Serial The JAHat Stories - 81. Penting
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2020, 18 Maret
-::-
Mereka shalat Zuhur di masjid Siti Djirzanah yang memiliki konsep Tionghoa dan berlokasi di antara padatnya jalan Malioboro. Johnny, Alif, Hamzah, dan Zeyara shalat di lantai atas dan Hanifa shalat di lantai bawah bersama Zahra. Setelahnya, mampir dulu ke warung terdekat untuk membeli air mineral. Tadinya mau ditenteng sama Hanifa tuh totebag isi dua botol air mineral, tapi Johnny mah sigap, dia menawarkan bantuan biar Hanifa ngga keberatan bawa-bawa air. Alif juga mengajukan bantuan, tapi telat ah, kena salip Johnny kan tuh.
"Ke Titik Nol, kuy," ajak Hamzah pada yang lain.
"Naek becak, Mas!" usul Zahra.
"Deket itu, ngapain naek becak dah?" kata Hamzah.
"Zahra mau naek becak ke sana?" Johnny merunduk, melihat Zahra yang memasang wajah ditekuk. "Sama Mas Johnny sini lah. Hahaha, males wey jalan, panas!"
"Deket banget itu, John! Sebelah sana tuh!" kata Hamzah. Memang jaraknya sangat dekat dengan Titik Nol.
"Tauk, baru nempel duduk, udah nyampe itu sih," tambah Alif. Sok-sokan belain Hamzah dih dasar kerdus.
"Ya kita muter dulu ya, Ra?" Johnny nyengir sambil naik-turunin alisnya.
"Sekalian bagi-bagi rezeki sama tukang becaknya ya, Mas?" tanya Zeyara. Johnny menoleh bingung. Dia ngga ada pikiran ke sana, tapi... ya bolehlah!
Bibir Johnny membentuk ke bawah, "Hm, boleh juga."
"Ya udah, ayo!" ajak Zahra, menarik tepian kaos yang dikenakan Johnny.
"Siapa aja neh yang mau ikot? Jangan satu becak lah, kesian abangnya," ucap Johnny.
"Aku! Aku ikut ya, Mas John?" tanya Zeyara dengan wajah berbinar.
Hamzah menolak, Hanifa bilang dia mau jalan aja. Alif ya tahu lah ya apa pilihannya? Dia kan bucin.
"Ya udah, bhay gitu, Ra," kata Johnny dengan lima jari merentang. Lucu banget. Dia emang semangat dalam urusan menyenangkan hati adik-adiknya Hamzah.
"Bhaaay," Zahra berlagak tengil, melambai kemudian menggamit tepian kaos Johnny. Zeyara berlari kecil mengikuti Zahra dan Mas Johnny-nya.
"Buset, Jojon mah kayak bocah kalau udah antepan sama Zahra. Nikahin aja tuh orang berdua, Zah!" kata Alif melihat Johnny sedang bicara dengan seorang pengemudi becak.
"Nikah, nikah," Hamzah melirik jutek, "ngemeng aja lu."
"Hehehe," Alif nyengir. "Beli ciki yuk. Han?"
Iya, hehe-nya ke Hamzah, nawarin cikinya ya Hanifa. Dasar bucin.
"Astaghfirullaah, itu bocah edan yak?!"
Hamzah bertolak pinggang dan geleng-geleng kepala setelah melihat Johnny menyerahkan beberapa lembar uang merah dan si tukang becak menerima dengan wajah berseri-seri. Johnny lalu mendorong becak dengan Zahra dan Zeyara di dalamnya. Terus Johnny yang gowes. Tukang becaknya melambaikan tangan dan bilang hati-hati. Bocah banget kan emang Johnny!
Tapi Hanifa tertawa.
Hamzah dan Alif aja sampai cengok lihatnya.
"Lucu ya, Han?" tanya Alif.
"Koplak emang tuh si Jojon!" komentar Hamzah.
Hanifa menghentikan tawa, lalu senyum samar. "Cuma bayangin Zahra sama Zeyara pasti seneng banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
The JAHat Stories
HumorKisah Trio JAHat; Johnny Alif Hamzah always together... yang TANPA FAEDAH. Minat nyimak? Buang waktu ae lau! Ngga ada faedahnya, tjuy!