Serial The JAHat Stories - 7. Archery
Penulis : UniessyDipublikasikan : 2017, 14 Agustus
-::-
"Assalamu'alaykum, Tante..." sapa Alif dan Johnny bersamaan, kepada Hanun yang tengah menggendong Zidan.
"Wa'alaykumussalam warahmatullaah," balas Hanun, selaku ibu dari Hamzah yang kini tengah meraih tangan kanannya untuk dicium dengan penuh sayang dan hormat. "Jadi main panahnya?"
"Iya, nih, Tante," sahut Alif, "insyaaAllah."
"Johnny baru beli busur, Mams," kata Hamzah. "Makanya kita mau nyobain nih... Umma mau ke butik ya?"
"Iya, mau cek stok. Sekalian nanti siang mau lihat kafe. Tedjo bilang ada menu-menu yang sebaiknya ditiadakan," jawab Hanun, lalu tersenyum kea rah Johnny. "Nanti kalau udah fix, Johnny main ke kafe ya? Ubah-ubah menu di sistem."
"Siap, Tante!" ucap Johnny dengan lagak memberi hormat saat upacara. "Atur aja..."
Hanun mengangguk. "Ya udah, kalau gitu, Tante duluan ya," katanya. "Kalau mau makan, ambil aja. Udah tante siapin tinggal diangetin," tambahnya. "Hamzah, Umma pergi bawa Zidan, Zahra sama Zeyara ya. Yang lain di rumah. Ada Hanifa kok. Oh iya lupa, Jafar lagi futsal. Mungkin bakda Zuhur balik. Kamu jagain yang lain ya? Hati-hati, utamakan safety."
"Siap, Umma! Beres udah, selow aja..." tukas Hamzah. Dia mendapat pelukan singkat sebelum sang ibu menaruh Zidan di kursi bayi di dalam mobil.
Zahra melambaikan tangan pada dua teman kakak lelakinya. Sedangkan Zeyara sibuk dengan ponselnya di sebelah kursi pengemudi; Menghafal surat Al Fath.
Mobil melaju pelan setelahnya.
Johnny membuka bagian belakang mobil Honda Civic-nya, lalu dibantu dengan Hamzah dan Alif, mereka mengeluarkan alat-alat panah.
"HAN! HANIFA!" panggil Hamzah begitu memasuki rumah. Dia menenteng dua busur panah beserta anak-anak panah di kanan dan kiri tangannya. "BIKININ MINUM!"
"Ada Mas Hamzah?" tanya Nada yang baru dari dapur. "NIDA, ADA MAS ALIF! ADA MAS JOHNNY! MAU PANAHAN!"
Isi rumah langsung heboh karena Nida yang ada di kamar bergegas keluar, menimbulkan bunyi gaduh karena pintu dibuka dan ditutup dengan kasar. Nida menuruni tangga dengan wajah semringah. Hanifa yang rupanya juga di dapur, keluar juga, dan mendapati senyuman Alif terlempar ke arahnya. Beban yang dibawa Alif rasanya ringan begitu melihat balasan senyum Hanifa untuknya.
"Jangan ngelamun lu, nyet!"
Johnny yang berjalan di belakang Alif, menendang pantat Alif hingga yang ditendang sadar bahwa dia hampir saja salah arah. Harusnya ke teras belakang, bukan ke dapur.
Nada lain lagi, setelah berhasil memanggil Nida, dia bergegas ke kamar Hafiza dan menggedor pintu kamar kakaknya itu dengan keras.
"Nifiza, itu ada Mas Johnny bawa alat panahan! Mau lihat ngga?"
Hafiza, yang sedang leyeh-leyeh di Ahad pagi jam sembilan ini, terlonjak dari tempat bersantainya. Dia langsung keluar dan menuruni tangga.
"Fiza, pakai jilbab dulu," kata Hanifa, mengingatkan adiknya yang turun mengenakan kaus dan celana pendek saja.
Dengan mata membulat, Hafiza menganga. "Innalillaahi, aku lupa!"
Jadi dia melesat ke kamarnya lagi demi mengenakan pakaian yang pantas untuk melihat cowok-cowok ganteng panahan.
Di teras belakang, Hamzah dan dua sahabatnya menyetel alat-alat panah agar bisa dipakai. Alif menghitung banyaknya anak panah yang Johnny bawa. Hamzah dan Johnny sibuk memasang string atau tali di busur panah tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/102100900-288-k7657.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The JAHat Stories
HumorKisah Trio JAHat; Johnny Alif Hamzah always together... yang TANPA FAEDAH. Minat nyimak? Buang waktu ae lau! Ngga ada faedahnya, tjuy!