Serial The JAHat Stories - 106. Berita Baru
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2021, 11 Oktober
-::-
Sisa-sisa hujan masih membasahi ruas jalan di sekitar bangunan tiga lantai tersebut. Alif turun dari motor ojek yang mengantarnya ke kafe. Dia berterima kasih kepada pengemudi ojek ketika mengembalikan helm yang tadi dia gunakan.
Sembari mengibas jaket yang terkena tetesan air dari pepohonan selama perjalanan, dilihatnya Ulya berjalan masuk ke toko di lantai satu dengan wajah kesal dan satu bungkusan di tangan. Sementara satu unit mobil melaju pelan meninggalkan area parkir yang hanya terisi lima sepeda motor basah.
"Assalamu'alaykum!" sapa Alif begitu melewati pintu kaca yang menutup. Dilihatnya Ulya di meja transaksi, mengelap sesuatu di wajah. Lekas dihampirinya anak perempuan dari teman baik ibu dan ayahnya itu. "Heh, kenapa lo?"
"Hah?" Ulya melihat Alif dengan kepura-puraan. "Ngga apa-apa."
"Ngga apa-apa gimana sih?" Alif sewot. "Udah jelas muka lo bete gitu, mata lo merah tuh. Nangis ya?"
Alif ini punya kakak perempuan, tapi ngga punya empati banget sama hati perempuan. Kok bisa-bisanya lihat perempuan nangis, seenak jidatnya dia nanya kayak gitu? Lembut kek dikit...
"Ngga."
Jawaban singkat Ulya dibarengi dengan berlalunya gadis itu dari balik meja transaksi, masuk kamar mandi dengan maksud mau cuci muka. Ini jam setengah dua siang. Dia sedang kesal bukan main.
Ditinggal begitu, Alif tidak beranjak dari toko. Dia duduk di sofa sambil main ponsel.
"Mas Alif ngga ke atas?" tanya Ulya begitu kembali ke meja transaksi.
"Mau sih," sahut Alif. "Tapi, lo beneran ngga apa-apa?" tanyanya lagi. "Tadi siapa sik yang di mobil? Kayaknya temen lo ya? Dia rese sama lo, Ul?"
Dan ditanya begitu, Ulya akhirnya benar-benar menangis. Airmatanya meluncur, membuatnya terpaksa berjongkok. Malu ketahuan menangis.
"Eh, kok lo nangis, Ul?" tanya Alif, panik. Dia paling panik kalau lihat cewek nangis! Barusan itu dia nanya kali aja bisa bantuin kalau emang Ulya diganggu.
"Mas," kata Ulya akhirnya. "Emang mukaku menyedihkan banget apa ya?"
"Kenapa dah?" Alif masih ngga ngerti. Cewek tuh kenapa sih? Kalau ditanya malah ngasih pertanyaan lagi?
Lah, dia juga ngasih pertanyaan padahal kan Ulya nanya sama dia. Heol.
"Ibuk," kata Ulya, masih berjongkok. Alif melihat keadaan sekitar. Masalahnya, dia mau ikutan jongkok. Tapi kalau tiba-tiba ada orang dateng kan dia bisa dituduh lagi yang ngga-ngga?!
"Nyokap lo kenapa?" cecar Alif. "Heh, Ul!"
Pikiran Alif udah traveling ke hal-hal mengerikan.
"Nyokap lo sehat kan?"
Ulya menyeka air mata sembari sesenggukan. Gadis itu berdiri lagi, mengambil sehelai tisu di dekat toples berisi permen dan toples berisi kuaci.
"Aku dijodohin," kata Ulya, singkat.
"HAH???!" Alif kaget bukan main. Bu Halimah yang asik itu? Kok jodoh-jodohin anaknya? "Sama siapa?!"
Waktu pertama tahu bahwa orangtua mereka saling kenal baik, dipikir Alif, orangtua mereka akan punya pemikiran untuk menjodohkan anak-anak mereka. Ternyata ngga ada obrolan seperti itu. Makanya Alif kaget kok tiba-tiba Ulya bicara seperti tadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
The JAHat Stories
ЮморKisah Trio JAHat; Johnny Alif Hamzah always together... yang TANPA FAEDAH. Minat nyimak? Buang waktu ae lau! Ngga ada faedahnya, tjuy!