Mereka sampai di rumah nenek arumi yang sederhana dan asri. Di dalam sudah ada zayn yang sibuk membuat kue sendiri.
"Duduklah, sayang. Kau mau kue?"
Juna mengangguk.
"Akan nenek ambilkan, tunggi disini ya?"
Nenek arumi pergi kedapur.
"Zayn, nenek bawa teman baru untukmu."
"Benarkah? Siapa nek?"
"Tengoklah dia. Sambut dengan ramah dan bawakan beberapa kue. Nenek akan buatkan susu hangat untuk kalian."
"Oke."
Zayn bergegas mengambul kue kering yang sudah ia buat. Ia menyusun kue di atas pirinh dengan sangat rapi lalu membawanya keluar.
"Hai." Sapa Zayn dengan ramah.
"Hai." Balas Juna.
"Nenek bilang dia bawa seorang teman untukku. Aku memberimu beberapa kue buatanku. Cobalah."
Zayn meletakkan piring kue nya di meja dan duduk di sebelah juna. Juna mengambil sepotong kue dan mencicipinya.
"Enak. Kau pintar membuat kue."
"Kalau begitu habiskan." Kata Zayn dengan ramah.
Juna mengangguk.
"Siapa namamu?"
"Juna. Kau?"
"Zayn. Berapa umurmu?"
"Aku masih sekolah SD. umurku 11 tahun. Kau?"
"Aku baru masuk SMP. aku 13 tahun. Aku lebiu tua darimu."
"Kalau begitu aku akan memanggilmu kakak."
"Apa kau akan tinggal disini? Jika kau tinggal disini kai bisa memakan kue sebanyak kau mau, kau juga akan menjadi teman main ku."
"Benarkah?"
"Tentu. Kau mau tinggal disini? Aku bosan bermain sendiri."
"Aku akan tinggal disini."
"Ayo tos teman baru."
Mereka tos. Bersamaan dengan datangnya nenek lengkap dengan dua gelas susu hangat yang di bawa.
"Siapa mau susu hangat?"
"Akuu." Jawab Juna dan Zayn bersamaan. Rasa takut, sedih dan semua perasaan buruk Juna seketika pergi setelah bertemu dengan Zayn. Di tambah dengan adanya kehangatan dari dalam rumah tersebut. Juna merasakan kenyamanan di sana.
"Nek, bolehkah aku tinggal disini?"
"Tinggal disini?"
"Iya. Aku tidak mau pulang. Aku suka disini."
"Tinggalah selama yang kau inginkan."
Malam hari terasa dingin karena hujan turun sangat deras. Zayn mengajak Juna kekamarnya untuk bermain dengan mochi, kucing kecil Zayn. Mereka bersenang-senang.
"Aku akan ambil makanan dan susu untuk mochi, kamu jaga dia sebentar ya?"
Juna mengangguk. Zayn pergi.
Juna sangat senang. Ini kali pertama dia bermain dengan binatang. Ia juga merasa ini kali pertama ia merasakan hangatnya persahabatan, karena selama ini pertemanannya juga di atur oleh keluarganya.
Tapi kesenangan Juna bersama mochi hanya sebentar. Mochi tiba-tiba lari keluar kamar. Juna berusana mengejar, tapi justru membuat mochi lari semakin cepat dan keluar dari rumah. Sangking paniknya, Juna sampai menabrak meja dan menjatuhkan vas bunga hingga pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN
Fanfiction~Kisah kami terlalu menyakitkan, haruskan kami menceritakannya kepadamu?~ Ya, kami hanya bertujuh. Hidup sebagai saudara. Nenek telah menyatukan kami sebagai keluarga. Setelah nenek pergi, kami harus menghadapi semua masalah bersama-sama. Akan kah...