Serial The JAHat Stories - 73. I Forgive You Both
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2019, 20 Agustus
-::-
Jam digital di dasbor mobil yang Johnny kendarai, nyaris menunjukkan pukul satu dini hari. Dia baru saja selesai mengantar Alif sampai kediamannya dan menolak dengan halus tawaran Alif untuk menginap. Mereka baru kembali dari bertanggung jawab atas Wangsa yang malam ini mereka hakimi secara sepihak.
Jalanan gelap yang pemuda ini lalui dengan kecepatan sedang, membuat ia teringatkan oleh kalimat Hanifa di garasi.
Tentang memberi maaf.
Johnny sendiri tidak habis pikir mendengar Hanifa mengatakan serentetan kata yang intinya gadis itu memaafkan penjahat yang mengganggunya sampai trauma begitu. Bahwa maaf ini tentang hal yang disukai Allah, gitu katanya. Saking ngga ngertinya, Alif jadi sasaran buat ditanya-tanya.
"Maksudnya tuh, bor, Hanifa ngemaapin si kampret itu karena di akhirat dia kaga mau urusan sama si kampret!"
"Maksudnya apaan sik?"
"Nih ya, misal gue ada salah sama elu neh ya, nanti di akhirat pas lagi itung-itungan bagian lu misalnya... Lo teriak tuh; 'Yaa Allah, ini dia waktu di dunia, ada salah sama saya!' Nah buat bayar dosa, gue kasih dah pahala gue ke elu. Itu juga kalau gue punya pahala. Kalau kaga, gue dibebanin dosa lu, bor. Karena ngga punya pahala, punyanya dosa, dilempar dah di neraka. Naudzubillaah!"
"Serem bener!"
"Iya, serem bener emang! Apalagi kalau sama-sama punya salah. Saling laknat. Misalnya gue punya salah ke elu, nah elu juga punya salah ke gue, udah dah saling hujat. Bisa-bisa dua-duanya masuk neraka. Ya Allah, serem amat, jangan sampe... Naudzubillaah!"
Johnny memutar setirnya perlahan begitu dia tiba di depan rumah tempat dia tinggal. Sekuriti rumahnya sigap membukakan dan menutup kembali pintu gerbang usai mobil Johnny berhenti di depan garasi. Johnny tidak langsung keluar dari belakang setir, melainkan duduk sejenak. Menarik napas panjang dan membuangnya perlahan.
Saling laknat.
Ah, kenapa kata-kata itu memusingkannya?
Kenapa kalimat Hanifa harus menggelitik ingatannya tentang kehidupan yang sedang ia jalani?
Johnny menyandarkan punggung ke sandaran di kursi pengemudi. Kepalanya menempel di sandaran, dan kedua matanya terpejam. Beberapa waktu lalu, dia pernah diserang ketika sedang dalam perjalanan pulang mengendarai mobil yang sama. Di antara penyerangnya ada yang membawa senjata api dan Johnny menjadi target utama.
Dugaannya, orang-orang itu adalah orang suruhan musuh dari ayah atau ibunya. Sampai kemudian penyelidikan yang dilakukan sang ibu membuktikan bahwa orang-orang itu bukanlah orang suruhan musuh mereka, melainkan Johnny yang menjadi target yang salah oleh penyerang-penyerang tersebut.
Sejak saat itu, keadaan di rumah mulai membaik.
Sebagai anak tunggal dari ayah dan ibu yang pekerja keras, Johnny terpaksa menghabiskan masa kecil hingga masa remajanya, dan bahkan sampai sekarang tanpa keberadaan orangtuanya. Jika teman-temannya berulang tahun, Johnny akan hadir ditemani oleh asisten rumah tangga mereka. Untuk urusan ambil rapor, sopir mereka siap siaga. Jika Johnny sakit, orangtuanya akan menempatkannya di rumah sakit termahal dengan fasilitas terbaik...
Sendirian.
Iya, Johnny melalui itu semua sendirian.
Dia punya banyak mainan, tapi tidak ada temannya yang datang ke rumah. Dia punya banyak uang tapi tidak ada yang bisa diajak menghabiskan uang kecuali asisten rumah tangga dan sopir mereka yang tunduk dan taat pada perintah kedua orangtua Johnny.

KAMU SEDANG MEMBACA
The JAHat Stories
HumorKisah Trio JAHat; Johnny Alif Hamzah always together... yang TANPA FAEDAH. Minat nyimak? Buang waktu ae lau! Ngga ada faedahnya, tjuy!