Serial The JAHat Stories – 92. Bantuan
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2020, 9 Juni
Note : Infoin typo yaaa
-::-
Hari ini, Johnny lagi bahagia, karena Mami bilang bahwa mereka punya banyak waktu kosong buat diisi jalan-jalan bareng. Dan Mami janji bahwa ngga akan ada pekerjaan yang menyita liburan mereka nantinya. Dan tempat liburan serta kapan jalannya, diserahkan kepada Johnny. Karena Johnny kan kuliah jadi harus dicocokkan dengan jadwal kuliah biar liburannya makin asik.
Oleh karena itu, Johnny sudah menghubungi travel agent untuk ngurusin semua keperluan liburan mereka yang rencananya Johnny mau ajak Mami dan Papi keliling Eropa. Dulu, waktu masih kecil sudah pernah, tapi ya gitu... Di saat liburan, kedua orangtuanya masih aja berkutat dengan pekerjaan. Nah, ceritanya Johnny maunya nostalgia dengan keadaan yang lebih baik lah.
Layar ponsel di tangannya menyala di jam sembilan pagi sebelum Johnny melanjutkan perjalanan ke rumah Alif, menampilkan deretan chat yang belum terbuka. Lepas mengisi bahan bakar untuk mobilnya, Johnny sengaja menepi tidak jauh dari pom bensin, demi membaca satu per satu chat yang ada.
Grup khusus dirinya dengan Alif dan Hamzah yang paling ramai. Padahal isinya mereka bertiga, dan Johnny belum ikutan nimbrung. Berarti Alif dan Hamzah doang tuh nyampah di grup. Heran, kenapa ngga di chat pribadi aja sih?
Ternyata isinya informasi bahwa satu orang teman kampus Alif dan Hamzah menggelar pesta pernikahan, dan Johnny kudu ikut hadir, biar bawa mobil bagus gitu. Sebab Hamzah tidak berhasil pinjam BMW sanak saudaranya. Lagian, sesama di Jakarta aja ngapain naik mobil? Ngeng aja pake motor juga sampe.
Tar baju gue bau knalpot ah!
Itu kata Hamzah.
Muka gue lecek dong kena angin!
Yang ini Alif lah.
Baru saja jempol Johnny mau bergerak membalas chat di layar ponsel, sebuah kejadian menyita perhatian. Satu unit motor jatuh miring ke kiri sedangkan satu unit mobil melaju kencang. Agaknya, mobil tadi berjalan terlalu dekat dengan motor tersebut hingga menyebabkan si pengendara motor kikuk dan tidak bisa mengendalikan motornya.
Refleks, Johnny melepas sabuk pengaman dan lekas keluar dari tempatnya berdiam. Langkahnya melebar menghampiri motor yang jatuh tersebut dan mendapati pengendara motornya berusaha bangkit.
"Mbak, ngga apa-apa?" tanya Johnny. Tangannya menarik motor itu sedikit agar pengendara motor yang rupanya adalah perempuan berhijab itu bisa melepaskan diri dari motornya. Beberapa orang lain ikut mendekat, menawarkan bantuan.
"Ng-ngga apa-apa, Mas. Makasih..." Si pengendara motor tadi menjawab dengan kaku. Pergelangan kirinya sedikit berdarah, lecet akibat bergesekan dengan aspal saat jatuh tadi.
Motor sudah ditegakkan dengan sempurna. Kardus yang terikat di bagian bocengan juga tidak mengalami kerusakan yang berarti, hanya sedikit penyok di satu sudutnya. Tapi beras yang dibawa di bagian tempat meletakkan kaki, isinya berhamburan sebab sisi ujungnya sobek.
Satu orang perempuan lain yang ikut menolong, memberinya satu gelas air mineral. Gadis pengendara motor itu menerima air tersebut dengan iringan ucapan terima kasih. Sementara Johnny memegangi ujung karung beras yang sobek agar isinya tidak kian berhamburan.
Setelah dirasa gadis itu tidak apa-apa, orang-orang yang tadi merapat, kini bergegas membubarkan diri. Sedangkan Johnny masih di tempatnya, memegangi ujung karung beras.

KAMU SEDANG MEMBACA
The JAHat Stories
HumorKisah Trio JAHat; Johnny Alif Hamzah always together... yang TANPA FAEDAH. Minat nyimak? Buang waktu ae lau! Ngga ada faedahnya, tjuy!