Serial The JAHat Stories - 74. Bahagia
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2019, 23 September
Note : ini cerita jauh sebelum adanya kasus-kasus wkwkk masih dalam masa Jojon putus dari Nomnom.
-::-
Hamzah berjalan beriringan dengan Johnny setibanya mereka di depan bangunan tempat usaha orangtua Hamzah berada. Sementara Tedjo ke atas bersama Zaid dan Jafar.
"Bocah kemanain dah?" tanya Johnny begitu mendapati toko pakaian milik ibunya Hamzah kosong. Mereka memang terbiasa masuk dari pintu kaca di bagian samping, dekat anak tangga.
"Ul, gue sama Jojon udah di bawah," kata Hamzah pada ponselnya sendiri.
Pelan, Hamzah menuju pintu utama toko, lantas mencopot lembar pengumuman yang menerangkan jika ada perlu apa-apa, bisa tanya orang kafe di atas. Lembar itu memang kerap ditempel di pintu utama butik untuk menginformasikan siapa saja yang datang untuk ke butik. Karena pintu utama dikunci dari dalam. Hamzah membuka kunci pintu dengan sekali tekan pada kenop pintu.
Tak seberapa lama, Ulya datang dengan tergesa-gesa.
"Iya, Mas! Ada apa ya?" tanya Ulya.
"Mau cek sistem tuh," Hamzah menunjuk Johnny dengan dagunya. Mata Hamzah tertambat pada paperbag milik Yuren tadi. "Ojolnya belom dateng ya?"
"Belom, Mas," kata Ulya yang kini sibuk dengan komputernya.
"Gimana dah si Yuren?!" Hamzah memeriksa ponselnya, mencari chat pribadinya dengan gadis itu.
"Minggir," kata Johnny pada Ulya, begitu Ulya bilang komputer sudah bisa dicek.
"Santuy lah," gerutu Ulya. "Ngga usah ngegas."
"Hehe..." Johnny nyengir kuda. "Sori. Maksud gue, permisi dong, Cantik..."
"Mending disuruh minggir aja deh," Ulya menggerutu lagi. Abisnya dia tiba-tiba degdegan dibilang Cantik!
"Gue shut down dulu ya, Ul?" Suara Johnny terdengar lagi.
"Iya. Belum ada customer ini..." jawab Ulya. "Aku ke gudang dulu ya. Mau cek stok."
"Iya, sana." Ini suara Hamzah. "Kata Yuren, ojolnya dateng jam setengah 6. Lo balik jam 6 kan?"
"Iya, Mas."
Hamzah hanya mengangguk. Sedangkan Ulya masuk ruangan lain, yang disebut gudang, dengan sebundel kertas di tangan.
Johnny menghadap Hamzah yang kini sudah duduk di depan meja, menghadap toples berisi permen. Cengiran Johnny melebar.
"Zah, beneran neh ya kita ke Jepang? Jangan hoax lu!"
"Iya, insyaaAllah, Jooohn. Dana belom cair ini."
Hamzah dan Johnny memang merencanakan perjalanan ke Jepang di libur semester nanti. Kira-kira dua bulan lagi. Hamzah setuju ikutan Johnny nyamperin temennya yang namanya Yuta (padahal aslinya namanya Yuda, gaes!) karena Hamzah dijanjiin sama Ammah Nora-nya sejumlah uang, soale Hamzah berhasil dapet nilai bagus di UTS kemarin.
Hamzah tuh ya, kalau ada tugas-tugas kampus, dia selalu lapor Ammah Nora-nya. Sebab, gimana juga, Ammah Nora dan Ammi Ben itu penyokong biaya kuliah dia di tempat sebagus sekarang. Hamzah juga dapat jajan bulanan dan bonus-bonus menarik kalau nilai tugas atau ujiannya bagus.
Ini Hamzah jadi marketing atau gimana sih kok dapet bonus-bonus segala?!
"Winter di Jepang tuh asik, bruh," kata Johnny lagi. "Ada salju."
KAMU SEDANG MEMBACA
The JAHat Stories
HumorKisah Trio JAHat; Johnny Alif Hamzah always together... yang TANPA FAEDAH. Minat nyimak? Buang waktu ae lau! Ngga ada faedahnya, tjuy!