Jey dan Tyan akan pulang dari daycare.
"Bukankah hari ini sangat menyenangkan? Kita udah melakukan banyak hal. Bercerita, bernyanyi, makan dan bermain bersama mereka." Kata Tyan girang. Dia terlihat senang hari ini.
"Sebelum pulang kita harus pamit dulu."
Lalu ibu pemilik daycare datang menghampiri.
"Kalian berdua melakukan hal hebat hari ini, terutama kau Jey. Sejak hari pertama kau membuatku kagum. Bagaimana bisa kalian berdua mengambil hati anak-anak dengan mudah?"
"Em.. dulu nenek kami juga melakukan hal yang sama."
"Nenek kami suka memberi kami dongeng sebelum tidur atau saat sedang santai.."
"Dan juga menyanyikan lagu tidur saat kami sulit tidur."
"Nenek sering mengajak kami pergi ke taman bermain saar kecil."
"Dan menyuapi kami makan."
"Menjahitkan baju, merajut dan masih banyak lagi."
"Nenek kalian sangat hebat. Sama seperti kalian."
"Terimakasih. Apa kami boleh pulang?"
"Tentu. Datanglah lagi lain kalau bersama Jey."
"Pasti."
Mereka pamit pulang.
"Kau senang hari ini?" Tanya Jey. Mereka sedang jalan menuju pulang.
"Sangat senang."
Di jalan yang masih ramai lalu lalang, mereka melihat seorang wanita paruh baya kelelahan mengangkut barang-barang yang baru datang ke toko nya.
"Dia terlihat kelelahan. Apa aku harus membantu nya?" Tanya Tyan.
"Kau bisa menawarinya lebih dulu, apakah dia butuh bantuan atau tidak."
Mereka mendekati wanita itu.
"Permisi,"
"Ah.. iya. Apa yang bisa aku bantu? Kalian butuh sesuatu?"
"Ah tidak, bu. Kami melihatmu kesusahan sejak kami disana."
"Apa ibu butuh bantuan? Kami akan membantu."
"Ah, gak perlu."
"Gak apa-apa bu. Kami gak akan minta imbalan. Ibu cukup duduk dan mengawasi kami."
"Apa ibu gak percaya dengan kami? Kami tidak akan mengambil apapun tanpa izin."
"Ah.. gak. Bukan itu. Aku takut merepotkan kalian."
"Kami senang jika ada yang merepotkan kami. Kami akan bantu."
"Beritahu kami, dimana kami meletakkan ini semua."
Ibu itu pasrah, Tyan dan Jey terlalu gigih membujuk ibu pemilik mini market agar mau di bantu. Dia menginstruksikan kepada mereka berdua dimana mereka meletakkan setiap barang.
Setelah satu jam, pekerjaan selesai. Ibu pemilik mini market sangat berterima kasih, bahkan memberi mereka minuman dingin.
Mereka berbincang di kursi depan mini market.
"Sekali lagi ibu ucapkan terimakasih."
"Kami senang kok bantu ibu."
"Apa ibu setiap hari kayak gini? Maksudku, menata dan menjaga mini market ini sendiri?"
"Hahaha iya.. selama dua minggu terakhir, aku menjaga mini market ini sendiri. Sebelumnya aku ada dua karyawan yang bergantian pagi dan sore membantuku."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN
Fanfiction~Kisah kami terlalu menyakitkan, haruskan kami menceritakannya kepadamu?~ Ya, kami hanya bertujuh. Hidup sebagai saudara. Nenek telah menyatukan kami sebagai keluarga. Setelah nenek pergi, kami harus menghadapi semua masalah bersama-sama. Akan kah...