104. Beda Efek

363 90 63
                                    

Serial The JAHat Stories – 104. Beda Efek

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2021, 8 Oktober

-::-

Pintu kaca di bagian depan terbuka seiring dengan ucapan assalamu'alaykum dari mesin suara otomatis yang dipasang dekat pintu. Ada Johnny di sana, sedang menghela napas keras.

"Haaah, sampe juga," Johnny melangkah mendekati sofa di dekat meja transaksi. Melepas tas  ranselnya dan tidak menghiraukan Hanifa dan Ulya yang ada di dalam toko. Lihat sih, tapi too tired to say hello kayaknya. Pemuda itu duduk bersandar di sofa, kepalanya mendongak dan dua matanya terpejam. Merasakan dinginnya ruangan menyapa kulit.

Ulya melihat ke Hanifa yang juga tampak bingung. Pikir mereka, Johnny salah tempat, kali? Mestinya kalau mau santai-santai kan ke kafe, bukan ke butik gini?

"Oh iya!" Ini suara Ulya. Dia baru ingat sesuatu. "Mas Johnny ke sini mau benerin sistem kan?" Ulya mendekati komputer di balik meja transaksi. "Ini loh, Mas, kemarin kan aku input stok, terus pas ada yang beli---"

"Sayang, kalau orang ganteng baru dateng tuh disediain minum kek..."

Tanpa membuka pejaman matanya, Johnny memutus kalimat Ulya. Langsung bikin Ulya auto mingkem. Wajahnya antara tersipu dan sebal di waktu bersamaan.

"Mas Johnny mau minum apa?" tanya Hanifa yang baru selesai dengan urusan manekin. "Aku juga mau ambil minum. Haus."

Mendengar yang bicara bukan seorang Aulya binti Junaedi, Johnny mendadak membuka mata dan duduk tegak.

"Eh, ada Hanifa..."

Cengiran lebar Johnny terlihat, terarah pada Hanifa yang melepas senyum geli. Ulya yang melihat itu semua, mendadak salah tingkah. Kok kayaknya dia sangat tidak cocok ya berada di situasi ini?

"Apa aja deh, Han," kata Johnny. "Haus banget emang nih. Air putih juga boleh, tapi yang dingin."

Hanifa mengangguk, tersenyum dengan ibu jari kanan teracung. Dia baru membuka mulut hendak bersuara pada Ulya tapi urung ketika kali ini pintu kaca bagian samping membuka.

Ada Hamzah di sana...

Dengan Alif di belakangnya, repot banget bawa dua gelas kaca strawberry smoothies.

"Assalamu'alaykum!" kata Alif bersemangat. Paham banget kan kenapa dia bersemangat?

"Wa'alaykumussalaam warahmatullaah," jawab Hanifa dan Ulya bersamaan.

"Baru aja mau aku infoin, Mas Johnny udah dateng, hehe," kata Ulya yang makin salting karena Hamzah ternyata ke toko juga. Padahal kan emang sudah biasa ya, kalau Johnny benerin sistem, Hamzah pasti nemenin juga.

Hamzah yang sudah di kafe sejak jam dua bersama Alif, melihat pada Johnny, baru menjawab kalimat Ulya.

"Iya, tadi Jojon kabarin dia udah sampe," respons Hamzah. Johnny memang mengirim pesan wasap padanya sejenak sebelum keluar mobil tadi.

Duduk di depan meja transaksi, Hamzah melihat pada Hanifa yang kini tengah disodorkan strawberry smoothies oleh Alif. "Buat kamu tuh, Fa," ucap Hamzah, lantas beralih ke Johnny lagi. "Sama buat lo, John. Yang semangat benerin sistem yak!"

Alif semringah begitu Hanifa menerima gelas kaca yang terulur padanya, lalu menyerahkan gelas kaca pada Johnny masih dengan hati berbunga-bunga.

"Cakep nih, paham banget," kata Johnny. "Panas banget ini hari! Ckckckk!"

"Lo bukannya naik mobil pake AC?" Alif duduk di samping karibnya yang dengan senang hati menyeruput minuman segar tersebut kuat-kuat.

"Panas, bruh, dari turun mobil ke dalem sini kena matahari!" sahut Johnny.

The JAHat StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang