Heppy reading......
°°°
°°
°
Menunggu adalah hal yang di lakukan Lisa sedari tadi, gadis itu sudah berdiri selama 2 jam menunggu kehadiran orang yang begitu dia rindukan. Namun, orang itu belum juga menampakkan batang hidungnya. Hingga, sebuah teriakan membuat gadis itu tersenyum lebar.
Di sisi lain gadis yang berteriak tadi mempercepat larinya saat melihat orang yang dia rindukan selama 12 tahun lamanya berdiri sambil merentangkan kedua tangannya.
Grep
"Eonni kenapa berlari bagaimana jika sakitmu kambuh?, Eomma dan appa pasti akan marah untung saja mereka masih mengurus kopernya" ucap Lisa setelah melepas pelukannya pada gadis yang di panggil eonni itu.
"Hehehe mianhe aku lupa karna terlalu senang bertemu denganmu"
"Hmm baiklah kemarikan kopermu biar aku yang bawakan"ucap Lisa namun gadis di depannya itu menolak tawaran sang adik.
"Ani, biar aku saja"ucapnya.
"Kemarikan saja eonni, eomma dan appa akan marah jika melihatmu membawa koper berat itu sendiri"ucap Lisa, mendengar itu mau tak mau gadis itu memberikan kopernya pada Lisa karna dia takut adiknya itu akan di marahi oleh kedua orang tuanya.
"Baiklah ini"ucapnya lalu menyerahkan kopernya pada Lisa yang disambut baik oleh gadis berponi itu.
"Eomma, appa aku Rind...."perkataan itu terpotong saat wanita paruh baya itu angkat bicara.
"Kajja kita pulang, eomma lelah"ucapnya membuat Lisa tersenyum kecut.
"Baiklah kajja, paman Han sudah menunggu di mobil"ucap Lisa lalu kedua orang tuanya mendahului dirinya.
"Kajja Jennie eonni"ucap Lisa.
°
Suasana di meja makan keluarga Kim hanya ada keheningan hanya suara sendok dan garpu yang saling bersentuhan dengan piring hingga pria paruh baya angkat suara membuat atensi semua yang ada di meja itu berfokus padanya.
"Lisa, besok Jennie akan sekolah di sekolahmu. Jadi, kau harus menjaga eonnimu, jangan membuatnya lelah karna kau tau sendirikan penyakitnya bisa kambuh kapan saja"ucap tuan Kim.
"Nde appa"ucap Lisa.
Miris bukan?, yah begitulah yang dirasakan gadis berponi itu, pria paruh bayah itu tidak berpikir bagaimana perasaan anak bungsunya itu.
"Baiklah sekarang pergi kekamar kalian, besok kalian harus sekolah"pria paruh baya itu bangkit dan meninggalkan kedua putrinya.
"Lisa mian, karna eonni kau harus susah"ucap Jennie.
"Gwaechana eonni, itu sudah menjadi tugasku sebagai adikmu"ucap Lisa dengan senyuman.
"Eonni ingat janjiku dulu saat kita kecil?, aku berkata aku akan selalu melakukan apapun untukmu dan akan selalu menjagamu"lanjutnya.
"Hmm aku ingat dan kau sudah malakukannya, aku menyayangimu"ucap Jennie memeluk Lisa yang dibalas baik oleh sang empu.
"Aku juga menyayangi eonni, sudah sana tidur nanti eonni telat bangun"ucap Lisa melepaskan pelukannya.
"Ne kau juga cepatlah tidur"ucap Jennie bangkit dari duduknya lalu melenggang pergi meninggalkan Lisa dan beberapa maid. Lisa hanya tersenyum mamandang punggung sang kakak hingga hilang.
"Non tidak tidur?"tanya bi Jang.
"Mana mungkin aku tidak tidur bi, jika aku tidak tidur maka aku akan manjadi beruang"canda Lisa.
"Aishh kau ini"ucap bi Jang.
"Hehhehe aku hanya bercanda, aku akan tidur tapi setelah membereskan semua ini"ucap Lisa menunjuk meja makan.
"Tidak usah non, biar bibi yang bereskan non pergi saja tidur, besok hari senin nanti non terlambat"ucap bi Jang.
"Andwe, aku tidak akan telat bangun. Bibikan tau sendiri aku, jadi biarkan aku membereskan semua ini dulu eoh, aku tau bibi dan maid yang lain pasti lelah karna kepulangan appa dan eomma"ucap Lisa.
"Itukan sudah kewajiban kami non"ucap bi Jang.
"Sudah, aku tidak ingin mendengar apapun, aku akn membereskan ini bibi dan yang lain pergilah makan, biar aku yang mencuci semua piring ini" ucap Lisa mengangkat tumpukan piring kotor menuju wastafel sedangkan bi Jang hanya bisa pasrah.
To be continued
°°°
°°
°
Bagaimana?
Suka gak sama ceritanya?
Kalo iya, ayo tekan bintang di sebelah kiri bagian bawah dan tinggalkan juga komentar
Serta........
Ayo follow guys, biar gak ketinggalan cerita baru😅😊
Tertanda
NANNE🕊🌿
04 September 2021
SEE YOU AGAIN
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengorbanan Seorang Adik
WerewolfIni tentang pengorbanan seorang gadis yang berkedudukan sebagai seorang adik. Di dalam kasus lain seorang kakak yang harus mengorbankan segala sesuatu, entah itu kasih sayang, mainan, bahkan perasaan mereka. Namun ini adalah kebalikan dari semua itu...