PART 24

215 39 0
                                    

Nenek baru saja pulang membeli keperluan dapur untuk makan malam nanti dan sarapan esok hari. Karena hari sudah siang, tanpa sengaja ia bertemu dengan kedua cucu nya, Zayn dan Yoogi yang baru pulang sekolah.

"Nenek dari mana?" Tanya Zayn.

"Nenek dari pasar, beli beberapa bahan makanan untuk kita nanti. Nenek lihat beberape persediaan bahan kue mu juga mulai habis, nenek belikan juga."

"Ooiya nek. Zayn lupa. Makasih ya Nek."

"Biar kami yang bawakan, Nek. Itu pasti berat." Kata Yoogi. Zayn dan Yoogi saling berbagi membawakan tas belanja Nenek yang terlihat berat.

"Bagaimana sekolah kalian hari ini?"

"Seperti biasa. Jualan kue ku habis, aku dapat banyak surat dari anak perempuan dan ..."

"Kak, nenek akan bosan jika mendengar kalimat itu setiap hari." Kata Yoogi.

"Kan nenek yang tanya, dan emang itu yang aku alami setiap hari. Kau kan tau sendiri."

"Sudah sudah. Bagaimana denganmu Yoogi?"

"Dia pasti hanya tidur di kelas, Nek."

"Aku hanya tidur saat guru itu membosankan."

"Memangnya pelajaran apa yang bagimu membosankan?" Tanya Zayn.

"Semuanya kecuali olahraga dan pelajaran musik."

"Tuh kan, Nek. Nenek dengar sendiri kan?"

"Ya tapi seenggaknya nilai matematika dan fisika ku lebih bagus dari kakak."

"Halah, padahal cuma selisih 10 point."

"Kalian ini, bagaimana jika Juna melihat kalian bertengkar seperti ini? Kalian ini kakak loh. Jangan sampai Juna meniru kalian yang seperti ini."

"Iya nek.." jawab Zayn dan Yoogi bersamaan.

"Lewat jalan ini aja Nek, lebih dekat." Kata Yoogi.

"Aku dan Yoogi biasanya pulang lewat sini, Nek."

"Boleh."

Mereka berjalan melewati jalan kecil. Disana banyak rumah-rumah besar dan pohon yang rindang disisi jalan.

Mata Yoogi seperti melihat sesuatu di sisi jalan, tak jauh di depan mereka.

"Nek, apa yang disana itu hewan? Atau orang? Kayak nya aku ngliat sesuatu disana." Kata Yoogi menunjuk sesuatu tak jauh di depan mereka.

"Kayaknya itu orang, apa dia tidur disana? Kenapa dia tidur dijalan?" Jawab Zayn

"Sepertinya dia pingsan. Ayo kita tolong dia." Kata nenek.

"Bagaimana jika dia orang gila? Atau bahkan sudah mati?" Tanya Yoogi.

"Kita harus melihatnya dulu,"

Mereka semakin dekat.

"Dia anak kecil, Nek."

Nenek memeriksa anak itu, dia adalah Joe yang pingsan.

"Tubuhnya panas sekali, wajahnya pucat. Kita harus membawanya kerumah sakit."

"Yoogi, bantu aku bawa belanjaan nenek, aku akan menggendongnya."

"Apa kamu kuat, Zayn?"

"Iya, Nek. Badannya sama seperti Yoogi. Aku masih kuat menggendongnya. Tolong bantu Zayn mengangkatnya, Nek."

Zayn menopang tubuh Joe di punggungnya yang lebar.

Mereka membawa Joe kerumah sakit terdekat.

Dirumah sakit..

SEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang