Sore itu Juna baru pulang dari bimbingan belajar. Ia melihat kamar mereka sangat sepi.
"Kemana semua orang?" Tanya Juna pada dirinya sendiri.
Ia meletakkan tas dan buku-bukunya di meja, dan menatanya dengan rapi.
Perhatianya terhenti oleh secarik kertas yang terselip di bawah meja. Ia mengambilnya.
"Sepertinya tulisan ini gak asing."
Di mengingat-ingat siapa kemungkinan orang yang menulis ini.
"Apa mungkin..."
Dia segera pergi keluar kamar untuk memastikan.
"Kau mau kemana? Sebentar lagi bantu aku menyiapkan makan malam." Teriak Zayn dari dapur. Juna menghampiri Zayn.
"Joe kemana?"
"Dia bilang mau pergi sebentar, dia pergi lagi setelah pulang sekolah. Aku tidak tau kemana. Aku menyuruhnya agar tidak pulang lebih dari jam 6."
"Tyan?"
"Dia pergi bersama nenek, nenek bilang mau menemui seseorang. Jangan tanya aku, aku juga tidak tau."
"Ehmm.. kak yoogi?"
"Di gudang. Aisshh... Kenapa dia suka sekali kesana?"
"Aku akan memanggil kak yoogi."
"Cepatlah."
Juna segera pergi ke gudang, pintunya sedikit menganga. Juna mengintip dari celah, ia hanya melihat rambut Yoogi di depan piano yang sedang di mainkan.
Juna akhirnya memberanikan diri untuk masuk. Dan alunan musik seketika berhenti.
"Kau mengagetkanku." Kata Yoogi dengan nada datar.
"Jadi selama ini kakak disini."
"Memangnya kemana lagi? Aku tidak punya tujuan lain."
Juna diam sejenak.
"Ada apa?"
"Emm.. aku.. tadi.. gak sengaja nemuin ini. Apa ini punya kak yoogi?" Kata Juna sambil menyodorkan lembaran yang ia temukan.
Yoogi mengangguk lalu mengambil kertas itu.
"Aku mencarinya tadi. Aku pikir hilang."
"Apa kak yoogi menulisnya sendiri?"
"Kenapa?"
Juna langsung duduk di kursi di dekatnya.
"Sejak kapan kakak bisa menulis lagu?"
"Ah.. aku masih belajar. Kemampuanku masih buruk."
"Tolong ceritakan kepadaku."
"Ah.. baiklah."
Juna semakin mendekatkan dirinya pada Yoogi. Memandang yoogi dengan semangat dan mendengarkan yoogi penuh perhatian.
"Tahun lalu, aku menemukan ruangan penuh alat musik di sekolah. Kau pasti tau dimana, aku kesana dan iseng memainkan piano. Aku gak nyangka jika yang aku lakukan lagi-lagi menarik perhatian guru..."
"Guru musik datang menghampiriku, dan dia juga mengajariku banyak hal tentang musik. Suatu ketika..."
Hari itu ada jam kosong selama 2 jam karena guru sedang pergi mengurus hal lain di luar sekolah. Tanpa bicara lebih banyak, yoogi bergegas pergi ke ruang musik seperti biasa, dan duduk di depan piano. Memainkannya, mengikuti langkah jari begitu saja.
"Kau disini?"
Alunan musik berhenti.
"Apa kelasmu sedang longgar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN
Fanfiction~Kisah kami terlalu menyakitkan, haruskan kami menceritakannya kepadamu?~ Ya, kami hanya bertujuh. Hidup sebagai saudara. Nenek telah menyatukan kami sebagai keluarga. Setelah nenek pergi, kami harus menghadapi semua masalah bersama-sama. Akan kah...