Part 88

184 25 4
                                    

Siang itu, Joe mampir ke butik Joea lagi. Seperti biasa, sebelum masuk ia akan melepas gelang pemberian mendiang ibunya dan menyimpannya ke dalam tas kecil nya.

"A-yooo kak Joea.. aku datang." Kata Joe dengan riang.

"Oh hai. Joe, bisa bantu aku memindah gantungan baju ini sebentar?"

"Tentu saja."

Mereka memindahkan beberala gantungan baju. Setelah selesai, mereka akan kembali duduk di meja kasir.

"Aku akan lihat pesanan di toko online sebentar. Woah? Banyak banget. "

"Benarkah?"

"H'm. Baju yang kita desain bareng waktu lalu, banyak yang suka. Keren gak sih."

"Kita berdua kayaknya berbakat kalo masalah fashion. Aku banyak belajar dari kak Joea."

"H'm. Dan untuk biaya belajar desain dariku, itu gak gratis. Harus bayar."

"Bayar? Wah.. kenapa gak bilang dari awal?"

"Yah.. biar biaya yang kamu bayar semakin banyak heheheh."

"Oke, berapa biaya yang harus aku bayar?"

"Cukup bantu aku rekapan setiap hari. Termasuk hari ini. Lihaat !! Woah.. banyak banget pesanannya."

"Ayo ayo !! Biar aku yang nyatet pesanannya." Kata Joe. Dia langsung meraih buku pesanan.

"Oke, kita mulai. Pertama..."

Joea msmbacakan nama pemesan, alamat sampai barang yang di pesan, sedangkan Joe tinggal menulisnya.

"Ini pesanan ke .. 34. Apa masih banyak?"

"Tinggal sedikit lagi. Aku juga harus liat stok barang nya masih ada apa gak. Hmm.. yang warna ini gak ada.. bentar, aku balesin chat mereka dulu."

"Aku tinggal ke toilet bentar ya." Kata Joe, meminta izin.

"Oke."

Joe pergi ke toilet. Tak lama ponsel Joe berdering. Ada telepon dari seseorang. Awalnya Joe menghiraukannya, tapi telepon itu terua berdering. Pada akhirnya ia membuka tas kecil Joe dan menjawab panggilan. Tertulis Dae-G

📞 halo?
📞Halo? Uh? Ini siapa? Bukankah ini ponsel nya Joe?
📞Ah.. iya. Joe sedang ke toilet. Apa ada sesuatu? Pesan mungkin? Aku akan menyampaikan pesanmu kepadanya
📞Ah.. baiklah. Tolong katakan, ada koreografer dari SY Entertanment yang akan datang besok. Joe adalah salah satu dancer yang di tunjuk mereka untuk pembuatan MV. Kita harus segera mulai membuat koreografi sebelum lagunya dirilis."
📞Ah.. begitu ya. Oke, aku akan sampaikan padanya.
📞Terimaksih. Sampai jumpa.

Telepon tertutup. Joea akan mengembalikan ponsel Joe ke dalam tas kecilnya. Namun, ada sesuatu yang menarik perhatiannya.

"Gelang ini??" Gumam Joea. Dia mengambil gelang miliknya.

"Bagaimana bisa sama? Padahal gelang ini gak ada lagi yang menyamai. Apakah..."

Joe kembali dari toilet. Betapa terkejutnya dia melihat Joea telah memegang kedua gelang itu.

Mereka saling beradu pandang.

"Bagaimana.. kau.. bisa...memiliki gelang ini?"

"Kak.. itu.."

"Aku dengar sendiri, kalau gelang ini gak akan bisa di temukan di manapun. Bagaimana kau bisa memiliki yang sama persis?"

Joe berjalan perlahan mendekati Joea. Kedua mata Joea telah berkaca-kaca. Dalam pikirannya telah ada ribuan pertanyaan yang harus Joe jawab dengan segera.

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang