Sepulang dari Cafe, Zayn menemukan kotak makanan lagi di depan pintu.
"Uh? Akhir-akhir ini kenapa sering ada kotak makanan disini? Siapa yang mengirimnya?" Kata Zayn. Dia membuka kotak makanan itu.
"Woah? Kepiting? Woah.. bau nya harum sekali. Siapa yang sering kirim makanan enak kemari? Aku bahkan gak pernah melihat ada yang masuk dan meletakkan ini."
Di bawah kotak ada surat yang di tempel.
"Uh? Ada surat lagi?"
"Semoga kau menyukainya. Makanlah dengan lahap."
"Aku jadi penasaran. Tak ada nama atau identitas lainnya."
Zayn masuk membawa kotak itu untuk di makan bersama adik-adiknya.
"Aku pulang.."
Ternyata disana Yoogi sudah memasak beberapa makanan bersama Joe.
"Tumben kak Zayn pulang agak telat?"
"Ah.. iya. Aku agak susah cari kendaraan umum." Kata Zayn. "Kalian udah masak rupanya. Apa semua udah pulang?"
"Sebentar. 1.. 2.. 3.. 7... Sudah. Semua sudah pulang." Kata Juna menghitung anggota rumahnya.
"Aku masak tumis kangkung campur udang. Aku juga udah goreng tahu sama tempe." Kata Yoogi.
"Hmm.. oke. Cocok. Tadi aku nemu kepiting pedas di depan pintu. Aku gak tau siapa yang ngirim ini, tapi aku rasa ini masih orang yang sama yang selalu ngirim makanan ke rumah kita."
"Aku gak nyangka, aku masak makanan yang cocok jadi pendamping kepiting."
"Ayo kita makan."
Semua berkumpul di meja makan.
"Woah.. aku mau kepitingnya."
"Kepitingnya pedes gak?"
"Aku ambilkan nasinya. Segini cukup?"
"Cuci tanganmu dulu."
"Mana minumnya?"
"Aku mau tumisnya juga."
"Gantian, jangan rebutan."
"Ahh.. aku lapar sekali."
Suasana makan malam selalu ramai dan hangat. Makan malam adalah waktu utama saat mereka berkumpul bersama.
Dok dok dok !!
Seseorang mengetuk pintu.
"Uh? Ada yang mengetuk pintu." Kata Juna.
"Aku akan lihat." Kata Jey.
"Ah gak gak. Biar kakak aja yang buka." Kata Zayn. Dia langsung berdiri dan membuka pintu.
"Ya, dengan siapa?" Kata Zayn menyapa orang itu. Seorang laki-laki dengan baju kurir.
"Kami dari kurir pengiriman. Apa benar ini rumah dari saudara Arjuna Pramana?"
"Ah. Iya benar. Dia tinggal disini."
"Baiklah. Saudara bernama Arjuna sudah memesan banyak barang beberapa hari yang lalu. Apa boleh kami memasukkannya?"
"Barang? Barang apa?"
"Cukup banyak. Ini list nya. Bisakah kami memasukkannya? Kami juga harus mengantar barang lain."
"Oh.. B..baiklah."
Zayn membaca list barang yang di kirim. Dia lalu masuk dan memanggil Juna.
"Apa kau memesan semua barang ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN
Fanfiction~Kisah kami terlalu menyakitkan, haruskan kami menceritakannya kepadamu?~ Ya, kami hanya bertujuh. Hidup sebagai saudara. Nenek telah menyatukan kami sebagai keluarga. Setelah nenek pergi, kami harus menghadapi semua masalah bersama-sama. Akan kah...