Serial The JAHat Stories – 1. Cek Darah
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2017, 9 Maret
-::-
Cuaca di bilangan Senayan pagi ini cukup menyejukkan di jam tujuh ini. Ahad pagi Trio JAHat sudah mendarat dengan selamat setelah ketiganya mengayuh sepeda dari rumah Alif yang ada di Jakarta Barat. Kayuhan mereka terhenti begitu Johnny memutuskan untuk menepi.
"Mau ke mana, Jon?" tanya Alif.
"Ngencing!" tukas Johnny cepat. Sepedanya dibiarkan terjerembab di tepian trotoar. Bukan sepedanya sih. Itu sepedanya Alif yang dia pinjam.
"Ogeb si Johnny ngga sembuh-sembuh," dumal Hamzah melihat Johnny mepet ke satu pohon besar sambil kepalanya celingukan, berharap ngga ada yang intip.
Siapa yang mau ngintip juga dih.
"Lo ngencing ngga bisa cari toilet apa?" tanya Alif sekembalinya Johnny dari kegiatannya barusan.
Sambil meletakkan kembali botol mineral di bagian tengah sepeda, Johnny nyengir. "Udah kebelet banget, mapren... Selow sik. Gue udah ijin sama pohonnya!"
"Hanjir," Hamzah nyaris ngakak, "lu ijin pake surat keterangan dari kelurahan mestinya. Dongo banget si Jojon. Najis."
"Najis-najis juga kalau gue ngga ada, lu cariin elah," Johnny kembali ancang-ancang menaiki sepedanya. "Kuy lah gowes lagi. Kita ke sebelah sana tuh, banyak ciwi-ciwi..."
Dagu Johnny terarah ke Pintu IV stadion. Emang banyak cewek sih, mahasiswi sedang gelar pemeriksaan darah gratis gitu.
Hamzah dan Alif mengikuti arah pandang sahabat mereka. Dan seketika males.
Tujuan mereka ke Senayan bukan buat nyari cewek, kali!
"Ogah," tolak Hamzah mentah-mentah.
"Ah cemen lu."
Johnny melanjutkan kayuhannya, kemudian menghampiri satu stan pemeriksaan darah gratis. Menyapa tiga gadis dengan kostum dokter di sana. Sepertinya memang mahasiswi kedokteran ya.
"Pagi, Kak..." sapa satu dari mereka. Cewek manis, unyu-unyu rambutnya lurus cakep. Tipe Johnny banget. Ah, tapi Johnny mah tipe kayak apa juga oke.
"Pagi," balas Johnny, yang menilik usia cewek di depannya paling tidak seusia dengannya. "Johnny."
Hamzah dan Alif langsung mendecak sebal melihat kelakuan Johnny di kejauhan yang kini sedang berjabat tangan dengan tiga cewek tersebut. Johnny paling suka salaman sama cewek. Katanya, dia bisa tahu karakter cewek hanya dengan menjabat tangan cewek itu. Alesan sih kalau menurut Alif dan Hamzah. Emang Johnny-nya aja demen skinship-an!
"Dia nyuruh kita ke sana, Lif?"
Hamzah menyenggol siku Alif yang duduk di sebelahnya. Dua sepeda terparkir dalam diam di dekat mereka. Sementara Johnny di kejauhan terlihat menggerakkan tangannya, meminta Hamzah dan Alif ikut gabung dengannya.
"Ngapain lagi sih itu bocah?" gerutu Alif, yang kini sudah bangkit mengambil sepeda demi menghampiri Johnny.
"Heh, lo ngapain ke sana???" Hamzah masih ngga mau beranjak dari duduknya.
"Udah biar cepet aja," kata Alif. "Gue laper nih, mau nyabu!"
"Mendingan kita nyabu sekarang aja lah!" Hamzah mulai gedeg. Paling sebel kalau Johnny udah mulai ganjen dan dia harus ikutan turun tangan.
Mau ngga mau mereka ikutan juga berdiri berjajar di depan tiga gadis tadi.
"Pagi, Kak..." sapa gadis yang lain, yang rambutnya nyaris menyentuh bahu. "Kak Hamzah ya? Kata Kak Johnny, kakak punya gula darah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The JAHat Stories
MizahKisah Trio JAHat; Johnny Alif Hamzah always together... yang TANPA FAEDAH. Minat nyimak? Buang waktu ae lau! Ngga ada faedahnya, tjuy!