111. Ikan Hiu Makan Tomat

366 86 36
                                    

Serial The JAHat Stories - 111. Ikan Hiu Makan Tomat

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2022, 14 Maret

Note : Infoin typo yaaa

-::-

Tepat di pukul sepuluh pagi kurang lima belas menit, rombongan Hamzah dan adik-adiknya sudah tiba di dekat pintu masuk Dofun. Toyota Sienta yang mereka tumpangi sudah terparkir manis di pelataran parkir. Sembilan penumpangnya sudah melesat ke pintu masuk sejak tadi. Seorang petugas Dofun yang melayani kedatangan mereka menyambut dengan ramah, mempersilakan ke sembilan orang itu untuk mengikuti langkahnya.

Karena rombongan Hamzah masuk tanpa bayar alias gratis. Bapak Kahfi punya koneksi dengan pemilik saham di Dofun, bisa disebut sahabat baiklah. Makanya mereka hari ini mendapat kesempatan main secara gratis ditambah fasilitas fast track alias tanpa antrean. Dan ini adalah keberuntungan luar biasa, sebab Dofun di akhir pekan, ramainya jangan ditanya.

"Udah pake semua gelangnya?" tanya Hamzah kepada adik-adiknya dan dijawab dengan kata; Udaaah, disertai anggukan kepala. "Bagus. Sekarang kita masuk. Tapi inget?"

"Ngga boleh hilaaang!" sahut Nada dan Nida kompak.

"Ngga boleh jauh-jauh rombongan!" kata Zahra lantang.

"Kalau mau pipis, bilang!" balas Hafiza.

"Pas azan auto berhenti mainnya," ucap Zeyara.

"Cakep!" respons Hamzah dengan ibu jari terangkat.

Sementara Ulya mangap karena masih deg-degan ke Dofun barengan sebanyak ini orang, kali ini dia mangap karena Mas Hamzah begitu berkarisma dalam memimpin.

Dahlah, Ulya ngga bisa lihat Hamzah berbuat baik sedikit aja sih, heran.

Hamzah lantas memandu rombongannya untuk masuk. Awalnya sih tertib. Tapi begitu kaki-kaki mereka memasuki area permainan, langsung deh... Ambyar!

"Mas, Mas! Aku mau naik marry go around!" Nada menarik baju Jafar yang kini sibuk teleponan.

"Iya, iya, bentar. Mas lagi telepon---apaan? Apaan? Udah nyampe parkiran? Ya udah, gue udah di dalem." Jafar melihat ke arah pintu masuk, sementara Nada sudah melesat ke permainan komidi putar bersama Nida, Zahra, dan Zeyara.

"Ke sana yuk, Han?" ajak Ulya pada Hanifa, merujuk pada permainan yang sama. Hanifa mengangguk antusias, menerima tangan Ulya dan menggegas langkah menuju adik-adiknya tadi.

"Ck, ah, baru masuk. Masa maen komidi puter," kata Hamzah yang akhirnya pasrah, ikutan ke pintu masuk permainan tersebut. Ponselnya berdering. Dari Alif.

"Zah, di mana?" tanya suara Alif.

"Dalem," sahut Hamzah. Dia masuk ke permainan komidi putar dengan tatapan iri pengunjung lainnya. Maklum, anak fast track. "Eh, gue pake fast track ya. Bilangin Jojon juga."

"Semuanya?" tanya Alif tak percaya. "Buset, Zah, ampun dah. Fast track yang tahunan kan bisa sejuta maratus. Alig ini keluarga Ibu Hanun!"

Hamzah tertawa. "Orang baik emang gitu, bre. Udah buruan sini. Ngantri juga emang kenapa. Sepi."

"Sepi, sepi, jidat lu---Jon! Si Hamzah sama yang lain pake fast track!"

Di seberang sana, terdengar perdebatan kecil antara Johnny dan Alif. Rupanya Johnny bilang dia mau beli yang fast track juga, tapi ngga tahunan karena sesungguhnya dia ngga terlalu suka main ke Dofun. Johnny mah anak fotografi, sukanya ke nuansa alam kalau jalan-jalan ya kan.

"Terus gua?---Eh, eh, Zah, beneran sepi?"

"Beneran. Ini aja gue ngga pake antri-antrian!"

"Ya iya lah, elu kan pake fast---astaghfirullaah, abang ipar ngajak becanda apa gelud sih ini mah ya? Sabar, sabar, Alif ganteng, sabar..."

The JAHat StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang