku akan membuatkanmu mie instan. Tunggu ya? Aku gak lama kok."
Tyan langsung pergi kedapur tanpa menunggu jawaban Jey. Tyan hanya bisa membuat mie instan. Ia memilih mie dengan kuah agar Jey bisa mudah memakannya.
Tyan kembali dengam semangkuk mie dan segelas air putih.
"Ayo makanlah. Kau akan merasa baikan."
Jey masih diam.
"Apa aku perlu menyuapimu? Oke. Aku akan menyuapimu."
Tyan mengambil alih mangkuknya dan mulai menyuapi Jey. Ia meniupi mie yang panas hingga hangat.
"Kamu sangat baik. Padahal aku baru saja mengenalmu."
"Kalau begitu, kita temenan aja."
"Ha?"
"Kita udah kenalan tadi, mulai sekarang kita temenan."
Jey mengangguk dan tersenyum.
"Hmm.. bagaimana aku bisa sampai disini? Apa ini rumahmu? Apa mereka saudara-saudaramu?" Tanya Jey. Ia melihat sekeliling kamarnya yang penuh dengan orang yang tidur.
"Iya, ini rumahku dan mereka saudaraku. Kamu.. tidur lah. Besok pagi aku akan mengenalkanmu pada mereka."
"Aku gak bisa tidur."
"Apa aku perlu menceritakan sesuatu agar kamu bisa tidur? Nenek selalu memberiku cerita atau menyanyikan sesuatu untukki sebelum tidur."
"Tidak perlu. Tapi... Mau kau kamu.. tidur bersama ku di sini? Aku sangat lelah.."
"H'm."
Mereka tidur. Jey memang sangat lelah dan kesepian, Tyan tidur di samping nya.
*
Hari minggu telah tiba. Mereka memiliki tugas masing-masing di pagi hari. Zayn dan nenek akan selalu di dapur untuk memasak sarapan, Kiki dan Tyan akan mencuci baju dengan mesin cuci, Joe akan membersihkan kamar dan ruang tamu, Juna akan membersihkan ruangan sisanya dan Yoogi bertugas di halaman depan dan belakang. Jey belum bangun dari tidurnya.
"Apa dia belum bangun?" Tanya Juna. Mereka telah selesai dengan tugas masing-masing dan berkumpul di meja makan.
"Apa aku harus membangunkannya?" Tanya Tyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN
Fanfiction~Kisah kami terlalu menyakitkan, haruskan kami menceritakannya kepadamu?~ Ya, kami hanya bertujuh. Hidup sebagai saudara. Nenek telah menyatukan kami sebagai keluarga. Setelah nenek pergi, kami harus menghadapi semua masalah bersama-sama. Akan kah...