Juna mengerang kesakitan. Zayn langsung bergegas masuk ke dalam gudang. Diikuti Yoogi dan yang lain.
"Juna?? Juna?" Panggil Zayn, berusaha menyadarkan Juna yang merasakan sakit akibat trauma yang kembali.
Tapi Juna hanya mengerang dan berteriak histeris.
"Apa yang sudah anda lakukan? Apa anda memukulnya lagi? Apa anda meneriakinya lagi? Menyebutnya bodoh dan tidak berguna? Hah?"
"Aku.. aku..."
"Tidak cukupkah anda dan istri anda menyiksanya seperti ini?"
Yoogi langsung menarik Juna masuk ke dalam kamar Juna, diikuti oleh trio maknae.
"Anda lihat sendiri bukan? Dia masih belum sembuh. Kenapa anda harus kembali? Kenapa anda muncul di hadapannya???!!!" Teriak Zayn.
Papa Juna hanya diam, merenungi kesalahannya.
"Nenek kami sudah meninggal. Dan mereka semua, termasuk Juna, adalah tanggung jawab saya sekarang. Saya akan jadi tameng pertama untuk mereka. Ingatlah, saya bukan anak kecil yang bisa anda sakiti lagi seperti dulu. Tentu anda ingat saya bukan?"
Papa Juna mengingat kembali kejadian bertahun-tahun yang lalu.
Ya. Dia ingat. Dia sempat datang untuk memaksa Juna kembali, dan mendorong Zayn hingga terluka.
"Ya. Aku ingat. Dia.. benar anak itu." Batin Papa Juna.
"Juna telah melewati banyak hal sulit. Beberapa waktu lalu, dia juga seperti ini saat bertemu dengan istri anda. Dan anda datang sekarang, membawa luka yang sama. Apa anda belum cukup puas melihat hal itu?"
"Aku.. tidak lagi mempunyai niat seperti itu.. sungguh. Aku.. justru ingin meminta maaf kepadanya.."
"Apa? Kenapa? Kenapa anda tiba-tiba datang dan ingin memint maaf?"
"Aku.. sudah kehilangan hampir semuanya... Putra sulungku.. karirku.. bahkan perusahaanku mulai defisit. Juna .. adalah harapanku.. aku tidak ingin kehilangan dia lagi.. aki tidak ingin kehilangan anakku untuk kedua kalianya.. aku bahkan sudah mulai kehilangan harapan.."
"Jadi anda kembali karna setelah kehilangan banyak hal? Dan anda tidak ingin kehilangan Juna? Begitu? Padahal harusnya anda ingat bahwa anda telah kehilangan Juna hampir 6 tahun yang lalu."
DEG !!
Zayn benar.
"Aku merasa malu sekaligus menyesal tentang apa yang sudah aku perbuat.. aku.. bahkan malu menampakkan wajahku di depannya. Aku merasa tidak pantas di sebut sebagai seorang ayah.."
Zayn diam.
"Jika.. aku di beri kesempatan untuk memperbaiki kesalahanku, aku akan berusaha memperbaikinya. Karna aku tau.. waktu tidak akan bisa kembali."
"Apa yang ingin anda lakukan?"
Disisi lain, Juna masih ketakutan.
"Ambillah air minum. Cepat." Kata Yoogi.
Jey yang ada disana langsung bergegas mengambil segelas air dan memberikannya kepada Juna.
"Minumlah, tenangkan dirimu."
Juna meminum air dengan tangan yang masih gemetar hebat. Yoogi kemudian merangkulnya.
"Tenanglah Juna..."
"Apa dia akan memukulku? Apa dia akan memaksaku belajar? Gak.. aku benci itu. Aku.. aku.. aku takut jika nilaiku jelek. "
"Katakan kepadaku jika ada yang melakukan hal itu kepadamu. Aku akan mencekik leher mereka." Kata Yoogi, berusaha menenangkan Juna. Ia merasakan Juna mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN
Fanfic~Kisah kami terlalu menyakitkan, haruskan kami menceritakannya kepadamu?~ Ya, kami hanya bertujuh. Hidup sebagai saudara. Nenek telah menyatukan kami sebagai keluarga. Setelah nenek pergi, kami harus menghadapi semua masalah bersama-sama. Akan kah...