4. Razia

2K 265 264
                                    

Serial The JAHat Stories – 4. Razia

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2017, 6 April

-::-

Siang ini, Trio JAHat hendak menuju satu mal. Rencana sih mau nonton bioskop. Si Johnny ngajuin satu film. Hamzah mah mau aja, karena pasti ini traktiran. Dan Alif juga manut wae, sebab selain traktiran, Alif bisa tidur di dalam bioskop. Enak, adem, katanya.

Jalanan lancar selagi mereka berada dalam satu mobil Honda Civic warna putih milik Johnny. Mobil hadiah lebaran dari ayahnya Johnny karena Johnny berhasil puasa selama satu bulan penuh di Ramadhan lalu.

Tapi selama ini sih Johnny lebih senang pakai motor Kawasaki Ninja H2-nya dia sih. Enak nyalip. Terus kalau lagi bonceng cewek, kena peluk. 

Hahaha!

Alif juga sering minjem motornya Johnny sih kalau lagi ada keperluan. Tapi bukan yang Ninja! Bisa jomplang si Alif naik ninja mah. Beda body yaaahahahaa! Palingan Alif minjem motor Johnny yang matic, merk Piaggio. Padahal ngga punya SIM, tapi sering nekat jalan seputaran Jakarta bawa motornya Johnny. 

Kayak sekarang, pas mereka bertiga lagi di dalam mobil, di depan mereka ada keramaian di sebelah kiri.

"Apaan tuh?" Alif yang duduk di kursi depan di sebelah Johnny yang lagi nyetir, mencondongkan tubuhnya. 

"Razia kayaknya," kata Johnny.

"RAZIA?" 

Yang heboh barusan bukan Alif aja, tapi Hamzah juga.

Bukannya apa-apa, Hamzah kalau naik motor tuh sering ngga pakai helm. Kata dia, nanti gantengnya ngga kelihatan dong. Beuh, padahal kalau dialusin cewek-cewek juga dia mingkem!

Jadi wajar sih sekarang Hamzah heboh dan langsung ngecek kepalanya sendiri. Langsung panik pas sadar dia lagi ngga pakai helm. Jantungnya mendadak maraton kan tuh!

Gimana kalau dia kena tilang?!

Sedangkan Alif, asli deg-degan banget.

Dia kan ngga punya SIM!

"Razia, Jon, gimana nih?" cicit Alif yang langsung nyender berharap ngga ada satu polisi pun yang memberhentikan laju kendaraan mereka.

Sial tak dapat ditolak, satu polisi wanita menghadang mobil Johnny. Meminta mereka menepi.

"Hanjir! Kena stop lagi kita!" maki Hamzah seorang diri. Dia trauma banget kena tilang.

Sambil menepikan mobilnya, Johnny menoleh ke arah kedua sahabatnya yang kelihatan selayaknya bocah nonton film horor.

"Elu berdua kenapa?" tanya Johnny.

"Gue ngga pake helm, nyet," kata Hamzah di kursi belakang.

"Gue kan ngga punya SIM," kata Alif dengan polosnya. Wajah cemasnya masih saja terlihat unyu.

Johnny mangap. "Eh, ogeb... yang bawa mobil kan gue? Terus, ini mobil, bukan motor," dia menoleh pada Hamzah, "ngapain lu cemas kaga pake helm?!"

Dan duo ALIFHAMZAH itu berkata Wau.

"Wah, iya juga ya?" respons Alif seketika. Hamzah mengernyitkan kening.

"Lah, kenapa gue ketularan ogebnya si Jafar?" makinya pada dirinya sendiri.

Kaca mobil di sisi kanan Johnny terbuka, menyambut seorang polisi wanita yang menyapa si pengemudi. Wajahnya cantik, bodynya sedang, rambutnya pendek sebahu, dan senyumnya manis.

Tipe Johnny banget.

"Selamat siang, Bapak..." kata si Polwan.

"Johnny," kata Johnny dengan senyum lebar. "Jangan panggil bapak dong. Panggil aja Mas Jodoh."

The JAHat StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang