My Sweet Home and My Happiness Love
Sesi memasak Zayn dan Cindy terasa sangat menyenangkan.
"Bagaimana rasanya?" Tanya Cindy
"Hm.. enak."
"Bisa iriskan semangkanya? Biar aku yang menatanya di meja."
"Siap, Chef."
Cindy memandang Zayn dengan senyum lebar.
"Kenapa?" Tanya Zayn dengan polos nya.
Mmuacch !! Sebuah ciuman dari Cindy mendarat di pipi Zayn.
"Uh?"
"Apa sakitnya bisa sembuh dengan ciuman itu?"
"Ahh.. iya. Aku bahkan lupa kalo aku lagi sakit. Bahkan begitu kamu datang, sakitnya malah pergi. Kok bisa ya? " Goda Zayn.
"Jangan menggodaku." Kata Cindy, malu-malu.
Zayn yang gemas, langsung mencubir kedua pipi Cindy yang Chubby.
"Apa kau banyak makan akhir-akhir ini? Pipimu bulat sekali. Seperti... Hm... Bakpau? Hahaha Kau membuatku gemas."
"Lepas. Sakit tau !!"
"Aku pulang... !!" Teriak seseorang dari pintu depan.
"Adikmu?"
"Juna. Dia adikku yang aku bilang paling pintar. Dia bahkan ikut kelas akselerasi."
Brak !!
"Kayaknya dia nabrak atau menjatuhkan sesuatu. Walaupun dia pintar, dia sangat ceroboh." Kata Zayn.
Cindy tertawa.
"Ahhhhh..." Suara rintih Juna kesakitan.
"Apa yang kau rusak kali ini?"
Juna datang ke dapur.
"Aku terburu-buru ke kamar mandi dan berlari, jadi aku nabrak meja dan menjatuhkan kacamata ku. Gagangnya patah. Uh? Ada tamu?"
"Ah.. coba tanyakan itu ke Yoogi apa dia bisa memperbaikinya."
"H'm. Aku akan mandi dulu."
Juna pergi.
Tak lama ada lagi yang pulang.
"Aku pulang." Kata seseorang. Suara yang datar tapi masih terdengar dari dapur.
"Yoogi? Baru saja Juna merusak kacamatanya, bisa kau perbaiki?"
"Rusak lagi?"
"H'm. Apa kau udah jemput Kiki?"
"Dia bersamaku sekarang."
"Aku akan langsung mandi."kata Kiki.
"Cepatlah, aku memasak banyak makanan malam ini."
Lalu suara itu hilang.
"Udah selesai motong semangkanya?"
"H'm. Coba liat nasinya apa sudah benar-benar tanak?"
Cindy mengecek nasinya.
"A-Yoo.. !! Kita berdua pulang !!!" Kata dua orang bersamaan.
"Kalian berdua cepatlah antri mandi dan ganti baju. Kita akan makan malam besar kali ini."
"Aye ayeee kapten !!!" Kata salah satu dari mereka.
"Itu adik-adikku yang seumuran. Mereka selalu pulang pergi bersama seperti anak kembar."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN
Fanfiction~Kisah kami terlalu menyakitkan, haruskan kami menceritakannya kepadamu?~ Ya, kami hanya bertujuh. Hidup sebagai saudara. Nenek telah menyatukan kami sebagai keluarga. Setelah nenek pergi, kami harus menghadapi semua masalah bersama-sama. Akan kah...