Part 41

210 40 0
                                    

Kiki sudah berjanji akan menunggu Tyan  agar mereka bisa pulang sekolah bersama. Dia menunggu di bangku tepat di depan kelas Tyan.

Sambil menunggu, Kiki ingin menggambar sesuatu. Ia mengeluarkan buku gambar dan pensil dari dalam tas nya.

Ia mulai menggamar di salah satu lembar buku gambarnya. Garis demi garis, coretan, bahkan ia mengarsir gambarnya secara asal, seperti seorang yang profesional.

Terlihat, sebuah tepi pantai dengan bulan dan bintang yang menghiasi langit dan siluet dirinya dan ibunya disana, menikmati pemandangan pantai yang sangat indah.

"Woaah... Ini bagus sekali." Kata Tyan memuji gambar Kiki. Wajah takjubnya sangat lucu lengkap dengan mata besarnya.

Kiki tersenyum bangga karena di puji.

"Kau menggambarnya sendiri?"

Kiki mengangguk, senyum kelincinya terlihat sangat lucu.

"Woah.. kau seperti orang yang pro."

"Pro?"

"Iya, pro. Artinya yang hebat."

"Aku hanya menggambar ini, aku belum pro."

"Tapi ini sangat bagus. Apa ini laut?"

"Iya. Dulu mamaku sering mengajakku pergi ke pantai, dan menginap di penginapan terdekat. Tiap malam aku dan mama selalu melihat pantai malam dari jendela. Itu sangat indah."

"Oohh.. aah.. aku juga ingin melihatnya. Aku tidak pernah kesana. Tapi dari gambarmu, pasti sangat indah."

"Aku akan melanjutkannya nanti. Ayo pulang."

"Tunggu !! Sebenarnya aku menyuruhmu  menugguku karena aku ingin mengajakmu ke suatu tempat."

"Kemana?"

"Ke warnet, kita akan bermain game disana. Selama seminggu ini aku sisihkan uang jajanku untuk mengajakmu bermain game disana. Lihat." Ujar Tyan bersemangat, ia menunjukkan uangnya."

"Apa itu cukup?"

"Cukup, kita berdua bisa bermain disana selama 2 jam. Kalau sambil makan jajan dan minum kayaknya cuma satu jam."

"Satu jam aja kak, kalau lama-lama nanti kita bisa di marahi."

"Oke, ayo berangkat."

*

Mereka berdua sampai. Warnet itu cukup besar dan ramai. Puluhan komputer berjajar dan saling berhadapan memenuhi ruangan itu.

"Komputer mana yang kosong? Kami butuh untuk 2 orang."

"Disana ada 2 tempat, kalian mau berapa jam?"

"1 jam. Aku akan membayar juga untuknya."

Tyan menyerahkan uang untuk bermain game selama 1 jam.

Mereka dapat tempat yang saling membelakangi.

Tyan mengajari Kiki, dari menyalakan komputer hingga cara memainkan game.

"Kau mau makan sesuatu?" Kata Tyan menawarkan, sementara Kiki sudah sibuk bermain.

"Hmm.. boleh."

"Aku akan membelikan camilan, tunggulah disini sebentar."

Kiki mengangguk.

"Bagaimana dengan game kakak?"

"Aku sudah mempause nya, aku bisa melanjutkan lagi nanti."

Tyan pergi membeli camilan dan minuman. Kiki masih sibuk bermain game.

Lalu tak lama seseorang datang dan menduduki tempat Tyan tanpa Kiki sadari karena terlalu sibuk bermain.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang