Part 106

174 19 2
                                    

Tyan berlumuran darah. Ia terduduk bersandar di dinding.

Ayah tirinya tertawa terbahak-bahak.

"Kau bilang ingin membunuhku? Huh !! Dasar anak gak tau diri."

"Kenapa kau menusuknya?"

"Memangnya kenapa? Bukankah ini rekor? Aku bisa membunuh satu keluarga tapi aku masih bisa kabur dari penjara."

"Jangan pernah libatkan aku dengan hal ini."

Wanita itu ketakutan dan pergi.

Ayah tirinya tersenyum puas dan menyilangkan tangan dengan sombongnya.

"Aku akan lihat berapa lama kau akan bertahan. Kau ingin minta bantuan? Lakukan. Kau ingin teriak? Tentu saja. Apa kau bisa teriak?"

Tyan ingin mengumpat, tapi rasa sakit karena tusukan itu menghalangi nya.

Lalu seseorang datang. Tyan tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

"Apa yang kau lakukan disini?" Katanya.

Ayah tiri Tyan terlihat terkejut.

"K-k-kau.. masih hidup?"

Ya, orang itu adalah ayah kandung Tyan. Selama ini ia selalu mengawasi Tyan dari jauh. Sesekali ia berpura-pura membeli sesuatu dari toserba tempat Tyan bekerja hanya untuk mendengar suara anaknya.

"Kenapa kau terkejut? Apa kau benar-benar ingin melihat ku mati? Kau pikir aku gak tau siapa yang mencoba menyelakai ku?"

Setelah terkejut sesaat, ayah tiri Tyan tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaha.. rupanya kau sudah tau. Baguslah. Aku gak perlu repot-repot jelasin lagi karena aku udah katakan semua kejadian itu kepada anak mu disana." Kata ayah tirinya menunjuk Tyan yang terduduk lesu dan menahan rasa sakit.

Ayah kandung Tyan terkejut melihat Tyan terluka parah. Amarahnya langsung memuncak.

"Beraninya kau melukai anakku, brengsek !!"

Ayah Tyan memukul ayah tiri Tyan hingga tersungkur.

"Beraninya kau memukulku !!"

Mereka saling adu pukul dan memaki satu sama lain.

Tanpa mereka sadari, sesuatu jatuh dan hancur karna terinjak.

Tyan mengambil kesempatan untuk mencari bantuan. Dia mencoba meraih ponsel di kantongnya. Tangannya bergetar mengambil ponsel. Pandangan matanya mulai buram.

Ia mencoba melihat layar ponsel, semakin memburam. Ia mencari tombol telepon dan menelpon seseorang entah siapapun. mencoba terjaga sampai seseorang datang menolong nya.

Telpom tersambung.

📞Halo? Tyan? Kau dimana? Kenapa belum pulang?

Ternyata Juna.

📞Apa itu Tyan? Suruh dia cepat pulang. Kalau gak, aku akan mengunci gerbangnya.

Terdengar suara Zayn dari seberang.

📞To.. long... (Rintih Tyan dengan suara yang hampir tidak terdengar.)

📞Kenapa dengan nada suaramu? Apa yang terjadi denganmu? Kau dimana?

📞Sa...kit...

Keenam saudara Tyan di seberang telepon mendengar suara Tyan hampir berbisik, bahkan menangis.

Perkelahian sengit antara kedua ayah Tyan berakhir dengan menyerah nya ayah tiri Tyan. Kedua nya babak belur.

"Kau.. kau telah mencoba melukaiku.. kau bahkan membunuh istriku. Aku gak akan biarkan kau menyakiti anakku juga. Keparat !!"

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang