Part 96

156 17 3
                                    

Kiki sedang berjalan pulang dari latihan taekwondo. Tas nya terlihat penuh oleh baju seragam dan buku  pelajaran.

sepulang sekolah ia akan langsung pergi ke tempat latihan taekwondo bersama teman-temannya. Itu mengharuskannya membawa baju dan bekal. Tak lupa ponsel saat ia sampai di halte agar salah satu kakaknya mudah menemukan Kiki saat menjemputnya.

Hari itu ia pulang lebih awal karna pelatih ada keperluan lain. Ia berencana untuk mampir ke cafe internet (warnet/ sejenis tempat PS). Di tengah perjalanan pulangnya tiba-tiba sebuah mobil berhenti di bahu jalan dan seseorang dari mobil itu menghampiri Kiki.

"Kiki?" Sapanya.

Kiki mendongakkan kepalanya. Kedua matanya terbelalak.

"Papa?"

Kiki langsung menutup kepalanya dengan tudung Hoodie itu yang dia pakai. Kiki mencoba kabur tapi Papa nya menahan.

"Lepas !!"

Genggaman papanya semakin erat walaupun Kiki terus memberontak. Papa nya menarik tubuh Kiki dan memeluknya dengan erat.

"Kau dimana selama ini, nak? Papa mencarimu kemana-mana."

"Kenapa? Papa ingin membunuhku?? Hah??"

"Apa? Siapa yang mengatakan itu kepadamu?"

"Orang-orang jahat itu pasti anak buah papa kan? Mereka hampir membunuhku !!"

"Tidak. Papa gak pernah memerintah siapapun untuk membunuhmu. Itu gak benar."

"Lalu? Apa papa ingin mengurungku?"

"Justru papa ingin kau tinggal bersama papa. Papa ingin memastikan kau tetap aman bersama papa."

"Pembohong !!"

"Papa hanya mengawasi mama mu. Papa tau dia menyembunyikanmu di suatu tempat. Papa ingin bisa membawamu tinggal bersama papa."

"Lalu kenapa mereka memukuliku ??!! Bahkan bibi bilang aku harus mati !!"

*Bibi= istri muda papa nya.

Papa memandang Kiki dengan wajah terkejut.

"Papa tidak pernah berniat menyakitimu sedikitpun nak. Karna kau anak papa."

Kiki memandang papanya dengan perasaan bercampur aduk.

*

Papa mengajak Kiki ngopi di sebuah cafe.

"Kau tinggal bersama siapa selama ini? Apa dengan mama mu?"

"Gak."

"Lalu?"

"Papa gak perlu tau."

"Apa mereka orang baik?"

"H'm."

"Sebaik apa?"

"Lebih baik daripada papa dan mama."

"Ah begitu. Apa kau makan dengan baik."

"H'm."

"Kau kelas berapa sekarang?"

"8."

"Ah.. berarti usiamu 14 tahun?"

"H'm."

"Kau benar-benar mirip dengan papa."

"Gak kok."

"Apa kau masih ikut kelas taekwondo?"

"H'm."

"Apa masih di tempat yang dulu?"

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang