Serial The JAHat Stories - 87. A Night at Malioboro
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2020, 7 April
Note : Infoin typo yaaa
-::-
Makan malam di Jogja kali ini adalah di satu warung lesehan yang ada di sepanjang jalan Malioboro. Tempatnya lumayan ramai karena menurut banyak orang, makanan di sana enak. Dan Hamzah yang merekomendasikan tempat tersebut, sebab dia sudah pernah beli menu di sana untuk take away. Rasanya sama kok. Jadi kayaknya sih ngga pake penglaris.
Mereka memesan dua ekor bebek bakar dan bebek goreng untuk disantap bersama. Hanifa duduk berderet dengan Zahra dan Zeyara, sedangkan Hamzah duduk berjajar dengan dua sohibnya. Tentu Hamzah duduk di depan Hanifa ya, meski Alif ingin sekali menggeser tahta tersebut. Hm.
"Lo ngga nambah, Golip?" tanya Hamzah begitu melihat Alif sekarang lagi nyolekin kol goreng ke sambel yang ada di atas piring daunnya.
"Hah? Ngga lah," kata Alif yang duduk di tengah. "Gue mah ngga suka nambah, tipe orang setia hehe. Kalau nikah entar sekali aja. Ya, Han, ya?" ucapnya sambil nyengir.
Akibatnya, Alif kena dorong dari kanan dan kiri oleh Johnny dan Hamzah.
"Mabok micin lo?" tanya Hamzah.
"Kebanyakan ngelem sik elu, nyet," omel Johnny.
Zahra yang sedang mengunyah, langsung melebarkan senyuman. Tak peduli ada beberapa nasi menempel di giginya. "Mas Alif nanti nikah sama aku ya? Hehe..."
Bikin Alif mendengus dalam hitungan detik. Tapi melepas senyum begitu dilihatnya Hanifa tertawa pelan. Padahal Johnny dan Hamzah sudah terbahak di tempat.
"Zahra sekolah dulu ya," kata Alif. "Nanti coba lihat, duluan mana yang lulus? Zahra atau Unifa-nya? Mas Alif nyari yang duluan aja neh..."
"Bacot aja ini orang," Johnny ngomel. Dia memanggil satu pelayan dan memesan teh manis dingin.
Cuaca malam ini cerah luar biasa. Anginnya juga terasa menerpa wajah-wajah mereka. Tidak panas atau gersang. Makan malam bareng di ruang terbuka memang ashoy banget deh di cuaca kayak gini.
"Oh iya, tas pesenan gue jangan lupa, Han," Johnny mengingatkan Hanifa pada tas yang dia pinta.
Jadi, tadi siang selepas shalat Asar, mereka mampir ke Malioboro Mal kemudian membeli beberapa alat lukis untuk di bahan kanvas. Zahra cukup senang sebab dia dijajanin gulali oleh Mas Johnny-nya. Dan Zeyara bahagia karena boleh bawa pulang beberapa buku untuk lulus ujian nasional nanti.
"Kayak bakal dipake aja," komentar Alif sambil menggigit bagian paha dari bebek goreng yang masih ada.
"Dipake lah, dul," kata Johnny cepat. "Pasti keren ye kan, ngga ada yang jual!"
"Gue juga mau dong, Han," kata Alif. "Boleh ngga?"
"Beliin cat lukisnya lah!" tukas Hamzah. "Yang tadi dibeli cuma cukup buat bikin dua. Ya, Fa?"
Hanifa hanya mengangguk.
"Lagian tadi cuma beli dua kan tasnya," kata Hamzah lagi. "Buat Zahra sama Jojon doang."
"Nanti Mas Alif pinjem punyaku aja," ucap Zahra yang kini sudah selesai dengan santapannya. "Tapi kalau kita udah nikah ya..."
Johnny yang lagi minum teh manis dingin pesanannya yang belum lama sampai, membuang wajahnya ke arah kanan, biar ngga nyembur ke depan Zeyara. Lagian Zahra ngelawak ngga tanggung-tanggung sih!
"Heh, anak kecil," Hamzah berbicara pada Zahra, dengan kunyahan daging bebek di mulutnya. "Sia nan maajaan tu (siapa yang ngajarin kayak gitu)?"

KAMU SEDANG MEMBACA
The JAHat Stories
HumorKisah Trio JAHat; Johnny Alif Hamzah always together... yang TANPA FAEDAH. Minat nyimak? Buang waktu ae lau! Ngga ada faedahnya, tjuy!