9. Kena Baper

1.7K 219 162
                                    

Serial The JAHat Stories – 9. Kena Baper 

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2017, 29 Agustus

-::-

Kafe lumayan rame di hari ini. Tedjo sampai agak kewalahan karena ada beberapa meja yang meminta agar pesanan mereka dipercepat pengantarannya. Maklum, ini akhir pekan. Biasanya ada banyak orang berkunjung ke kafe untuk kumpul-kumpul.

Hari ini, Tedjo tidak sendirian. Ada Jafar dan Zaid yang membantunya di dapur. Jafar membantu karena disuruh oleh ibunya, sedang Zaid membantu kafe seharian demi mendapat pundi-pundi uang tambahan untuk tabungannya. Ada juga Alif dan Johnny yang datang setelah shalat Asar.

Biasanya, jika tiba waktu shalat, seluruh yang bekerja di kafe akan menghilang dari peredaran untuk shalat berjamaah di ruang shalat. Dengan meninggalkan papan pengumuman di meja kasir, bahwa layanan dihentikan selama mereka shalat. Beruntung jika ada Hanifa, atau siapa saja yang bisa membantu jaga di meja kasir. Kadang Noumi, pacarnya Johnny kalau lagi main ke kafe juga ikutan bantu.

Alif menghampiri satu meja dengan buku kecil di tangannya.

"Sudah siap ordernya, Kak?" tanya Alif dengan senyuman manisnya. Membuat tiga gadis yang duduk mengitari meja, tersipu.

"Euhm, Mas Alif, udah punya pacar belum?" tanya satu gadis di antara yang tiga.

Alif mengembuskan napas pendek. "Belum. Jadi, mau pesan apa?"

Alif sih santai. Kan cuma ditanya. Ya jawabnya aja apa adanya. Lagian dia tahu nih cewek bertiga kan adek kelasnya di kampus. Kalau di kampus aja menghindar mulu tiap papas an. Kalau di kafe, berani gini. Heul.

"Mau pesan masa depan sama kamu, Mas," kata yang baju kuning. "Eeaaa..."

Alif cuma nyengir. Bikin yang baju hitam jadi makin tersipu-sipu.

"Kalau belum mau pesan, saya pindah meja dulu ya?" tanya Alif, masih santai.

"Eh, eh, iya, pesan kok," kata yang baju hitam. "Mi suju tiga, choco mint satu, tiramisu bubble satu, stroberi milkshake satu."

"Oke," Alif mencatat pesanan.

"Mas, temen saya ini suka merhatiin Mas Alif lho," yang baju biru laut berkata sambal cekikikan.

"Sama dong," balas Alif. Senyumnya mengembang lagi. Sukses membuat gadis berkaos hitam membeliakkan matanya.

"Serius, Mas?" cecar yang kaos kuning.

"Iya," kata Alif, mengangguk. "Saya juga suka merhatiin diri saya sendiri kok."

Alis Alif turun-naik tapi bahu ketiga gadis itu turun melemah. Pupus.

"Ini mi sujunya mau tambah toping ngga?" tanya Alif.

"Ngga," sahut yang kaos hitam dengan cepat.

"Oke."

Usai mengacungkan jempolnya, Alif berbalik, menuju dapur agar pesanan barusan lekas dikerjakan oleh Jafar atau Zaid.

"Aku ke sini karena ada Kak Johnny loh," kata satu suara nyaring di pojokan kafe. Gadis berkawat gigi dengan rambut dikuncir ke atas. Satu temannya yang mengenakan kacamata reflex menyikut si gadis berbehel agar tidak bicara lagi.

"Wah, bagooos," kata Johnny, senang mengetahui fans nya tambah banyak. "Order yang banyak ye!"

"Tapi aku sebel, kalau ada monyetnya Kak Johnny..." kata si gadis berbehel lagi.

Johnny tertawa. Paham banget dia kalau punya pacar, pasti disebut monyet oleh cewek-cewek lain. Cemburu gitu kan uuuunch.

"Kan dia lagi ngga ada," kata Johnny. "Kamu lamaan aja di sini. Tapi order terus ya. Tar diusir Hamzah kalau duduk ngga mesen apa-apa," tambahnya dengan kerlingan mata kanannya.

The JAHat StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang