99. Masih Resepsi

598 121 87
                                    

Serial The JAHat Stories – 99. Masih Resepsi

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2020, 20 November

Note : Infoin typo yaaa

-::-

Setelah dari pagi bertanya-tanya, Hamzah kali ini memerhatikan dengan saksama sosok laki-laki yang tengah duduk di satu kursi berduaan dengan perempuan yang sepertinya adalah istrinya.

Siapa dah ya?

Sepertinya wajahnya tidak asing, tapi Hamzah gagal memanggil ingatannya atas sosok pria tersebut. Mereka bertemu sebelum akad nikah dimulai pagi tadi. Pria tersebut terlihat terkejut melihat Hamzah, tapi Hamzah yang tidak mengenalinya akhirnya hanya melempar senyum sopan karena dia pikir itu adalah teman atau kerabat Adit atau Emma.

Selagi pria itu berbicara dengan perempuan di sampingnya, pria itu tiba-tiba mengangguk dan membentuk huruf o dengan jari telunjuk dan ibu jarinya. Membuat ingatan Hamzah terbuka.

Ruang rumah sakit, menjelang sore, terima kasih...

AH! Masih belum juga terbuka!

Pada akhirnya, Hamzah mendekati pria tersebut dan dengan ramah menyapanya.

"Permisi, Mas, maaf saya menganggu Mas sama Mbak..." kata Hamzah.

Dua orang itu mendongak. "Ya? Ada apa ya?" tanya si perempuan.

Hamzah melihat pada si pria, "Maaf, Mas namanya siapa ya? Saya kayak kenal Mas, tapi lupa gitu lho, hehe..." ucapnya. "Dari tadi sebelum akad kan ketemu sama Masnya---tapi lupa. Maaf..."

"Rayyan," kata si pria setelah berdiri dan mengulurkan tangan.

NAH!

Akhirnya ingatan Hamzah terbuka sepenuhnya. Ini adalah laki-laki yang menolong Hanifa dan Zaid waktu mereka diserang si brengsek itu!

"Astaghfirullah! Mas Rayyan!"

Hamzah menjabat tangan Rayyan dan menepuk punggung pria tersebut.

"Saya juga kaget pas lihat kamu tadi pagi," kata Rayyan. "Sempet bersyukur karena kamu ngga ngenalin saya."

Hamzah tertawa, tak enak hati. "Pantesan Mas mukanya kaget tadi itu. Hahaha!" dia lalu melihat pada perempuan yang kini juga sudah berdiri.

"Ini istri saya," Rayyan mengenalkan istrinya. "Bagaimana kabar adik kamu?"

"Oh! Iya, alhamdulillaah dia baik sekarang. Ada di sini juga," Hamzah mengedarkan pandangan. "Ngga tahu di mana, haha, masih rame banget."

"It's oke, Hamzah," kata Mas Rayyan yang rupanya masih mengingat nama Hamzah. "Kamu saudara dari pihak mana? Adit atau Emma?"

"Pihak Mas Adit. Sepupunya Mas Adit menikah dengan adik perempuan dari ayah saya, Mas."

"Wah, serius? Berarti adik kamu, ya masih saudaraan dong ya dengan Adit?"

"Iya, masih, Mas. Hmmm, Mas temennya Mas Adit?"

Rayyan terbahak. "Saya soulmate-nya," ucapnya seraya menepuk dada.

"Oh-HAHAHA!" Hamzah tertawa juga. Paham dia. Adit bagi Rayyan pasti kayak Johnny dan Alif bagi dirinya sendiri. "Ngga ada yang ngenes dong ya, Mas, udah pada punya istri."

Rayyan mengangguk, "Biasa, dia ngga pernah mau kalah sama saya..."

Hamzah tertawa sambil manggut-manggut. "Ya udah, dilanjut lagi enjoy the party-nya, Mas. Saya mau keliling lagi. Ada yang mau diambilin? Nanti biar saya ambilin?" tanyanya pada Rayyan dan istri.

The JAHat StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang