Ini adalah rahasia besar, yang disimpan nenek belasan tahun.
Dan detik ini aku mengetahuinya
Semua..
Tentang masalalu.*
Sementara yang lain sedang mengikuti ujian terakhir kenaikan kelas, Zayn baru saja pulang dari universitas tempat ia mendaftar untuk kuliah.
"Ah.. gak kerasa sebentar lagi jadi mahasiswa.."
Langkahnya berhenti, tepat di depan pintu gerbang. Ada seorang wanita yang baru saja meletakkan kotak makanan di depan pintu rumahnya.
"Ternyata selama ini orang itu yang mengirim makanan. Tapi.. siapa dia.."
Wanita itu melihat sekeliling rumah Zayn.
Zayn menghampiri wanita itu.
"Anda siapa?"
Wanita itu terkejut.
"Jadi anda yang selalu mengirim makanan kepada kami? Mengapa? Apa anda mengenal seseorang di antara kamu?"
Wanita itu tak mampu berkata apapun, dia mencoba kabur, tapi Zayn dengan cepat menggenggam tangannya.
"Tolong jelaskan kepadaku."
*
Zayn telah menyuguhkan camilan dan minuman dingin, tapi wanita itu masih belum bicara sama sekali.Suasana terasa canggung. Zayn sudah menahannya, ia tak tahan lagi.
"Bisakah.. anda menjelaskan.. kenapa anda.. sering mengirimi kami makanan?"
Wanita itu diam sejenak, seakan berpikir.
"Aku.. aku.."
"Apakah ada di antara kami yang anda kenal?"
Wanita itu mengangguk.
"Siapa?"
"Kau. Zayn."
"Aku? Tapi aku.."
"Ya.. kau memang tidak mengenalku.. tapi.. aku sangat mengenalmu.."
Zayn menatap wanita itu, seakan ada ribuan pertanyaan yang harus segera di jawab.
"Siapa anda sebenarnya..." Tanya Zayn sedikit berbisik, dengan tatapan fokus ke wanita itu.
18 tahun yang lalu...
Nenek masih cukup muda saat itu, pulang dengan membawa boneka beruang.
"Ibu pulang..."
Melihat ibunya pulang membawa boneka baru, seorang gadis cilik berlari menghampirinya.
"Ibu.. apa itu buatku?" Tanyanya dengan wajah sumringah.
"Hmm? Kamu kan sudah ibu belikan minggu lalu. Ini buat irene."
Ibunya memberi boneka itu untuk irene yang sedang belajar di ruang tamu. Wajah sumringah gadis itu seketika hilang menjadi muram.
"Kenapa ibu sekarang lebih sayang irene daripada aku? Irene kan bukan anak ibu. Irene hanya anak angkat, sedangkan aku anak kandung ibu. Kenapa ibu sekarang pilih kasih? Aku benci irene. Aku benci ibu !!"
Gadia itu merajuk dan mengunci diri di kamar.
"Nak.. ibu sayang sama kalian berdua. Kalian sama-sama anak ibu. Ayo, bicara sama ibuk masalahnya." Kata ibunya, mencoba membujuk putri nya.
"Gak mau !! Sejak Irene ada disini, ibu lebih sayang dia daripada aku. Ibu selalu menyuruhku berbagi dengannya. Aku udah berbagi baju, boneka, buku bahkan mainan ku. Tapi ibuk lebih sayang dia." Teriak gadis itu dari kamar, disusul dengan suara tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN
Fiksi Penggemar~Kisah kami terlalu menyakitkan, haruskan kami menceritakannya kepadamu?~ Ya, kami hanya bertujuh. Hidup sebagai saudara. Nenek telah menyatukan kami sebagai keluarga. Setelah nenek pergi, kami harus menghadapi semua masalah bersama-sama. Akan kah...