The JAHat Stories

44. Diserang

Serial The JAHat Stories – 44. Diserang

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 22 Agustus

-::- 

Malam jam sebelas, Johnny mengendarai mobil BMW X6-M warna merah miliknya bertolak dari kafe milik keluarga Hamzah, menuju kediamannya sendiri. Dia menjawab telepon dari Alif dengan earphone bluetooth di telinganya.

"John, besok jangan lupa, bawa mobil lo yang platnya ganjil! Jangan balik lagi kayak waktu itu!" pesan Alif dari seberang.

"Iya, gue inget, elah... Kalau lupa nanti sopir gue yang nyusul buat tuker mobil."

Johnny memutar kemudi di tangannya, melirik spion di sebelah kiri sebelum berbelok ke kiri. Suasana jalanan sudah mulai sepi di jam segini, mungkin karena besok hari kerja. Johnny sendiri besok ada jadwal hangout bersama dua karibnya sepulang kuliah.

"Ya udah, bagus," kata Alif, "udahan kalau gitu. Hati-hati lo di jalan, jangan chat sama cewek mulu!"

Dikasih warning begitu, Johnny nyengir juga.

"Bawel dah, mulai... Emak gue aja kaga sebawel lo," ucap Johnny, tapi tertawa juga. "Tidur lu, jangan stalking cewek orang."

"Si dudul!" maki Alif, tapi ikut tertawa juga.

Telepon terputus setelah Alif memberi salam dan Johnny menjawab salam sekenanya. Laju mobil Johnny melambat sebab dia mulai sibuk mengecek notifikasi yang masuk di ponselnya. Kendaraan Johnny melaju pelan di sisi jalan, cengirannya tercetak begitu mendapati Noumi update tentang kegiatannya hari itu.

Johnny baru ingin melihat apa dan siapa saja yang komen di postingan Noumi ketika sesuatu menubruk bagian belakang mobilnya.

DAK!!!

Mobil Johnny meluncur ke depan beberapa meter, beruntung Johnny lekas sigap untuk menginjak rem. Karena jika tidak, mobil di depannya pasti kena hantam juga.

BMW X6-M warna merah itu berhenti sejenak. Kendaraan di depannya bergerak menjauh, tapi tidak dengan kendaraan di belakangnya yang kini bergerak mendekat. Mobil berwarna hitam itu malah menyalakan lampu jauh yang membuat Johnny silau, sekaligus membunyikan klakson berkali-kali.

Agak bingung kenapa mobil di belakangnya yang marah-marah, Johnny bergegas melepas sabuk pengaman di tubuhnya. Satu mobil berwarna hitam lainnya melaju dan berhenti di depan mobil Johnny, yang diduga Johnny adalah teman dari mobil di belakang.

Dan Johnny baru menyadari, sekelilingnya sepi.

Lampu jauh mobil di belakangnya berkedip-kedip. Cukup membuat pandangan Johnny terganggu. Dia mengurungkan niatnya untuk turun dari mobil. Sebab entah kenapa, jantungnya mendadak berdegup kencang.

BRAK! BRAK!! BRAK!!!

Pintu di kanan dan kiri Johnny dipukul oleh benda keras. Sebilah balok sukses menghancurkan spion kanannya. Mata Johnny membelalak, mendapati beberapa orang dengan kepala tertutup kain mendadak menyerangnya dari beberapa sisi. Lampu jauh dari mobil belakangnya, menyala lagi. Kali ini tidak berkedip, tapi menyala terus hingga pandangan Johnny dipaksa keras untuk terbiasa oleh cahaya tersebut.

"KERJA CEPET! DOR AJA!" teriak seseorang dari arah belakang. Sayup-sayup bagi pendengaran Johnny, tapi telinganya masih bisa jelas menangkap kalimat tadi.

Darah Johnny rasanya susut.

Dia dirampok?!

"DOR SEKARANG!"