Part 94

157 19 7
                                    

DEG !!

Jantung mereka serasa berhenti berdetak secara bersamaan.

DUAARR !! suara petir menggelegar, mengagetkan karin

"AAAA !!" Seru nya. Dia memeluk Yoogi secara refleks.

"Emm.." gumam Yoogi. Dia bingung harus berbuat apa atau berkata apa.

"Em.. b-bisa.. kau.. lepas sekarang? Tubuhku.. serasa sakit semua."

"Uh.. maaf." Kata Karin, melepas pelukannya dengan perasaan canggung.

"Emm.. apa.. kau punya sesuatu untuk dimasak? Aku lapar." Kata Yoogi.

"Uh? Entahlah. Kayaknya ada beberapa sayur. Kau mau makan apa? Aku akan memasakkannya."

"Sebisamu aja. Kalau gak lagi hujan, aku mungkin akan memesannya."

"Baiklah. Aku akan lihat bahan makanan yang ada."

Karin pergi ke dapur. Di melihat isi kulkas.

"Aissh.. aku bahkan jarang masak. Lalu aku harus masak apa? Aku gak bisa masak. Hff.. kalo pas gini biasanya aku bakal masak mie instan."

Dia mengeluarkan sawi, sosis, telur dan saus.

"Apa aku harus masak tumis sawi? Tapi aku kan gak pernah numis. Apa enak makan tumis saat hujan? Aahh.. aku bahkan gak tau cara masaknya."

"Kau masih belum mulai?" Tanya Yoogi yang tiba-tiba muncul ke dapur.

"Eeh.. anu.. apa.. kau suka makan mie instan?"

"Aku harus kurangin makan mie instan karna pencernaanku buruk."

"Ah.. kalau gitu aku akan memikirkan menu lain."

Yoogi mendekat.

"Apa kau gak bisa masak?"

"Uh? B-bisa kok. Aku cuma lagi mikir harus masak apa."

"Kau punya nasi?"

"H'm. Kenapa?"

"Ambil bawang merah, bawang putih, cabai besar kemari. Aku akan masak nasi goreng untuk makan malam."

"Ah.. tidak tidak. Aku akan memasakkannya. Kau istirahat saja."

"Aku gak mau kau menghancurkan dapurmu sendiri. Kau bisa bantu aku. Cepat ambilkan."

Karin memanggil bahan-bahan yang dikatakan yoogi. Dan yoogi mencuci sawi dan merajangnya kecil-kecil.

"Ini."

"Ambil 3 siung dan kupas kulitnya."

"Kau mau buat apa?"

"Nasi goreng." Kata Yoogi. Dia menyiapkan wajan, nasi untuk dua porsi dan menghaluskan bumbu.

"Kau bisa goreng telur kan?" Tanya Yoogi.

"Di ceplok?"

"H'm." Sambil mengiris sosis dengan potongan kecil.

"Bisa."

"Buatlah dua. Aku akan memasak."

Yoogi mulai memasak nasi gorengnya. Karin melongo dengan skil memasak Yoogi yang menurutnya hebat.

"Wah.. kau pandai memasak."

"Aku punya 5 adik dirumah. Kalau kak Zayn belum pulang, aku biasa menyiapkan makan malam untuk mereka."

Karin semakin kagum kepada Yoogi. Disaat yang sama, Yoogi merasa kepalanya sangat pusing. Tapi ia menahannya.

Setelah selesai memasak, mereka akhirnya makan malam bersama dengan nasi goreng dan telur ceplok yang masih hangat.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang