Serial The JAHat Stories – 103. Festival Cahaya
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2021, 5 Juli
Note : Ini nyambung dengan KELUARGA A bab 46. Tiba yaa terus tulung Infoin kalau nemu typo gomawo!
-::-
Sesungguhnya, Hamzah tidak terlalu suka keramaian seperti yang terjadi di Festival Cahaya yang diselenggarakan pemerintah daerah setempat. Tapi bukan berarti dia membencinya. Maksudnya, dibanding kerumunan orang yang dia tidak kenal, Hamzah akan lebih suka berada di keriuhan orang-orang yang dia sayang. Makanya dia ikut serta itu selain karena memang diajak orangtuanya sebagai refreshing sekeluarga, ya karena keluarganya ikut jadi dia ngga terlalu merasa aneh banget di keramaian berisi orang asing. Kan ada keluarganya yang emang udah rame.Ngerti ngga sih?
Ya udah lah ya. Intinya sekarang dia di festival cahaya, bareng keluarga besyarnya ini plus Ulya dan Dayat yang gabung. Hamzah sih udah tahu Ulya sama Dayat itu sepupuan. Makanya dia juga ngga merasa bersalah ngebiarin Ulya jalan sama Dayat ke sebelah sana, ngga gabung-gabung banget sama keluarga Hamzah yang lain. Mungkin aja mau ambil spot foto yang bagus, pikir Hamzah.
Selagi hendak mengambil foto Zeyara dan Zahra di depan lampu-lampu yang berbentuk perahu, ponselnya berdering. Hamzah terpaksa minta Hafiza untuk fotoin si kembar selagi dia nerima telepon dari Alif.
"Zah! Lo di mana?!" Suara Alif langsung menerjang telinganya begitu sambungan terkoneksi.
"Monas."
"Ke pestipal cahaya lu ya?"
"Iye."
"KOK GA AJAK GUA???"
"Lah? Situ siapa?" tanya Hamzah, "Anak emak gua juga bukan."
"Lah, gue kan mantu emak lu! Ah!" Alif terdengar kesal. "Lo mah sih, Zah, hangout ngga ajak-ajak! Si Jojon ikut lagi?"
"Ngga," sahut Hamzah, cuek. "Ya lo ke sini aja, adul. Kan deket dari rumah lo."
"Masalahnya, gua lagi di Bogor, ck ah!" Alif kesal bukan main. Tapi Hamzah malah ketawa.
"Hahahah, terus, problem gua?"
"Auk ah!" Alif mulai ngambek. "Ngga asik lu!"
Tawa Hamzah masih terdengar. "Heh, lo tauk dari mana emang?"
"Jafar lah, dia apdet wasap-story poto sekeluarga elu."
"Ya udah sik, ngga usah kesel. Canda sel." Kekehan Hamzah terdengar puas.
Helaan napas pendek Alif terdengar. Sabar, sabaaar... sama calon ipar harus sabar.
"Eh, Jojon ke manain itu bocah? Dari tadi gue wasap, ngga dibaca."
"Palingan tidur. Atau lu di end-chat. Wakwak."
"Kacrut lu," balas Alif, tapi tertawa juga. "Ya udah, salam buat Hanifa yak. Hehe..."
"Dih, ogah."
Meski dijawab begitu, Alif tetap menyudahi percakapan dengan ucapan salam yang syahdu. Hamzah geleng-geleng kepala sambil nyengir. Bersyukur Alif lagi di Bogor, jadi ngga usah nyusul ke sini. Bisa riweuh dia.
"Mas, poto sini!" kata Hafiza yang malam ini cantik dengan kerudung birunya. Di sebelahnya ada Nada yang asik melihat hasil jepretan Zeyara atas dirinya dan Uni Hafiza-nya beberapa saat lalu.
Menurut, Hamzah melangkah mendekati adik perempuannya itu. Di kejauhan, terdengar gelak tawa Zeyara yang bercerita pada Jafar bahwa tadi ayah mereka dikira kakeknya Zidan oleh petugas wahana bermain anak-anak. Pelan, Hamzah menoleh, mencari sosok sang ayah yang kini tampak tertawa juga, berkata bahwa petugas itu pasti harusnya pakai kacamata untuk memperbaiki penglihatan.
![](https://img.wattpad.com/cover/102100900-288-k7657.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The JAHat Stories
HumorKisah Trio JAHat; Johnny Alif Hamzah always together... yang TANPA FAEDAH. Minat nyimak? Buang waktu ae lau! Ngga ada faedahnya, tjuy!