Serial The JAHat Stories – 51. Tetangga Baru
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2018, 11 November
-::-
Sekitar jam setengah sebelas, Alif tiba di rumahnya di hari Ahad ini. Dia habis CFD-an alias olahraga di lokasi Car Free Day di sekitaran Monas. Dia didrop sama Hamzah yang rumahnya emang jauh banget dari Monas tapi demi kenyamanan bersama dua sahabatnya, Hamzah rela olahraga jauh-jauh. Yang penting hari libur aja...
Alif jalan menuju pintu depan sambil ngelap keringatnya yang udah lumayan kering. Tapi pasti demek nih dia nya. Dan Alif memilih masuk lewat pintu samping begitu menyadari di ruang tamu kayaknya kakak perempuannya sedang berbincang dengan orang lain. Malu lah kalau masuk, terus bau demek keringetnya nguar gitu kan.
Sebab seingat Alif, orangtuanya sedang tidak di rumah. Katanya mau ke bilangan Kayuputih atau Palputih sih, Alif agak-agak ragu dengan pendengarannya. Tapi yang jelas dia yakin, itu Kak Alia bukan lagi ngobrol sama orangtuanya.
Dah, gitu aja.
"Oh, dikukus aja enak ya? Sehat dong ya?"
Suara Alia terdengar menyapa telinga Alif ketika dia menuju kamarnya sendiri untuk mengambil handuk sebelum ke kamar mandi.
Sekitar lima menit di kamar mandi, dia mendengar suara Alia memanggilnya dari balik pintu.
"Dek?"
"Oi."
Alif mematikan keran air agar suara kakaknya terdengar jelas.
"Lo udah pulang?"
"Udah, kak. Lah, ini lagi mandi."
"Kalau pulang, ucap salam kek! Gue kira setan lagi mandi!"
"Elu yang setan kali!"
Alia tertawa mendengar balasan adik laki-lakinya.
"Ya udah, ngga usah ngegas."
Alia beralih ke dapur dan kemudian berpapasan dengan Alif yang baru kelar mandi.
"Pake baju gih, nanti ke depan ya!" kata Alia dengan satu piring berisi irisan kue brownies cokelat dengan lelehan cokelat di bagian tengahnya.
Asli, bikin Alif ngiler aja!
"Heh!" Alia memukul tangan Alif yang refleks hendak meraih potongan brownies tadi. "Pake baju sana," katanya sebab Alif masih handukan separuh badan, "abis itu ke depan, makan kuenya bareng-bareng."
"Ya elah, males amat makan kue bareng elu, kak. Emangnya kita adek-kakak yang harmonis apa? Biasa juga ribut!"
"Seterah," Alia berlalu tanpa memedulikan Alif yang ngeces demi melihat potongan brownies dengan cokelat meleleh tadi.
Jadi, Alif gabruk-gabruk di kamar, pake baju secepat mungkin, lalu bergegas ke depan, tapi dia belok ke deket kulkas dulu, Ngaca. Udah rapi apa belom...
"Alif! Dek!"
Suara Alia terdengar lagi.
"Paan sih, kak?"
Alif laga-lagaan banget kayak ngga mau dipanggil. Aslinya biar ngga kelihatan banget bahwa dia mau ke depan demi cokelat meleleh tadi.
"Sini dulu," kata Alia cepat, "kenalin nih. Tetangga baru kita."
Alif tiba di ruang tamu, mendapati satu perempuan yang sepertinya seusia dengan dirinya, duduk di sofa panjang, mengenakan gamis pink dan penutup kepala berwarna hitam. Wajahnya cantik. Selaras dengan senyumannya yang manis dan menyejukkan. Alia yang duduk di sisi kanannya aja kayaknya kebanting. Haha. Adik durhaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The JAHat Stories
HumorKisah Trio JAHat; Johnny Alif Hamzah always together... yang TANPA FAEDAH. Minat nyimak? Buang waktu ae lau! Ngga ada faedahnya, tjuy!