Serial The JAHat Stories – 3. TEN
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan : 2017, 30 Maret
-::-
"A Tedjo, aku mau nambah minum dong," Khansa berseru dengan pandangan menyusuri buku menu.
Tedjo, yang tengah mengeringkan gelas menggunakan kain lap, menoleh. "Order apa, Nona Khansa?"
Aduhaaai, wajah Khansa pasti memerah nih!
Beruntung Alif dan Hamzah sedang memerhatikan Johnny yang bekerja di balik layar komputer. Kalau ketahuan, Khansa bisa kena dicengin!
"Aku mau green-tea special ya," ucap Khansa. Dia senyum-senyum pada Humaira yang kini mengaduk gelas sambil geleng-geleng kepala.
"Oke," balas Tedjo dengan ibu jari teracung.
Hanifa, yang duduk di sebelah Humaira, merapikan tas ranselnya. "Mas Hamzah, aku pulang duluan ya," katanya pada Hamzah yang kini mengangkat kepalanya. "Hafiza pulang sama Umma kayaknya."
"Perlu dianter ngga, Han?" tanya Alif yang sudah bersiap menghadapi Hanifa. Tapi urung sebab betisnya kena tendang Hamzah.
"Elu mau anter adek gue pake apaan, kacrut? Ke sini aja nebeng motor gue!" dumal Hamzah pada sahabatnya. Johnny menoleh, kemudian nyengir menghina.
"Kalau gue yang nawarin tuh wajar," kata Johnny, "kan gue mah bawa motor!"
Alif langsung pasang muka melas. "Yaelah, ya pinjem motor di antara elu berdua lah! Temen usaha tuh dibantu kek..."
"Yang elu usahain tuh adek gue, kampret!" gerutu Hamzah lebih lanjut.
Khansa dan Humaira hanya memerhatikan keributan di dekat mereka dalam diam.
"Ngga usah. Aku biar pulang sendiri aja," kata Hanifa cepat. Dihampirinya Hamzah dan cium tangan pada si sulung. "Duluan ya semuanya. Assalaamu'alaykum..."
Balasan salam terdengar dari lisan yang lainnya.
Johnny mengelus punggung tangannya yang kena tepak Hamzah barusan. Sambil mencibir sebal, dia melanjutkan pekerjaannya. Mengutak-atik sistem pembayaran kafe.
Rombongan shalih squad jr lain berhamburan masuk, tepat saat Hanifa hendak membuka pintu kafe.
"Wah, pengacau dateng..." keluh Hamzah, mengempaskan buku catatan yang sejak tadi ia pegang. Tapi wajah lesunya berganti semringah begitu mendapati Uthi berada di antara tujuh remaja tanggung tersebut. Bersama Hafiza berjalan di sisinya.
Jafar bergegas ke balik meja kafe dan melepas tasnya. "Hyung, gue bikin mi suju ya, udah bilang Umma tadi," katanya dengan lesu. Dan begitu dilihatnya Hamzah mengangguk, Jafar bergegas masuk ke dapur untuk membuat makanan dan minuman bagi dirinya sendiri.
"Asik, ada A Bilal!" seru Humaira begitu melihat Bilal berjalan bersama Khalid menuju Nafisa.
Uwais yang mendekati Humaira, memasang tampang cengok.
"Kok bukan seneng lihat Aa, Mai?" tanya Uwais. "Malah seneng ada Bilal..."
"A Bilal kan pasti traktir aku, A!" sahut Humaira.
"Afwan, Mai, gue lagi ngga bawa kartu kredit," seru Bilal dari tempatnya duduk di dekat Nafisa. Kartu kreditnya masih disita Ummi-nya gara-gara ketahuan transaksi beli game!
Humaira langsung manyun, "Yah terus ngapain ke sini atuh?"
Yang lain tertawa.
"Pulang gih, Bil!" kata Umar.

KAMU SEDANG MEMBACA
The JAHat Stories
HumorKisah Trio JAHat; Johnny Alif Hamzah always together... yang TANPA FAEDAH. Minat nyimak? Buang waktu ae lau! Ngga ada faedahnya, tjuy!